Logo
>

TMAS Disuntik Rp300 Miliar oleh Pengendali, ini Targetnya

Ditulis oleh Syahrianto
TMAS Disuntik Rp300 Miliar oleh Pengendali, ini Targetnya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Temas Lestari mengucurkan dana segar senilai Rp300 miliar untuk PT Temas Tbk (TMAS), emiten penyedia layanan transportasi laut. Suntikan modal taktis itu telah ditanda tangani pada Senin, 1 Juli 2024.

    "Perseroan telah menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Temas Lestari dengan plafon pinjaman maksimal sebesar Rp300 miliar," kata Corporate Secretary TMAS, Marthalia Vigita.

    Pinjaman tersebut berjangka hingga 31 Desember 2025. Plafon pinjaman itu, tidak melebihi dari 20 persen ekuitas perseroan berdasar laporan keuangan tahun buku 2023.

    ”Adapun tujuan dari pemegang saham utama perseroan atas pinjaman tersebut adalah untuk mendukung strategic planning perseroan guna meningkatkan kapasitas usaha,” tegas Marthalia Vigita.

    Tepatnya, penggunaan dana hasil pinjaman tersebut, untuk belanja modal. Pelunasan pinjaman tersebut akan dikembalikan perseroan secara bertahap atau keseluruhan.

    Pemberian pinjaman dari pemegang saham mayoritas itu, telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 Maret 2024. Perseroan beserta entitas usaha berencana untuk membeli barang modal alias capital expenditure (capex) dalam meningkatkan kapasitas usaha dan entitas perseroan.

    Asal tahu saja, saham TMAS menguat 1,86 persen ke 164 pada perdagangan hari ini, Kamis, 4 Juli 2024. Nilai transaksi perdagangan saham TMAS senilai Rp102,82 juta dengan volume 633,6 ribu saham dan frekuensi sebanyak 114 kali.

    Kinerja Keuangan TMAS

    TMAS berhasil membukukan laba bersih senilai Rp782,61 miliar sepanjang 2023. Namun angka tersebut merosot 42,65 persen year-on-year (yoy) dibandingkan tahun 2022 yang mencapai Rp1,36 triliun. Hal ini membuat laba per saham atau earning per share (EPS) TMAS anjlok ke level Rp14 per saham, dari semula Rp24 per saham.

    Penurunan laba terjadi seiring pendapatan jasa yang lebih rendah secara tahunan. Hingga akhir 2023, pendapatan TMAS menembus Rp4,30 triliun, turun 11,73 persen yoy.

    Segmen jasa pelayaran kepada pihak ketiga mendominasi pemasukan sebesar Rp4,13 triliun, meskipun lebih rendah dari tahun sebelumnya. Adapun jasa bongkar muat mencapai Rp142,56 miliar.

    Saat terjadi kontraksi di sisi pendapatan, beban pokok TMAS justru membengkak menjadi Rp3,19 triliun, dari semula Rp3,11 triliun. Alhasil, margin laba kotor terjung bebas mencapai Rp1,11 triliun.

    Kendati TMAS mampu memangkas pos beban lain, termasuk beban usaha, tetapi laba usaha hingga laba sebelum pajak perseroan masih lebih rendah dari tahun sebelumnya. Dari sisi neraca hingga akhir 2023, nilai aset TMAS turun 7,6 persen yoy menjadi Rp4,06 triliun. Ini sejalan dengan liabilitas yang menyusut signifikan menjadi Rp1,48 triliun, sedangkan ekuitas naik hingga Rp2,58 triliun.

    Kas yang digenggam akhir tahun lalu menembus Rp883,15 miliar. Jumlah ini berkurang sekitar Rp400an miliar dari awal tahun akibat pengeluaran untuk dividen hingga perolehan aset tetap.

    Lebih jauh, perusahaan yang bergerak di bidang logistik pelayaran ini telah melaporkan kinerja keuangan kuartal I 2024 dengan pencapaian laba bersih dan pendapatan jasa yang kurang moncer.

    Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 31 Maret 2024 yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten bersandikan TMAS berhasil meraup laba bersih sepanjang tiga bulan pertama tahun ini sebesar Rp147 miliar.

    Namun, perolehan laba kuartal I 2024 tersebut melorot 43,33 persen secara tahunan dibandingkan perolehan laba kuartal I 2023 yang mencapai Rp259,41 miliar. Bahkan, perolehan laba TMAS sepanjang tiga bulan pertama tahun ini juga jauh melorot dibandingkan kuartal I 2022 senilai Rp341 miliar.

    Alhasil, laba per saham TMAS turun menjadi sebesar Rp3 per akhir 31 Maret 2024, dari Rp5 pada periode sama tahun sebelumnya. Penurunan pendapatan jasa TMAS dari Rp1,11 triliun pada kuartal I 2023 menjadi Rp1,07 triliun pada kuartal I 2024 memicu penurunan laba perseroan. Selain itu, beban jasa yang dicatatkan oleh perseroan juga meningkat secara signifikan dari Rp775,60 miliar menjadi Rp835,05 miliar.

    Laba bruto TMAS anjlok menjadi Rp238,53 miliar per kuartal I 2024.  Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya emiten yang menggunakan logo warna kuning sukses mencetak laba bruto sebesar Rp340,14 miliar.

    Meski begitu, dari sundut pandang neraca keuangan TMAS per 31 Maret 2024 berhasil menunjukkan perbaikan salah satunya jumlah aset mencapai level Rp4,11 triliun. Angka ini meningkat tipis dari periode 31 Desember 2023 yang mencatatkan aset Rp4,06 triliun.

    Selain itu, liabilitas TMAS per 31 Maret 2024 mencapai angka Rp1,39 triliun. Jumlah kewajiban tersebut menurun dari posisi 31 Desember 2023 dengan total liabilitas di level Rp1,48 triliun.

    Selain aset dan liabilitas yang mengalami perbaikan, jumlah ekuitas atau modal TMAS per 31 Maret 2024 berada di angka Rp2,71 triliun. Angka tersebut meningkat dari posisi 31 Desember 2023 dengan jumlah ekuitas Rp2,58 triliun.

    Target TMAS 2024

    Lebih lanjut, TMAS optimistis dapat membukukan peningkatan kinerja pada 2024. Temas juga menargetkan pendapatan bisa mencapai Rp 5 triliun di ujung tahun ini.

    Marthala Vigita mengungkapkan, TMAS memandang prospek bisnis pelayaran di tahun ini dengan optimistis. Katalis positifnya adalah pemilu yang telah berlangsung dengan aman dan damai.

    Selain itu, dorongan adanya proses pembangunan dan pemindahan IKN yang tengah dilakukan bertahap juga menjadi pendorongnya.

    "Target pendapatan kami tetapkan sebesar Rp5 triliun dan untuk kontrak baru, kami menargetkan kenaikan sebesar 8-10 persen dari tahun lalu," ujar dia.

    Guna mencapai target itu, TMAS siapkan langkah strategisnya yakni ikut berpartisipasi dalam program Tol Laut, menyempurnakan system automation digital yang mempermudah koordinasi antar departemen, peremajaan armada dan peralatan penunjangnya, pembangunan warehouse baru, pengembangan Pelabuhan dan PBM di daerah-daerah strategis, dan pengembangan bisnis.

    TMAS juga melakukan penambahan dua unit kapal, meningkatkan kapasitas angkutan sebesar 1.320 TEUs atau 26.952 DWT. Sampai saat ini, total kapal yang beroperasi 52 kapal, dengan jenis kapal container dan kapal multi purpose.

    Menanggapi adanya kenaikan tarif logistik akibat konflik yang terjadi Laut Merah kini membuat tarif logistik pengiriman kapal meningkat. Hal ini berimbas pada kinerja ekspor dan impor yang dilakukan sejumlah industri di Indonesia. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.