Logo
>

Tiga Hari Lagi Stock Split Kedawung, Siap Serok?

Ditulis oleh Yunila Wati
Tiga Hari Lagi Stock Split Kedawung, Siap Serok?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Tiga hari lagi, PT Kedawung Setia Industrial Tbk dengan kode saham KDSI akan melakukan aksi stock split dengan rasio 1:4. Diketahui, harga saham KDSI per Senin, 4 November 2024 sebesar Rp1.840.

    Rencana pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:4 ini akan dilaksanakan pada tanggal 7 November 2024. Aksi tersebut diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham perusahaan di pasar modal serta menarik lebih banyak investor.

    Dalam keterangan resmi yang dirilis pada Senin, 4 November 2024, Andi Subroto selaku Corporate Secretary KDSI, menjelaskan bahwa keputusan untuk melakukan stock split ini telah mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 23 Oktober 2024.

    Melalui stock split ini, jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh akan meningkat dari sebelumnya 405 juta lembar saham menjadi 1,62 miliar lembar saham.

    Nilai nominal per saham juga akan berubah dari sebelumnya Rp500 per saham menjadi Rp125 per saham. Dengan demikian, meski jumlah lembar saham meningkat, total kapitalisasi pasar tidak berubah karena penyesuaian ini bersifat teknis pada nilai nominal per lembar saham.

    Berikut adalah jadwal lengkap terkait proses stock split KDSI:

    • Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama: 6 November 2024, untuk seluruh pasar.
    • Mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru: 7 November 2024, di pasar reguler dan negosiasi.
    • Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru: 11 November 2024, di pasar tunai.

    Pada perdagangan hari ini, Senin, 4 November 2024, saham KDSI tercatat mengalami penurunan sebesar Rp5, sehingga harga sahamnya berada di level Rp1.840 per lembar. Penurunan ini dinilai sebagai pergerakan harga yang masih wajar di tengah persiapan untuk stock split, yang seringkali diikuti oleh reaksi pasar yang dinamis.

    Bagi para investor, stock split sering kali dianggap sebagai sinyal positif terkait prospek bisnis perusahaan ke depan. Meskipun pemecahan saham tidak secara langsung memengaruhi nilai fundamental perusahaan, langkah ini mencerminkan optimisme manajemen terhadap performa saham dan minat investor.

    Dengan peningkatan jumlah saham yang beredar, saham KDSI diharapkan akan semakin mudah diperdagangkan dan lebih likuid di pasar saham.

    Dengan stock split yang akan segera dilaksanakan, PT Kedawung Setia Industrial Tbk siap membuka peluang baru bagi para investor, terutama investor ritel, untuk dapat berpartisipasi dalam perdagangan saham perusahaan dengan harga yang lebih terjangkau.

    Melalui langkah strategis ini, KDSI berupaya untuk meningkatkan likuiditas saham sekaligus mempertahankan momentum pertumbuhan positif di masa mendatang.

    Para pelaku pasar akan memantau bagaimana dinamika harga saham KDSI setelah implementasi stock split tersebut, dengan harapan bahwa langkah ini akan membawa dampak positif bagi perusahaan dan para pemegang sahamnya.

    Pasca stock split, struktur pemegang saham tidak akan mengalami perubahan signifikan dari sisi kepemilikan, namun jumlah saham yang dipegang akan meningkat secara proporsional. Berikut adalah susunan pemegang saham setelah stock split:

    • Kita Subur Bersama: Memiliki 1.271.567.200 saham, dengan nilai total nominal Rp158,945 miliar.
    • Masyarakat umum: Memiliki 348.432.800 saham, yang jika digabungkan dengan kepemilikan Kita Subur Bersama, jumlah total saham yang ditempatkan dan disetor penuh mencapai 1,62 miliar saham atau senilai Rp202,5 miliar.

    Menurut Corporate Secretary KDSI, Andi Subroto, implementasi dari stock split ini akan dijalankan oleh Direksi perusahaan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Selain itu, penyesuaian juga akan dilakukan terhadap pasal dalam Anggaran Dasar perusahaan, yakni Pasal 4 Ayat 1 dan Ayat 2, untuk mencerminkan perubahan akibat pemecahan saham ini.

    PT Kedawung Setia Industrial Tbk (KDSI) adalah perusahaan yang berfokus pada produksi peralatan rumah tangga berlapis enamel, seperti panci, wajan, dan teko.

    Selain itu, KDSI juga memproduksi barang konstruksi berlapis enamel yang digunakan untuk atap stadion dan kubah masjid, serta tikar plastik berbahan polipropilen.

    Perusahaan ini didirikan pada tahun 1973 dan berkantor pusat di Surabaya, Jawa Timur. Produk-produk KDSI telah memasuki pasar internasional sejak tahun 1987, dengan Amerika Serikat sebagai pasar ekspor pertama.

    Kesehatan Fundamental KDSI

    Sebagai emiten yang berfokus pada peralatan rumah tangga, KDSI menjadi salah satu yang memiliki notasi khusus dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Mengutip data dari Stockbit, Minggu, 27 Oktober 2024, dan menganalisisnya menggunakan pendekatan Warren Buffett, dapat diperhatikan beberapa hal tentang KDSI sebagai berikut:

    Kedawung menunjukkan profitabilitas yang solid dengan gross profit margin (TTM) sebesar 15,67 persen, yang menunjukkan bahwa perusahaan mampu mempertahankan margin keuntungan dari penjualan mereka. Operating profit margin dan net profit margin masing-masing sebesar 4,81 persen dan 2,98 persen, meskipun rendah, tetap positif dan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bersih.

    Salah satu metrik penting yang sering digunakan Buffett adalah ROE. KDSI memiliki ROE sebesar 11,39 persen, yang mencerminkan tingkat pengembalian yang baik bagi pemegang saham dari modal yang diinvestasikan. Buffett sering mencari perusahaan dengan ROE tinggi, setidaknya di atas 12 persen, sehingga KDSI sedikit di bawah preferensi idealnya.

    Tidak hanya itu, Buffett cenderung mencari perusahaan dengan pertumbuhan laba yang konsisten. Berdasarkan data KDSI, pendapatan tahunan menunjukkan pertumbuhan yang stabil dari Rp47 miliar pada 2016 menjadi Rp83 miliar pada 2024 (annualised), yang mencerminkan tren kenaikan yang sehat. Meskipun pertumbuhan laba bersih pada Q2 2024 (-3,19 persen) sedikit menurun secara YoY, tren historis menunjukkan perusahaan masih dapat mempertahankan pertumbuhan laba.

    Hal lain yang menjadi pertimbangan Buffett adalah efektivitas manajemen dalam mengalokasikan modal. Dalam hal ini, Return on Capital Employed (ROCE) sebesar 16,67 persen dan Return on Invested Capital (ROIC) sebesar 13,93 persen menunjukkan bahwa manajemen KDSI mampu menghasilkan pengembalian yang sehat dari modal yang digunakan.

    Arus kas KDSI tampak stabil. Perusahaan memiliki cash flow from operations (TTM) sebesar Rp137 miliar, yang menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan arus kas operasional yang positif. Free cash flow (TTM) sebesar Rp95 miliar juga merupakan indikator yang baik bahwa perusahaan memiliki dana yang cukup untuk digunakan untuk pertumbuhan, membayar utang, atau memberikan dividen kepada pemegang saham.

    Berdasarkan data, price-to-earnings ratio (P/E) KDSI adalah 9,08 (annualised) dan 8,43 (TTM), yang berada di bawah rata-rata IHSG (6.91). Buffett sering mencari perusahaan dengan P/E di bawah 15, sehingga KDSI memenuhi kriteria ini sebagai saham yang undervalued. Selain itu, price-to-book ratio (P/B) sebesar 0,96 menunjukkan saham KDSI diperdagangkan di bawah nilai bukunya, yang merupakan sinyal positif dalam hal valuasi.

    Terakhir, Buffett menyukai perusahaan yang mampu memberikan dividen kepada pemegang saham secara konsisten. KDSI memiliki dividend yield sebesar 5,32 persen dengan dividend payout ratio sebesar 48,34 persen, yang cukup seimbang. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu mengembalikan sebagian laba kepada pemegang saham tanpa mengorbankan pertumbuhan di masa depan.

    Dengan kata lain, meskipun KDSI memiliki notasi khusus dari BEI, namun dari analisis di atas KDSI memiliki beberapa karakteristik yang sejalan dengan prinsip investasi Warren Buffett, terutama dalam hal valuasi yang wajar (P/E rendah), profitabilitas yang stabil, dan arus kas yang positif.

    Namun, pertumbuhan laba yang sedikit melambat dan margin keuntungan yang tidak terlalu tinggi bisa menjadi area yang perlu diperhatikan lebih lanjut. Secara keseluruhan, KDSI tampak sebagai perusahaan yang layak dipertimbangkan, terutama bagi investor yang mencari saham undervalued dengan dividen yang menarik.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79