Logo
>

Tiba-tiba ETH dan Bitcoin Anjlok Lebih dari Empat Persen

Ditulis oleh KabarBursa.com
Tiba-tiba ETH dan Bitcoin Anjlok Lebih dari Empat Persen

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pada siang hari ini, pasar aset kripto mengalami penurunan yang tajam, dengan Bitcoin dan Ethereum mengalami penurunan harga melebihi 4 persen. Bitcoin, yang sebelumnya mendekati level USD60.000, kini menjauh dari angka tersebut dan bergerak menuju USD58.000-an, sebuah penurunan yang disebabkan oleh sentimen makroekonomi yang membebani pasar.

    Menurut data dari CoinMarketcap pada Senin 12 Agustus 2024, hampir seluruh 10 besar kapitalisasi pasar kripto berada di zona merah. Toncoin (TON) mengalami penurunan paling dalam, merosot hingga 8,58 persen dalam 24 jam, meski masih mencatatkan kenaikan mingguan sebesar 15,77 persen dengan harga USD6,09.

    Solana (SOL) menyusul di posisi kedua dengan penurunan 8,16 persen, namun dalam sepekan masih menunjukkan lonjakan 18,68 persen pada harga USD143. Dogecoin (DOGE) milik Elon Musk juga mengalami kemunduran sebesar 6,65 persen, meski dalam sepekan masih mengalami kenaikan sebesar 12,21 persen, dengan harga bertengger di USD0,1017.

    Bitcoin mendadak mengalami penurunan yang signifikan, menjauh dari level USD60.000 menuju level dukungan psikologis di USD58.000-an. Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di USD58.474 (Rp935 Juta), mengalami penurunan 4,22 persen dalam 24 jam, namun masih mencatatkan kenaikan 10,81 persen dalam sepekan.

    Ethereum (ETH) turut menyusut 4,17 persen dalam 24 jam menjadi USD2.551,45, sementara dalam sepekan masih mencatatkan kenaikan sebesar 9,54 persen. XRP juga mengalami penurunan sebesar 4,68 persen menjadi USD0,5632, meski dalam sepekan masih mencatatkan kenaikan 19,08 persen.

    BNB Coin juga terdaftar di antara aset kripto yang mengalami penurunan signifikan, dengan penurunan sebesar 4,57 persen, namun masih mencatatkan kenaikan mingguan sebesar 15,98 persen pada harga USD506,14.

    Altcoin lainnya juga mengalami koreksi dalam 24 jam terakhir. Shiba Inu (SHIB) merosot 6,04 persen, meski dalam sepekan masih menunjukkan kenaikan sebesar 15,28 persen, dengan harga mencapai USD0,00001351. Cardano (ADA) juga mengalami penurunan 5,74 persen menjadi USD0,3318, tetapi masih mencatatkan kenaikan 9,91 persen dalam sepekan.

    Avalanche (AVAX) dan Polkadot (DOT) juga berada dalam tren penurunan, masing-masing merosot 5,48 persen dan 4,98 persen.

    Sentimen Pasar Aset Kripto

    Justin d’Anethan, Kepala Pengembangan Bisnis di Keyrock Asia Pasifik, menyatakan bahwa dalam jangka menengah, faktor makroekonomi akan terus membebani aset-aset berisiko. Investor Bitcoin saat ini mengamati dengan cermat situasi ekonomi makro AS, termasuk kemungkinan resesi.

    Koreksi tajam pada koin digital berkaitan erat dengan meredanya ketegangan di pasar keuangan, di tengah kekhawatiran mengenai tindakan Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga secara agresif guna mencegah resesi yang lebih dalam.

    Chris Weston, Kepala Penelitian di Pepperstone Group, Melbourne, percaya bahwa pasar akan sangat sensitif terhadap data inflasi. Data inflasi AS (CPI) yang akan dirilis pada Rabu mendatang diperkirakan akan menunjukkan kenaikan 0,25 persen untuk periode Juni. Weston juga mengingatkan tentang risiko inflasi dan kekuatan pasar tenaga kerja yang mungkin menunda keputusan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada pertemuan September.

    Pasar uang telah sepenuhnya memperhitungkan penurunan suku bunga pada September dan sekitar 100 basis poin pelonggaran untuk tahun ini.

    Bryan Whalen, Kepala Investasi dan Manajer Portofolio di TCW Group, menyampaikan bahwa pasar saat ini masih menunjukkan kekhawatiran.

    Sentimen terhadap Ethereum (ETH) dan Bitcoin (BTC) pada tahun 2024 cukup dinamis, mencerminkan tren pasar yang lebih luas, kemajuan teknologi, dan perkembangan regulasi.

    Untuk Bitcoin, sentimennya beragam, dengan fluktuasi yang sebagian besar dipengaruhi oleh faktor makroekonomi seperti perubahan suku bunga, kekhawatiran inflasi, dan berita regulasi dari ekonomi utama seperti AS dan Uni Eropa. Meskipun ada periode bearish, Bitcoin menunjukkan ketahanan, dengan banyak investor yang melihatnya sebagai lindung nilai terhadap ketidakstabilan pasar keuangan tradisional. Selain itu, perkembangan terkait Bitcoin ETF dan adopsi oleh investor institusional telah menyuntikkan optimisme ke dalam pasar.

    Untuk Ethereum, sentimennya lebih bergejolak karena transisinya yang sedang berlangsung ke mekanisme konsensus proof-of-stake (PoS) dan implikasi yang lebih luas dari perubahan ini. Keberhasilan Ethereum 2.0 menjadi fokus utama, dan meskipun ada perkembangan positif, penundaan dan tantangan juga menciptakan periode ketidakpastian. Selain itu, peran Ethereum dalam ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan persaingannya dengan platform kontrak pintar lainnya telah membuat sentimen investor terus berfluktuasi.

    Secara keseluruhan, kedua aset ini terus menarik perhatian yang signifikan, dengan sentimen yang berayun antara optimisme yang didorong oleh adopsi dan kemajuan teknologi, serta kehati-hatian karena risiko regulasi dan pasar.

    Fluktuasi Bitcoin pada tahun 2024 mencerminkan kondisi pasar yang sangat dinamis, dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi global, perkembangan teknologi, dan perubahan regulasi. Pada tahun ini, Bitcoin mengalami beberapa periode volatilitas yang signifikan:

    Perubahan suku bunga di Amerika Serikat dan negara-negara besar lainnya telah menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga Bitcoin. Kenaikan suku bunga yang agresif cenderung menekan harga aset-aset berisiko, termasuk Bitcoin, sementara kebijakan yang lebih dovish memberikan dukungan terhadap harga.

    Kekhawatiran tentang inflasi global dan potensi resesi juga mempengaruhi fluktuasi harga Bitcoin. Di satu sisi, beberapa investor melihat Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap inflasi, sementara di sisi lain, kondisi ekonomi yang memburuk dapat mengurangi minat terhadap aset-aset digital.

    Berita regulasi, terutama dari AS dan Uni Eropa, memainkan peran penting dalam mempengaruhi sentimen pasar. Pengumuman regulasi yang mendukung atau menekan industri kripto menyebabkan pergerakan harga yang tajam.

    Terlepas dari volatilitas, adopsi oleh institusi keuangan besar dan peluncuran produk investasi terkait Bitcoin, seperti ETF, membantu mendorong optimisme di pasar. Ketidakpastian di pasar tradisional, seperti pasar saham, juga menciptakan efek spillover ke pasar kripto, yang menyebabkan pergerakan harga yang tidak menentu.(*)

     

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi