KABARBURSA.COM - Inflasi yang disebabkan oleh gejolak harga pangan (volatile food) menjadi fokus utama pemerintah, dengan target tahun 2024 yang ditetapkan di bawah 5persen. Untuk mencapai target ini, pemerintah akan mendorong sejumlah kebijakan.
Ferry Irawan, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, menyampaikan bahwa inflasi pada tahun 2023 tercatat sebesar 2,61persen YoY, sedangkan targetnya saat itu adalah 3 plus minus 1persen.
"Dalam tahun 2024, kita menurunkan target menjadi 2,5 plus minus 1persen. Diharapkan dengan pengelolaan yang baik, ini akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat kita," ujarnya dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Wilayah Kalimantan, pada Rabu 27 Maret 2024.
Ferry mengungkapkan bahwa inflasi pada bulan Februari 2024 mencapai 2,75persen year on year, di mana komponen volatile food menjadi salah satu tantangan utama dengan nilai mencapai 8,47persen.
"Dengan upaya kami di sini dan peluncuran GNPIP 2024 di Kalimantan Timur serta berkah Ramadan, diharapkan kita dapat secara bertahap menurunkan angka inflasi volatile food dari 8,74persen menjadi kurang dari 5persen," ungkapnya.
Ferry menyebutkan beberapa kebijakan yang akan ditempuh untuk menekan angka inflasi pangan tersebut. Pertama, menjaga ketersediaan stok baik dari dalam negeri maupun impor.
"Pengadaan impor pada akhir Maret 2024 sudah dimulai dan hal ini akan memperkuat stok. Belajar dari tahun 2022, ketika stok meningkat, kepercayaan pasar akan tumbuh sehingga harga beras akan turun," jelasnya.
Kedua, percepatan penyaluran Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tidak hanya dilakukan di pasar tradisional, tetapi juga di distributor dan ritel modern. Ketiga, pemberian bantuan pangan beras kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Keempat, intensifikasi operasi pasar murah dan gerakan pangan murah. Kelima, pengalihan cadangan beras pemerintah (CBP) ke sektor komersial untuk mengendalikan harga beras premium.
"Terakhir, penetapan relaksasi harga eceran tertinggi (HET) beras premium hingga 24 April 2024 dengan penyesuaian sebesar Rp 1.000/kg," pungkasnya.