KABARBURSA.COM - Permintaan China atas durian terus mengalami kenaikan. Data impor negeri Tirai Bambu menunjukkan, dalam 2 tahun belakangan impor mencapai USD6 miliar atau Rp91,8 triliun, sedangkan dalam setahun, puncak tertinggi impor mencapai senilai USD8 miliar atau sekitar Rp130 triliun.
Impor durian di China tersebut mewakili 91 persen permintaan durian di seluruh dunia. Dapat disimpulkan bahwa permintaan durian di China mendominasi permintaan durian di dunia.
Permintaan yang tinggi akan durian terjadi karena konsumen di China melihatnya tidak hanya sebagai buah-buahan. Banyak industri pengolahan durian tumbuh di China.
Industri pengolahan durian di China tercatat memiliki nilai lebih dari USD1 triliun. Pasalnya, pasar menjual durian dengan harga CNY70 hingga CNY200 atau setara dengan Rp157.282 hingga Rp449.338 per buah tanpa kulit.
Beberapa penjual di China menjual berbagai olahan durian seperti kue, teh, kopi, dan makanan rebusan panas. Makanan olahan durian populer terutama di kalangan anak muda sehingga harganya semakin hari semakin mahal.
Presiden Akademi Pertanian Hainan Sciences Huang Zheng'en mengatakan Provinsi Hainan harus memperluas rantai industrinya dengan meningkatkan nilai produk durian dan membina merek lokal. "Hainan harus meluncurkan industri pengolahan durian berdasarkan skala produksi, untuk memperpanjang rantai industri produk ini, dan meningkatkan nilai tambah mereka," katanya, seperti diberitakan South China Morning Post.
Direktur Institut Pohon Buah Tropis Akademi Ilmu Pengetahuan Pertanian Hainan Feng Xuejie menambahkan provinsi tersebut juga berencana menyelesaikan pabrik pengolahan durian pertama di China pada Agustus mendatang. China, katanya, mempunyai lahan subur yang sangat terbatas untuk menanam durian.
"Di masa depan, negara ini perlu memperluas lebih banyak pengolahan durian industri, menciptakan rantai industri lengkap dengan Asia Tenggara, dan bersama-sama mengembangkan pasar," katanya.
Thailand Kuasai 95 Persen
General Administration of Customs China (GACC) atau bea cukai China mencatat 95 persen durian impor yang masuk ke negara tersebut berasal dari Thailand pada 2022. Namun di tengah meningkatnya persaingan, presentasi durian impor Thailand turun menjadi 65 persen pada tahun lalu.
Pemerintah Thailand mengantisipasi permintaan durian dari China bisa berpotensi meningkat 15 kali lipat di masa mendatang. Tahun lalu, Thailand menguasai 68 persen pangsa pasar di China.
Kepala Ekonom China Raya di ING Think, Lynn Song, menyampaikan, impor durian dengan kualitas lebih tinggi kemungkinan besar akan mendapat sambutan yang baik, dengan berbagai produk makanan penutup dan minuman yang menggunakan durian berkualitas lebih tinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Hal ini dibuktikan oleh Huang Rongsheng, warga Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan. Ia sampai memesan durian secara daring. Ini merupakan pesanan durian daring ketiga Huang pada tahun ini.
“Durian Thailand, yang terkenal dengan cita rasanya yang kaya dan teksturnya yang padat, sangat populer di kalangan konsumen China,” ujarnya.
Thailand, negara pengekspor durian segar terbesar ke China, mencatatkan pertumbuhan permintaan yang berkelanjutan atas hasil produksinya. Di sebuah stan etalase yang baru didirikan di sebuah pasar yang berjarak sekitar lima kilometer dari rumah Huang, durian-durian impor asal Thailand, termasuk sejumlah varietas seperti Golden Pillow dan Musang King, menarik banyak konsumen.
“Meski jumlahnya terbatas dan harganya mahal, antusiasme para konsumen tetap tidak surut,” kata seorang penjual buah di pasar swalayan tersebut.
Animo masyarakat China terhadap buah tropis mahal itu begitu besar. Menurut laporan HSBC tahun lalu, pasar China menyumbang 91 persen dari jumlah permintaan durian secara global dalam dua tahun terakhir. Ditopang oleh permintaan yang sangat tinggi, para peritel merasa optimistis dengan proyeksi penjualan mereka pada 2024.
Melonjaknya popularitas durian di China menggarisbawahi peningkatan daya beli konsumen dan preferensi mereka terhadap buah tersebut, urai Mo Jiaming, general managerYouxianyuan, perusahaan buah yang berbasis di Guangxi. “Saya yakin bisnis ini akan menguntungkan selama puncak musim durian pada Mei mendatang,” imbuh Mo.
Merebut Pasar dari Thailand?
Indonesia bakal mendorong ekspor durian lebih banyak ke China. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan hal ini.
Luhut menawarkannya ekspor durian saat bertemu dengan Chairman of National Development and Reform Comission (NDRC) Zheng Shanjie di Beijing, China, pada Rabu, 12 Juni 2024. Indonesia, kata Luhut, akan bekerja sama dengan NDRC untuk mengekspor durian ke China. Tim NDRC telah berkunjung ke Sumatera Utara dan Sulawesi Tengah yang memiliki potensi durian yang besar. Setelah itu, Bea Cukai China untuk mendorong impor protokol durian.
Luhut pun tak mau Indonesia hanya diam saja melihat potensi besar ini. Saat ini pihaknya sedang mendorong beberapa daerah penghasil durian untuk membidik pasar ekspor ke China.
"Kemudian ada satu yang disentuh semalam soal durian. Ini lagi-lagi durian ini jangan dianggap enteng. Sekarang kita cari tempatnya, kita lihat di Sulawesi Tengah, ada lahan bisa durian, dan sekarang di Fakfak Barat kita temukan juga bisa 2 ribu hektare," kata Luhut.
Luhut membayangkan bila Indonesia bisa memanfaatkan peluang ini, tentu keuntungannya sangat besar. Misalnya saja, bila Sulawesi Selatan bisa memenuhi sebagian permintaan durian dari China sekian banyak petani tentu bakal diuntungkan.
"Anda bisa bayangkan sekarang kalau misal Sulawesi Tengah bisa ekspor USD500 juta saja durian itu berapa banyak petani yang dapat," sebut Luhut.
Namun demikian, sejauh ini, Indonesia belum memaksimalkan potensi ekspor durian. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor durian dengan kode harmonized system (HS) 08106000 tercatat sebesar 226,67 ton pada 2022. Padahal, produksi durian di Indonesia pada tahun tersebut mencapai 1,58 juta ton.
Vietnam Dahulu Sebelum Thailand
Semangat Indonesia menguasai pasar durian di China dari Thailand, perlu diperhatikan lebih jauh lagi. Pasalnya, di bawah negeri Gajah Putih, ada Vietnam yang memiliki pangsa pasar di China mencapai 31,8 persen.
Departemen Perlindungan Tanaman Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam menyampaikan Vietnam terus memanfaatkan peluang, keunggulan, dan mengelola produksinya secara profesional, serta konsisten meningkatkan teknik dan kualitas, pangsa pasar durian negara tersebut dapat melampaui Thailand dan mendominasi pasar China, kata departemen itu.
Vietnam saat ini memiliki 708 area penanaman durian dan 168 fasilitas pengemasan dengan kode transaksi yang diterbitkan langsung oleh Administrasi Umum Bea Cukai China untuk mengekspor produk mereka ke China.
Total area penanaman durian di Vietnam telah mencapai 112.000 hektare dengan keluaran atau output tahunan sebesar 863.000 ton.
Durian Vietnam sebagian besar diekspor ke China dengan volume mencapai 595.000 ton pada 2023 atau menyumbang 98,6 persen dari total ekspor untuk kelompok produk ini. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.