Logo
>

Tambang Nikel Asing Tutup, Kenapa?

Ditulis oleh KabarBursa.com
Tambang Nikel Asing Tutup, Kenapa?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Sejumlah perusahaan di luar negeri mengalami penutupan tambang nikel karena tekanan harga dan oversupply nikel di pasar global. Ketua Umum Perhimpunan Ahli Tambang Indonesia (PERHAPI), Rizal Kasli, menyatakan bahwa penutupan tersebut disebabkan oleh kerugian ekonomi yang dialami oleh perusahaan-perusahaan tersebut akibat harga nikel yang turun dan persediaan nikel yang berlebihan di pasar dunia. “Sehingga pada level tertentu perusahaan-perusahaan yang di luar negeri tidak bisa melakukan operasi penambangan karena sudah mengalami kerugian. Sehingga langkah yang diambil bisa penutupan tambang ataupun bisa penutupan sementara,” ujarRizal sebagaimana dikutip dari CNBC Indonesia, Selasa, 13 Februari 2024.

    Analis Macquarie, sebuah bank investasi di Sydney, Australia, menyatakan bahwa pasokan nikel dari Indonesia yang biayanya rendah telah membanjiri pasar global, memaksa pesaingnya untuk menutup tambang yang tidak menguntungkan. Hal ini juga menimbulkan kekhawatiran di Washington dan Paris bahwa Cina akan mendapatkan kontrol yang lebih besar atas sumber daya strategis tersebut.

    Glencore, sebuah perusahaan asal Swiss, mengumumkan rencananya untuk menjual sahamnya di Koniambo Nickel SAS (KNS) di Kaledonia Baru dan menghentikan produksi di pabrik pengolahan KNS selama enam bulan. Langkah ini diambil karena biaya operasi yang tinggi dan kondisi pasar nikel yang lemah, meskipun Prancis telah menawarkan dukungan negara senilai sekitar 200 juta euro kepada KNS.

    Tambang nikel Avebury di Tasmania juga ditutup kembali karena melemahnya harga nikel dan peningkatan pasokan nikel dari Indonesia. Sementara itu, tambang nikel Cosmos di Australia Barat, dimiliki oleh IGO, juga akan ditutup karena produksi murah dari Indonesia telah menghancurkan produsen nikel di Australia.

    BHP juga mempertimbangkan pemangkasan biaya karena penurunan harga nikel, sementara penambang lainnya, seperti First Quantum Minerals di Kanada dan Panoramic Resources di Australia, juga mengumumkan penutupan tambang dan pemangkasan produksi. Selain itu, Alcoa juga akan menutup kilang alumina Kwinana, yang berpotensi mengurangi tekanan pada pasar tenaga kerja yang ketat.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi