Logo
>

TINS Janji Naikkan Produksi Timah, Investasi Ikut Terkerek?

Ditulis oleh Yunila Wati
TINS Janji Naikkan Produksi Timah, Investasi Ikut Terkerek?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Timah Tbk (TINS), salah satu perusahaan pertambangan timah terkemuka di Indonesia, menunjukkan performa yang mengesankan pada semester pertama 2024. Dengan proyeksi peningkatan produksi bijih timah antara 40 persen hingga 50 persen dibandingkan tahun lalu, TINS bertekad untuk melanjutkan momentum pertumbuhannya pada paruh kedua tahun ini.

    Berdasarkan data yang dikumpulkan Kabar Bursa hingga Minggu, 15 September 2024, selama semester I-2024, TINS berhasil memproduksi 10.250 ton bijih timah, mencatatkan peningkatan 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 7.755 ton. Rinciannya menunjukkan bahwa produksi dari tambang darat mencapai 4.918 ton, naik 85 persen dari 2.653 ton pada semester I-2023. Sementara itu, produksi dari tambang laut mencapai 5.332 ton, meningkat 5 persen dari 5.102 ton pada tahun sebelumnya.

    Peningkatan ini berkontribusi pada produksi logam timah TINS yang tumbuh menjadi 9.675 ton, meningkat sekitar 19 persen dibandingkan 8.100 ton pada semester I-2023. Dengan total produksi bijih timah sepanjang tahun 2023 yang mencapai 14.855 ton, pencapaian semester pertama 2024 menandakan langkah yang solid menuju target tahunan.

    Kinerja Keuangan

    Kinerja keuangan TINS juga menunjukkan tren positif. Pendapatan perusahaan meningkat sebesar 14,25 persen dari Rp4,56 triliun pada semester I-2023 menjadi Rp5,21 triliun pada semester I-2024. Selama periode yang sama, TINS mampu menurunkan beban pokok pendapatan sebesar 4,08 persen, menjadi Rp3,99 triliun, sehingga laba bruto melonjak 198,18 persen menjadi Rp1,21 triliun dari Rp407,15 miliar pada semester I-2023.

    Lebih menggembirakan lagi, laba bersih TINS melonjak drastis sebesar 2.571,95 persen dari Rp16,26 miliar menjadi Rp434,46 miliar pada semester I-2024. Kenaikan signifikan ini sejalan dengan perbaikan tata kelola pertambangan dan niaga timah Indonesia, serta kenaikan harga logam timah di pasar global.

    Harga logam timah di London Metal Exchange (LME) juga mengalami peningkatan yang signifikan, dengan harga jual rata-rata TINS meningkat 13 persen dari USD26.828 per metrik ton pada semester I-2023 menjadi USD30.397 per metrik ton pada semester I-2024. Ini mencerminkan permintaan global yang kuat dan dukungan harga yang menguntungkan bagi produsen timah.

    Ekspor timah TINS mendominasi, dengan 90 persen dari produksi diekspor ke berbagai negara. Negara tujuan ekspor utama termasuk Singapura (18 persen), Korea Selatan (16 persen), India (13 persen), Amerika Serikat (10 persen), Jepang (8 persen), dan Belanda (6 persen).

    Kualitas Bisnis

    PT Timah Tbk (TINS) menunjukkan peningkatan signifikan dalam produksi bijih timah dan kinerja keuangan pada semester I-2024. Peningkatan produksi dan laba bersih yang drastis menunjukkan perbaikan dalam efisiensi operasional dan tata kelola perusahaan.

    Ekspor timah yang dominan ke negara-negara besar dan kenaikan harga logam timah di pasar internasional memperkuat posisi TINS di pasar global.

    TINS memiliki keunggulan kompetitif dalam hal produksi dan pengolahan timah dengan basis produksi yang kuat, serta dukungan dari kenaikan harga timah global.

    Valuasi dan Kesehatan Finansial

    TINS memiliki PE Ratio (TTM) yang sangat negatif (-237.64), yang menunjukkan bahwa laba bersih saat ini tidak cukup mendukung harga saham. PE Ratio (Annualised) yang lebih wajar (8.61) menunjukkan potensi perbaikan.

    Price to Book Value sebesar 1.11, menunjukkan harga saham saat ini hampir setara dengan nilai buku per saham, mencerminkan penilaian yang wajar dari segi nilai buku. Price to Sales (P/S) sebesar 0.83, yang lebih rendah dari rata-rata IHSG PE Ratio (7.89), menunjukkan harga saham relatif murah dibandingkan dengan penjualannya. Price to Cash Flow dan Price to Free Cash Flow masing-masing sebesar 7.61 dan 13.36, menunjukkan bahwa saham ini masih menawarkan potensi yang baik dalam hal arus kas operasional.

    Pertumbuhan pendapatan sebesar 31.58 persen menunjukkan pertumbuhan yang kuat dalam penjualan. Dengan margin laba kotor sebesar 29.11 persen, TINS menunjukkan efisiensi operasional yang baik. Margin laba bersih sebesar 12.83 persen menunjukkan profitabilitas yang kuat.

    Rasio likuiditas sebesar 1.63 menunjukkan likuiditas yang memadai. Dengan rasio utang terhadap ekuitas sebesar 0.45, TINS memiliki struktur modal yang relatif sehat dan manajerial risiko utang dengan baik. Z-Score yang modifikasi sebesar 3.95 menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam zona aman dari risiko kebangkrutan.

    Positif sebesar 560 B menunjukkan kesehatan arus kas yang baik dan kemampuan untuk mendukung pertumbuhan atau membayar dividen.

    Pertumbuhan dan Dividen

    EPS TTM negatif (-4.23) menunjukkan tantangan kinerja saat ini, tetapi EPS tahunan yang lebih tinggi (116.67) menawarkan harapan untuk perbaikan. Dengan dividen yield sebesar 4.17 persen dan payout ratio 35.96 persen, TINS menawarkan pengembalian yang menarik bagi investor yang mencari pendapatan tetap.

    Perspektif ke Depan

    Kinerja harga saham TINS menunjukkan pertumbuhan yang solid tahun ini dengan return year-to-date sebesar 55.81 persen. Meski ada penurunan harga saham dalam jangka panjang (3 tahun -33.66 persen, 5 tahun -15.55 persen), performa terbaru menunjukkan perbaikan.

    Dengan proyeksi produksi yang meningkat dan harga logam timah yang terus menguat, TINS berada pada jalur yang baik untuk mempertahankan kinerja positifnya di sisa tahun 2024. Abdullah Umar, Sekretaris Perusahaan TINS, menyatakan optimisme bahwa peningkatan produksi dan harga timah akan mendukung kinerja perusahaan secara keseluruhan.

    Manajemen TINS juga berkomitmen untuk terus memperbaiki tata kelola operasional dan strategi niaga untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan dukungan faktor-faktor ini, TINS diharapkan dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri timah global.(*)

     

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79