KABARBURSA.COM - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengajukan permintaan kepada perusahaan maskapai di Indonesia untuk mengoptimalkan rute penerbangan sebagai langkah antisipasi terhadap krisis kepercayaan yang semakin meluas dan keterlambatan produksi pesawat dari Boeing, pabrikan pesawat asal Amerika Serikat.
"Kami saat ini sedang mengoptimalkan penggunaan pesawat yang tersedia dengan mengelola rute seefisien mungkin untuk memenuhi permintaan penumpang di Indonesia," kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati, Jumat 22 Maret 2024.
Adita menjelaskan bahwa isu-isu keselamatan yang berkaitan dengan pesawat Boeing juga berdampak pada industri penerbangan di Indonesia. Salah satu dampaknya adalah kesulitan beberapa maskapai dalam memperoleh suplai dan suku cadang pesawat Boeing.
Kemenhub juga berencana untuk membahas dampak jangka menengah dan jangka panjang dari isu-isu yang melibatkan Boeing bersama dengan kementerian, lembaga negara, dan maskapai penerbangan. Hal ini meliputi kemungkinan pemberian insentif atau fasilitas kepada maskapai.
"Keputusan terkait hal ini harus dipertimbangkan bersama-sama, tidak dapat diambil sendirian oleh Kemenhub," tambah Adita.
Perlu dicatat bahwa krisis kepercayaan terhadap Boeing Co semakin meluas di industri maskapai penerbangan global yang menggunakan pesawat jet dari perusahaan tersebut.
Beberapa maskapai besar seperti United Airlines Holdings Inc, Southwest Airlines Co, Delta Air Lines Inc, dan Alaska Air Group Inc minggu lalu telah berkumpul dan berbagi pengalaman serupa tentang bagaimana masalah dengan pesawat Boeing memengaruhi operasional bisnis mereka.
Selain itu, mereka juga menyuarakan kekhawatiran terkait potensi kekurangan pesawat yang seharusnya mereka terima pada tahun 2024 karena keterlambatan produksi yang dilakukan oleh Boeing. Dampak dari kerawanan ini diproyeksikan tidak hanya akan berlangsung pada tahun ini saja.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.