KABARBURSA.COM - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa perpanjangan sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bagi Apple masih menunggu pemenuhan janji investasi dari raksasa teknologi tersebut agar iPhone 16 dapat resmi dipasarkan di Indonesia.
Sebelumnya, Apple telah mengantongi sertifikat TKDN yang memungkinkan penjualan produk-produknya di Tanah Air. Namun, saat ini masa berlaku sertifikat tersebut telah habis, dan perpanjangan baru dapat dilakukan jika ada tambahan investasi yang direalisasikan.
Agus menyoroti bahwa investasi Apple di Indonesia saat ini masih tergolong minim, hanya sebesar Rp1,48 triliun. Angka ini dinilai tidak sebanding dengan dominasi produk Apple di pasar dalam negeri. Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa Apple telah menyatakan komitmen untuk menambah investasinya hingga Rp1,71 triliun. Namun, masih ada selisih sekitar Rp240 miliar yang harus dipenuhi agar mencapai kesepakatan.
Jika komitmen tersebut terealisasi, Apple akan mengantongi nilai TKDN sebesar 40 persen, yang memungkinkan produk iPhone 16 serta perangkat lain yang menggunakan jaringan seluler dapat kembali masuk ke pasar Indonesia. “Ini semua demi asas keadilan bagi para investor yang serius menanamkan modalnya di Indonesia,” tegas Agus dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa 8 Oktober 2024.
Rencana Investasi Foxconn
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengumumkan bahwa rencana investasi Foxconn atau Hon Hai Precision Industry Co, perusahaan perakit iPhone untuk Apple, masih mengalami penundaan.
Bahlil menjelaskan bahwa masih ada beberapa hal yang harus didiskusikan antara perusahaan asal Taiwan tersebut dan pemerintah Indonesia sebelum investasi resmi dilakukan. “Masih ada negosiasi yang berlangsung terkait Foxconn,” ujar Bahlil, Senin, 29 April 2024.
Meskipun menarik investasi Foxconn ke Indonesia memerlukan upaya ekstra, kedua belah pihak terus berkomunikasi untuk mencapai kesepakatan.
“Kami akan segera melakukan negosiasi terkait investasi dengan Foxconn. Masih ada satu atau dua bagian yang perlu disepakati,” tambahnya.
Bahlil juga menegaskan bahwa kehadiran Foxconn dan investasinya di Indonesia merupakan salah satu impiannya sebelum meninggalkan jabatan Menteri Investasi.
“Kami akan menyelesaikannya, itu juga impian saya. Itu adalah perintah dari Presiden Joko Widodo,” ungkap Bahlil.
Menurutnya, Foxconn adalah salah satu investor yang diinginkan karena merupakan perusahaan besar yang produknya memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian China.
Data dari Kementerian Investasi/BKPM mencatat bahwa realisasi investasi langsung Indonesia pada kuartal I-2024 mencapai Rp401,5 triliun, dengan sebagian besar dari investasi asing mencapai Rp204,4 triliun.
Investasi dalam negeri juga mencatatkan jumlah yang signifikan sebesar Rp197 triliun. Realisasi tersebut setara dengan 32 persen dari target rencana strategis pemerintah pada tahun itu, yaitu Rp1.239 triliun.
Saham Perusahaan Buffet
Perusahaan milik orang terkaya ke-7 di dunia Warren Buffett, Berkshire Hathaway, menjual kepemilikan saham Apple senilai USD75,5 miliar atau setara Rp1.204 triliun (asumsi kurs Rp15.950 per dolar AS).
Saham perusahaan Buffett di Apple kini tersisa 400 juta dari 790 juta saham. Konglomerat Amerika Serikat (AS) tersebut sekarang memiliki saham Apple senilai USD84,2 miliar atau Rp1.342 triliun.
Muncul pertanyaan, apa alasan Buffett menjual sahamnya di Apple?
Hingga kini, belum ada penjelasan resmi dari Apple dan Buffett soal aksi jual 50 persen saham tersebut. Namun, ia sudah mengisyaratkan hal ini dari beberapa waktu silam.
“Kami ingin sekali membelanjakan kas perusahaan, tetapi kami tidak akan membelanjakannya kecuali kami merasa bahwa kami melakukan sesuatu yang risikonya sangat kecil dan dapat menghasilkan banyak uang,” kata Buffett dalam rapat tahunan Berkshire pada Mei 2024 lalu.
Aksi penjualan saham besar-besaran ini memang membuat tumpukan uang tunai pada kas Berkshire Hathaway melonjak hingga USD277 miliar atau setara Rp4.416 triliun. Ini naik pesat dibanding laporan pada kuartal I-2024 yang hanya USD189 miliar atau Rp3.013 triliun.
Kala itu, Buffett menyinggung bahwa langkah penjualan saham diambil mengingat ada rencana kenaikan tarif pajak atas keuntungan korporasi yang saat ini dipatok 21 persen. Kendati, Buffett mengatakan Apple masih bakal menjadi salah satu investasi saham terbesar dari Berkshire.
Aksi jual saham yang dilakukan Buffett ini sejatinya bukan yang pertama kali. Pada tiga bulan pertama 2023, ia juga melepas 10 juta lembar saham Apple alias satu persen dari kepemilikannya di perusahaan teknologi itu.
Berkshire Hathaway juga melepas 13 persen kepemilikan mereka di Apple pada kuartal I 2024.
Sekitar 72 persen dari nilai wajar agregat Berkshire milik Buffett terkonsentrasi di lima perusahaan. Ini mencakup kepemilikan di American Express senilai USD35,1 miliar, Apple USD84,2 miliar, Bank of America USD41,1 miliar, Coca-Cola USD25,5 miliar, dan Chevron USD18,6 miliar. (*)