KABARBURSA.COM – Saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) sedang menjadi sorotan pelaku pasar. Hingga 11 Juni 2025, data konsensus dari lima firma riset memperlihatkan sinyal yang cukup bulat, di mana semua analis kompak memberi rekomendasi beli. Tidak ada satu pun yang menyarankan untuk menahan, apalagi menjual saham ini.
Harga pasar ENRG terakhir tercatat di Rp242 per saham. Sementara itu, target harga rata-rata selama 12 bulan ke depan dipatok di kisaran Rp420.
Dengan kalkulasi tersebut, potensi imbal hasil (return potential) saham ENRG mencapai 73,6 persen. Angka ini tentunya cukup menggoda di tengah kondisi pasar yang masih dipenuhi ketidakpastian.
Dari sisi historis, saham ini mencetak return tahunan (LTM) sebesar 36 persen. Performa tersebut turut memperkuat posisi ENRG sebagai salah satu saham energi yang mampu mempertahankan daya tariknya, khususnya dalam konteks tren harga energi global yang cenderung fluktuatif.
Sementara itu, grafik dua tahun terakhir menunjukkan bahwa harga saham ENRG sempat berada dalam fase mendatar sebelum akhirnya mencatat lonjakan cukup tajam di awal 2025. Lonjakan tersebut disertai penguatan sentimen dari sisi analis, yang sejak lama konsisten memberi rekomendasi beli.
Hal ini tampak dari dominasi warna hijau dalam grafik yang menggambarkan sinyal positif berkelanjutan dari para analis pasar.
Target Harga Saham ENRG Bervariasi
Menariknya, meskipun semua analis memberi sinyal beli, target harga yang mereka berikan cukup bervariasi. Samuel Sekuritas misalnya, menempatkan target harga di Rp340. Di sisi lain, Sucor Sekuritas tampil paling optimistis dengan target Rp720, atau hampir tiga kali lipat dari harga saat ini.
Kiwoom Securities justru cukup konservatif, hanya menetapkan target di Rp200, di bawah harga pasar terkini.
Dua firma lain, yakni Sadif Investment dan Maybank Investment, belum merinci target harga mereka. Namun data menunjukkan bahwa Sadif mencatat return tahunan hingga 18,86 persen dan berhasil menduduki peringkat teratas dalam sistem pemeringkatan analis.
Sementara itu, Sucor berada di posisi kedua dengan return 12,75 persen.
Dari sisi teknikal, spread harga ENRG cukup lebar, mencapai 178 poin. Ini mengindikasikan adanya ketidaksepakatan pasar mengenai valuasi wajar saham, sekaligus mencerminkan adanya potensi volatilitas dalam jangka pendek.
Secara keseluruhan, saham ENRG menunjukkan potensi menarik untuk jangka menengah hingga panjang. Didukung rekomendasi positif dari analis dan tren harga yang mulai menanjak, saham ini layak dipantau lebih lanjut.
Meski demikian, investor tetap perlu memperhatikan aspek risiko, terutama terkait volatilitas pasar energi global dan perbedaan pandangan antar analis terhadap prospek fundamental perusahaan.
Harga Saham ENRG Menggeliat
Saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) tengah menikmati tren penguatan yang cukup mencolok dalam beberapa bulan terakhir. Dalam sepekan, harga saham ini tercatat naik 4,24 persen. Bahkan dalam rentang satu bulan, lonjakannya mencapai 24,24 persen.
Jika ditarik lebih jauh ke tiga bulan terakhir, saham ENRG sudah mencetak kenaikan hampir 39 persen.
Kinerja positif ini menandakan bahwa ENRG sedang berada dalam fase reli yang cukup kuat, dan tak sedikit investor mulai kembali melirik saham sektor energi ini. Namun, euforia jangka pendek ini tak serta-merta menghapus jejak tekanan yang sempat membayangi.
Enam bulan terakhir justru menunjukkan bahwa saham ini sempat tertekan, dengan penurunan harga sebesar 2,38 persen. Namun begitu, sepanjang tahun berjalan (year to date), ENRG sudah mencatat pertumbuhan sekitar 6,96 persen.
Angka ini menjadi indikasi bahwa saham ini telah berbalik arah dari tren koreksi dan mulai kembali ke jalur penguatan.
Jika dilihat dalam cakupan waktu setahun penuh, saham ENRG mencatat kenaikan 38,20 persen. Artinya, bagi investor yang menahan saham ini dalam kurun waktu 12 bulan, keuntungannya terbilang solid terutama di tengah dinamika sektor energi yang sangat terpengaruh oleh harga komoditas dan kebijakan global.
Namun, ketika ditarik lebih panjang, gambaran yang muncul menjadi lebih kompleks. Dalam lima tahun terakhir, ENRG mencatatkan return fantastis sebesar 364,15 persen, membuktikan bahwa saham ini pernah mencetak lompatan nilai yang signifikan.
Catatan dalam 10 tahun justru berbanding terbalik. Selama dekade terakhir, saham ini kehilangan lebih dari separuh nilainya, turun 50,40 persen. Ini menjadi sebuah cerminan bahwa pergerakan jangka panjang ENRG sangat volatil dan penuh dinamika.
Dari sisi teknikal, rentang harga dalam 52 minggu terakhir menunjukkan tingkat fluktuasi yang tajam. Harga tertinggi tercatat di Rp310 per saham, sementara titik terendah berada di Rp148. Artinya, saham ENRG sempat diperdagangkan di bawah setengah dari harga puncaknya sebelum kembali bangkit.
Secara keseluruhan, kinerja saham ENRG saat ini memang sedang dalam tren menguat. Namun bagi investor yang mempertimbangkan posisi jangka menengah hingga panjang, penting untuk memahami bahwa saham ini bukan pemain baru di arena volatilitas.
Di balik potensi keuntungannya, ENRG tetap menyimpan sisi risiko yang tak bisa diabaikan. Pemahaman yang jernih terhadap fundamental bisnis, tren energi global, serta disiplin dalam manajemen risiko akan menjadi kunci dalam menyikapi saham ini ke depan.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.