Logo
>

Tembakau Alternatif untuk Perokok, Lebih Murah dan Sehat?

Ditulis oleh Yunila Wati
Tembakau Alternatif untuk Perokok, Lebih Murah dan Sehat?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pengurangan risiko merokok menjadi fokus dalam Collegium International Neuro-Psychopharmacologicum (CINP) 2024 di Jepang. Felya Sandra, seorang praktisi kesehatan, menjelaskan bahwa penerapan pengurangan risiko pada produk tembakau alternatif telah terbukti secara ilmiah mengurangi paparan zat berbahaya dan dampak kesehatan yang terkait.

    Menurut Felya, produk tembakau alternatif seperti rokok elektronik atau vape, serta produk tembakau yang dipanaskan, menawarkan pilihan yang realistis bagi perokok dewasa yang kesulitan berhenti merokok secara mendadak. Edukasi dan kesadaran masyarakat serta pemangku kepentingan lainnya dianggap krusial dalam mendukung konsep pengurangan risiko ini.

    "Produk tembakau alternatif bukan hanya opsi pengganti, tetapi juga memiliki profil risiko yang lebih rendah dibandingkan rokok konvensional," tegas Felya.

    Ia menyoroti keberhasilan Jepang sebagai contoh dalam memaksimalkan produk tembakau alternatif untuk mengurangi prevalensi merokok.

    Imane Kendili, seorang psikiater dan Presiden African Global Health, juga menegaskan bahwa pengurangan risiko melalui produk tembakau alternatif dapat membantu perokok dewasa mengurangi risiko penyakit yang disebabkan oleh merokok.

    "Memberikan pilihan yang realistis bagi mereka yang tidak mampu beralih sepenuhnya dari kebiasaan merokok adalah kunci untuk pengurangan risiko," katanya.

    Selain menyediakan alternatif yang aman dan edukasi yang memadai, Imane menekankan perlunya regulasi yang mendukung upaya pengurangan risiko ini. Regulasi tersebut mencakup kebijakan untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan produk tembakau alternatif, serta langkah-langkah untuk mencegah penyalahgunaan dan memastikan keamanan produk tersebut.

    Dengan demikian, dukungan secara holistik dari masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya diharapkan dapat mengoptimalkan implementasi pengurangan risiko melalui produk tembakau alternatif, yang pada akhirnya dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

    Inovasi Kesehatan: Produk Tembakau Alternatif

    Produk Tembakau Alternatif adalah istilah yang mencakup produk tembakau yang tidak dibakar namun memberikan pengalaman merokok yang mirip. Berbeda dengan rokok konvensional yang dibakar, produk ini dapat dikonsumsi dengan cara dikunyah, ditempel, atau dipanaskan.

    Proses tanpa pembakaran ini menghilangkan senyawa berbahaya seperti TAR yang terbentuk dari pembakaran, mengurangi risiko kesehatan hingga 95 persen dibandingkan rokok.

    Pakar kesehatan internasional menganggap produk tembakau alternatif sebagai inovasi kesehatan terpenting karena efektif dalam menekan risiko rokok konvensional. Di Uni Eropa, 6,1 juta perokok telah beralih ke produk ini untuk menghentikan kebiasaan merokok, sementara di Inggris, 1,5 juta perokok telah sukses berhenti merokok dengan pendekatan ini. Studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 6,6 juta nyawa dapat diselamatkan dari kematian dini jika semua perokok beralih ke produk tembakau alternatif.

    Produk tembakau alternatif harus memenuhi tiga kriteria: minim risiko kesehatan, tetap menarik, dan memberikan nikotin yang memuaskan. Dengan demikian, produk ini dapat memenuhi kebutuhan candu nikotin perokok dengan risiko kesehatan yang lebih rendah.

    Produk tembakau alternatif merupakan kategori luas produk tembakau yang tidak dibakar tetapi memberikan sensasi mirip merokok. Berdasarkan bentuk dan cara penggunaannya, produk ini dapat dibedakan menjadi enam jenis utama:

    1. Tembakau Kunyah

      Tembakau kunyah, dikenal juga sebagai tembakau sugi di Indonesia, umumnya berbentuk produk kemasan atau daun tembakau lepas yang dikompres menjadi bentuk kecil. Biasanya berbentuk seperti batu bata (plug) atau dijalin (twist). Cara penggunaannya adalah dengan menempelkannya di antara pipi dan gusi, lalu dikunyah untuk merasakan nikotin dan rasa tembakau. Tembakau kunyah sering dikemas dalam kaleng tipis dengan tambahan gula atau perasa seperti daun mint.

    2. Tembakau Isap

      Tembakau isap adalah produk tembakau alternatif berbentuk bubuk. Tembakau digiling, difermentasi, dan ditambah rasa sebelum dikemas dalam kaleng untuk distribusi. Biasanya dikonsumsi dengan cara dihisap langsung melalui hidung setelah diambil dengan tangan atau menggunakan alat khusus seperti sendok kecil. Di luar negeri, dikenal sebagai snuff atau nasal snuff.

    3. Tembakau Tempel

      Tembakau tempel atau snus juga berbentuk bubuk seperti tembakau isap, namun bedanya bubuk ini dimasukkan ke dalam kantong kecil mirip teh celup. Cara penggunaannya adalah dengan menempelkannya di bawah bibir hingga menempel pada gusi bagian atas. Sangat populer di Swedia.

    4. Dissolvable Tobacco

      Dissolvable tobacco adalah jenis tembakau alternatif yang larut di dalam mulut tanpa perlu dikunyah seperti tembakau kunyah atau meninggalkan residu seperti tembakau tempel. Tersedia dalam berbagai bentuk seperti stik atau pil dengan varian rasa seperti mint.

    5. Rokok Elektrik

      Rokok elektrik merupakan inovasi dari rokok konvensional yang tidak dibakar namun dipanaskan untuk menghasilkan uap dari cairan yang mengandung nikotin, propilen glikol/gliserin, dan penambah rasa. Terkenal dengan nama lain seperti rokok elektronik, ecigarro, atau vape. Tersedia dalam tiga tipe berbeda:

      • Tipe Pen: Berbentuk seperti pulpen, mudah dibawa dan menggunakan atomizer atau cartomizer untuk menghasilkan uap.
      • Tipe Portable: Lebih besar dari tipe pen, tetapi masih dapat dibawa dan menghasilkan rasa yang lebih baik dengan asap yang lebih sedikit.
      • Tipe Desktop: Berukuran besar, hanya digunakan di rumah atau tempat tertentu, menghasilkan panas dan uap lebih banyak.

    6. Produk Tembakau Dipanaskan-Bukan-Dibakar

      Produk ini menggunakan sistem dipanaskan-bukan-dibakar untuk menghangatkan tembakau tanpa membakarnya seperti rokok konvensional. Biasanya terdiri dari charger, holder untuk tembakau, dan elemen pemanas terkontrol. Menghasilkan aerosol dengan kandungan bahan kimia berbahaya lebih sedikit dibandingkan asap rokok.

    Setiap jenis produk tembakau alternatif ini dirancang untuk memberikan pengalaman merokok yang lebih aman dibandingkan dengan rokok konvensional, dengan meminimalkan risiko kesehatan tetapi tetap mempertahankan daya tarik dan kepuasan bagi pengguna.

    Indonesia telah menjadi negara pertama di ASEAN yang melegalkan produk tembakau alternatif. Regulasi untuk produk ini diatur oleh beberapa peraturan, antara lain:

    1. Peraturan Menteri Keuangan No. 146/010/2017 mengenai tarif cukai tembakau.
    2. PMK No.66/PMK.04/2018 tentang tata cara pemberian, pembekuan, dan pencabutan nomor pokok pengusaha barang kena cukai.
    3. PMK No.67/PMK.04/2018 tentang perdagangan barang kena cukai yang pelunasan cukainya dengan cara pelekatan pita cukai atau pembubuhan tanda pelunasan cukai lainnya.
    4. PMK No.68/PMK.04/2018 tentang pelunasan cukai.

    Pada 18 Juli 2018, Bea Cukai Indonesia memberikan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) perdana kepada pengusaha produk tembakau alternatif. Acara ini dihadiri oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, menandai pengakuan resmi Pemerintah terhadap produk tembakau alternatif di Indonesia.

    Namun, meskipun produk tembakau alternatif telah dilegalkan, beberapa pihak terus mendorong pemerintah untuk mengatur produk ini secara terpisah dari tembakau konvensional seperti rokok. Salah satu isu utama adalah tingginya tarif cukai yang mencapai 57 persen, yang dianggap terlalu tinggi. Tingginya tarif ini diinterpretasikan sebagai indikasi bahwa pemerintah masih menganggap produk tembakau alternatif memiliki risiko kesehatan yang sebanding dengan rokok konvensional.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79