KABARBURSA.COM - Pasar saham memang sedang fluktuatif, tapi di situlah justru peluang terbaik muncul. RHB Sekuritas baru saja merilis strategi buy on support untuk tiga saham pilihan: PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).
Dalam risetnya, Selasa, 15 Juli 2025, ketiga saham disebut berada di area menarik untuk dikoleksi dengan potensi kenaikan yang cukup menggiurkan—tentunya tetap disertai batas aman alias stop loss. Yuk, kita bedah satu per satu!
Untuk saham INCO, RHB menandai area beli ideal di level Rp3.390. Dari titik ini, terdapat dua target harga yang disasar: target pertama di Rp3.600 dengan potensi kenaikan 6,19 persen, dan target kedua di Rp3.880 yang berarti peluang cuan sebesar 14,45 persen.
Tapi tentu saja, risiko harus dikendalikan. Oleh karena itu, jika harga turun menembus Rp3.180, maka posisi sebaiknya dievaluasi alias keluar dari pasar, dengan kerugian maksimal terukur sebesar -6,19 persen.
Lanjut ke saham UNTR, yang juga sedang menarik untuk dicermati. Area beli dipasang di level Rp22.325. Target jangka pendeknya ada di Rp23.050 (3,25%) dan target menengah di Rp24.175 (8,29 persen).
Strategi ini cocok bagi investor yang suka sektor alat berat dan tambang, apalagi mengingat UNTR termasuk saham defensif dengan fundamental kuat. Tapi ingat, jika harga jeblok hingga di bawah Rp21.600, maka sebaiknya hindari kerugian lebih besar dengan cut loss di level tersebut.
Sementara itu, saham INTP, salah satu pemain utama di sektor semen, juga punya peluang menarik. RHB menempatkan titik masuk di level Rp5.425. Jika skenario berjalan sesuai rencana, harga bisa menanjak ke Rp5.675 (4,61 persen) atau bahkan menyentuh Rp5.900 (8,76 persen).
Namun, apabila harga tergelincir di bawah Rp5.175, sinyalnya cukup jelas untuk melakukan manuver keluar demi menjaga modal tetap aman.
RHB Sekuritas menegaskan bahwa strategi ini adalah acuan, bukan dogma. Artinya, meskipun sudah punya saham-saham ini tanpa mengikuti titik beli yang disarankan, investor tetap bisa memanfaatkan area target dan batas stop loss sebagai navigasi.
Yang terpenting, disiplin dalam menjalankan rencana dan tidak terpancing emosi pasar.
Nah, buat yang sedang mencari saham-saham undervalued dengan potensi rebound, ketiga nama ini layak masuk dalam radar. Tapi, pastikan punya rencana keluar sebelum masuk, karena disiplin itu kunci utama dalam trading. Jangan cuma mengejar cuan, tapi juga jaga risiko.
Pendatang Baru Kian Perkasa di Top Gainers
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat sebesar 0,26 persen atau naik 18 poin ke level 7.115 pada perdagangan sesi I, Selasa, 15 Juli 2025.
Mengutip data RTI Business, ada 184 saham menguat, 73 saham melemah, sedangkan 263 saham mengalami stagnan.
Volume perdagangan di pembukaan sesi I pagi ini tercatat 387,167 juta lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp326,489 miliar.
Beberapa pendatang baru menguasai top gainers. Salah satunya PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) yang bertengger di posisi teratas top gainer usai sahamnya melonjak 25 persen ke level 625.
Kenaikan serupa juga dibukukan oleh PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN), yang naik 25 persen ke harga 380. Sementara itu, PTMerry Riana Edukasi Tbk (MERI) mengalami penguatan sebesar 15,86 persen ke level 336.
Saham PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG) juga terpantau membukukan catatan positif dengan kenaikan sebesar 13,17 persen ke level 550. Sedangkan PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG) menguat hampir 10 persen, yakni 9,84 persen ke harga 1.060.
Sebaliknya, dari sisi saham yang mencatatkan penurunan terdalam PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) turun tajam sebesar 14,85 persen ke level 86.
PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk (GMTD) juga melemah 13,77 persen ke harga 2.130. Saham energi seperti PT Super Energy Tbk (SURE) tercatat turun 10,33 persen ke posisi 2.430.
Saham perbankan pun tak luput dari tekanan. PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) terkoreksi sebesar 5,56 persen ke harga 850, sementara PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) melemah 5,48 persen ke posisi 69.
Dari sisi sektoral, sektor infrastruktur menunjukan penguatan siginifikan sebesar 2,70 persen. Sektor transportasi dan keuangan juga turut mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 0,36 persen dan 0,18 persen.
Di sisi lain, sektor teknologi, energi, dan barang konsumsi siklikal mengalami pelemahan, masing-masing turun sebesar 0,38 persen, 0,28 persen, dan 0,37 persen.
Adapun PT Reliance Sekuritas Tbk memproyeksikan IHSG hari ini bergerak di kisaran support pada level 7,053 dan resistance pada level 7,137 dengan kecenderungan melemah.
Reliance melaporkan secara teknikal, candle IHSG berbentuk black spinning top, masih di atas MA5 dan MA20, indikator Stochastic dead cross pada area overbought.
"Dengan demikian, kami proyeksikan hari ini IHSG akan mengalami pelemahan," tulis Reliance dalam risetnya.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.