KABARBURSA.COM – PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) melaporkan pendirian entitas baru bernama PT Tempo Agri Nusantara (TAN) yang dibentuk bersama PT Bogamulia Nagadi (BMN) selaku entitas induk, serta dua anak usaha TSPC yakni PT Polari Limunusainti (PLI) dan PT Kian Mulia Manunggal (KMM). Aksi ini dilakukan pada 18 September 2025.
Berdasarkan dokumen keterbukaan informasi, struktur modal awal TAN terdiri dari BMN 750 saham atau 60 persen, PLI 250 saham atau 20 persen, dan KMM 250 saham atau 20 persen. Porsi yang diambil PLI dan KMM setara total 40 persen kepemilikan di TAN.
Nilai transaksi afiliasi yang dilakukan kedua anak usaha TSPC mencapai Rp500 juta, masing-masing Rp250 juta untuk PLI dan KMM. Rincian dan tanggal kejadian tercantum pada halaman 1–2 dokumen.
Manajemen menjelaskan PLI merupakan anak perusahaan yang 90 persen dimiliki TSPC, sementara KMM dimiliki 55 persen oleh TSPC dan 45 persen oleh BMN. Dengan demikian, seluruh pihak pendiri memiliki hubungan afiliasi.
Dalam laporan tersebut, perseroan menegaskan transaksi ini tidak memiliki konsekuensi material terhadap kinerja operasional maupun keuangan.
“Pendirian TAN tersebut di atas, tidak memiliki dampak material atas kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha Perseroan,” ujar Direktur dan Sekretaris Perusahaan Tempo Scan Pacific, Shania,
Manajemen juga menyatakan tidak terdapat transaksi sejenis dan sepadan yang dapat dijadikan pembanding dengan pihak nonafiliasi.
“Perseroan berpendapat bahwa tidak ada transaksi lain yang sejenis dan sepadan, dengan demikian, manajemen Perseroan berpendapat bahwa tidak ada transaksi pembanding, dengan pihak lain yang tidak memiliki hubungan afiliasi,” lanjut Shania.
Kinerja Keuangan Semester I 2025
Sebelumnya, TSPC juga mencatat pertumbuhan kinerja pada semester I 2025. Penjualan bersih konsolidasian tercatat naik menjadi Rp6,65 triliun, meningkat dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp6,29 triliun. Laba bruto ikut menguat menjadi Rp2,69 triliun, dari sebelumnya Rp2,53 triliun .
Dari sisi laba usaha, perusahaan membukukan Rp660,75 miliar, naik dari Rp584,12 miliar. Adapun laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp533,71 miliar, tumbuh dari Rp468,82 miliar pada semester I 2024 .
Total aset perseroan per Juni 2025 mencapai Rp12,73 triliun, sementara liabilitas Rp4,59 triliun. Ekuitas tercatat meningkat menjadi Rp8,14 triliun, dibanding Rp7,75 triliun pada akhir Desember 2024 .
Manajemen menyebut capaian ini didukung oleh penguatan distribusi, efisiensi biaya, serta stabilitas permintaan di segmen farmasi, produk konsumen, dan kosmetik. TSPC berkomitmen menjaga tren pertumbuhan dengan tetap memperkuat rantai pasok serta meningkatkan penetrasi pasar domestik. (*)