Logo
>

Tahun 2024, WTON Catat Lonjakan Laba Hingga 90,45 Persen

Meski beban usaha meningkat, laba usaha tetap naik 11,53 persen menjadi Rp213,4 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp191,34 miliar.

Ditulis oleh Deden Muhammad Rojani
Tahun 2024, WTON Catat Lonjakan Laba Hingga 90,45 Persen
PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) mencatat lonjakan laba bersih sebesar 90,45 persen sepanjang tahun buku 2024. Emiten beton pracetak ini membukukan laba bersih senilai Rp65 miliar, naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp34,13 miliar.

    “Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan usaha tercatat sebesar Rp4,89 triliun, naik 16,48 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,2 triliun,” papar Corporate Secretary WTON Yushadi Abdulhay, kepada Kabarbursa.com melalui sambungan telepon, Senin, 24 Maret 2025.

    Namun, peningkatan pendapatan disertai kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 16,55 persen menjadi Rp4,52 triliun. Laba kotor tercatat tumbuh 15,72 persen menjadi Rp373,7 miliar. 

    “Dari sisi operasional, beban usaha naik 21,81 persen menjadi Rp160,3 miliar,” tambahnya.

    Meski beban usaha meningkat, laba usaha tetap naik 11,53 persen menjadi Rp213,4 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp191,34 miliar. 

    “Kenaikan tajam laba bersih WIKA Beton didorong oleh penurunan signifikan pada sejumlah beban non-operasional,” lanjut Yushadi.

    Beban nilai instrumen keuangan mengalami penurunan drastis sebesar 92,35 persen, dari Rp28,24 miliar menjadi Rp2,16 miliar. Selain itu, keuntungan selisih kurs tercatat sebesar Rp510 juta, naik 121,74 persen dibandingkan dengan Rp230 juta pada 2023. Beban bunga juga turun sebesar 41,58 persen menjadi Rp36,78 miliar dari Rp62,96 miliar.

    Di sisi lain, peluang ekspansi bisnis dengan adanya penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi momentum positif bagi WIKA Beton.

    “Dengan suku bunga yang turun, ekspansi usaha dapat didanai dari perbankan dan menekan biaya usaha,” ujar Yushadi.

    Menurutnya, sektor perbankan memainkan peran penting dalam menggerakkan ekonomi, termasuk mendukung pembiayaan untuk ekspansi WTON. Ia juga menambahkan, 

    “Meskipun pertumbuhan ekonomi relatif sama dibandingkan dengan tahun lalu, setidaknya penurunan suku bunga merangsang konsumsi yang kemudian dapat menciptakan peluang pasar.” tambahnya.

    Pada tahun yang sama, WIKA Beton masuk dalam daftar 50 besar perusahaan dengan skor ESG tertinggi versi London Stock Exchange Group (LSEG) 2024. Dengan skor 47, perusahaan menduduki posisi ke-49, dan menjadi satu-satunya dari sektor bahan konstruksi yang memperoleh pengakuan atas penerapan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola secara konsisten.

    Menurut analisis ASA Media, WIKA Beton berhasil mengintegrasikan prinsip ESG melalui efisiensi energi, pengelolaan limbah, serta tata kelola perusahaan yang transparan. Keberhasilan ini menempatkan WTON sejajar dengan perusahaan besar seperti Semen Indonesia dan Indocement yang turut masuk dalam daftar ESG LSEG.

    Masuknya WIKA Beton dalam daftar ini menunjukkan bahwa sektor bahan bangunan mulai mengadopsi prinsip keberlanjutan dalam bisnis. Sebagai bagian dari Wijaya Karya Tbk, WTON terus mendorong inovasi hijau melalui pengurangan emisi, peningkatan efisiensi energi, dan pemakaian material ramah lingkungan.

    Consultant ESG Aji Sanjaya, menyatakan bahwa prinsip ESG kini menjadi tolok ukur utama dalam daya saing bisnis. 

    “Saat ini, isu ESG menjadi fundamental bagi perusahaan untuk terus bertumbuh dan mempertahankan daya saingnya. Transparansi dalam keterbukaan data ESG juga menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan investasi,” ungkap Aji. 

    Diberitakan Kabarbursa.com sebelumnya, WTON mengungkapkan target kontrak pada tahun 2025 di tengah penurunan Anggaran infrastruktur pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

    Direktur Pemasaran & Pengembangan Rija Judaswara mengatakan, WIKA Beton menargetkan Rp7,5 triliun hingga Rp8 triliun pada tahun depan.

    "Tahun 2024 target kami di angka Rp7,48 triliun dan di tahun depan kami masih menargetkan kisaran angka Rp7,5 triliun sampai Rp8 triliun," ujar Rija.

    Rija menegaskan WIKA Beton sangat optimistis dengan target yang diusung itu. Pasalnya, kata dia, WIKA Beton masih memiliki proyek swasta pada 2024 hingga tahun depan.

    "Kami optimis karena kalau dari sisi apbn tahun ini kami 28 persen tapi di luar apbn apbd juga cukup besar," ucapnya.

    Adapun dalam keterangan resmi, pada 2024 WIKA Beton optimis dengan menargetkan raihan omzet kontrak baru sebesar Rp7,48 triliun.

    Sejumlah proyek yang disasar untuk mencapai target tersebut, antara lain pembangunan jalan tol, Ibu Kota Negara (IKN), infrastruktur pabrik swasta, bendungan, pelabuhan, gedung perkantoran, proyek perkeretaapian LRT dan MRT, serta lainnya.

    Untuk menunjang pencapaian tersebut, tahun ini Perseroan mengalokasikan anggaran belanja modal sebesar Rp230,17 miliar.

    WIKA Beton menargetkan kenaikan 13 persen omzet kontrak baru dari realisasi perolehan kontrak hingga akhir Desember 2023 yang mencapai Rp6,60 triliun.

    Proyek besar penyumbang perolehan kontrak 2023 WTON didominasi oleh proyek di bidang infrastruktur sebesar 65,83 persen, sektor industri sebesar 13,06 persen, sektor properti sebesar 10,74 persen, sektor kelistrikan sebesar 7,42 persen, disusul sektor energi sebesar 2,50 persen, dan sektor tambang sebesar 0,45 persen.

    Sementara itu, jika dibagi berdasarkan pelanggan, perolehan kontrak baru 2023 WTON bersumber dari pelanggan eksternal sebesar 92,52 persen dan internal sebesar 7,48 persen.

    Pelanggan eksternal berasal dari swasta sebesar 78,52 persen, disusul BUMN sebesar 12,91 persen, dan Pemerintah sebesar 1,09 persen.

    Sedangkan pelanggan internal terdiri dari WIKA Holding sebesar 6,49 persen dan afiliasi WIKA sebesar 0,98 persen. Manajemen WIKA Beton pun menetapkan sejumlah strategi untuk memacu kinerja Perseroan agar terus optimal.

    Tahun ini, WIKA Beton memiliki bekal kontrak carry over sebesar Rp4 triliun untuk mengisi perolehan penjualan sepanjang periode pemilu berlangsung.

    WIKA Beton juga secara proaktif mencari perolehan proyek non-APBN seperti dari sektor swasta, BUMN, serta pasar luar negeri. Strategi ini diharapkan dapat menunjang kinerja maksimal Perseroan, dengan tetap berkomitmen kuat pada standar kualitas dan mutu serta penerapan tata kelola perusahaan yang baik. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Deden Muhammad Rojani

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.