KABARBURSA.COM - PT Pegadaian mencatatkan total aset sebesar Rp98,94 triliun per Agustus 2024, dan diproyeksikan akan menembus Rp100 triliun pada akhir tahun. Pertumbuhan aset ini didorong oleh peningkatan penyaluran pinjaman, dengan outstanding loan mencapai Rp81,85 triliun, tumbuh 25,8 persen secara year-on-year (yoy).
Damar Latri Setiawan, Direktur Utama PT Pegadaian, menyampaikan bahwa perkembangan aset Pegadaian ini merupakan bagian dari kinerja positif perseroan selama beberapa tahun terakhir. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu 29 September 2024.
Berdasarkan laporan tahunan, total aset Pegadaian tercatat sebesar Rp71,47 triliun pada 2020, Rp65,78 triliun pada 2021, Rp73,33 triliun pada 2022, dan Rp82,59 triliun pada 2023.
Pegadaian, yang saat ini bergabung dalam holding ultra mikro (UMi) bersama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), berhasil menurunkan rasio pinjaman macet atau non-performing loan (NPL) menjadi 0,93 persen per 31 Agustus 2024, dari 1,71 persen pada periode yang sama tahun lalu.
Damar menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan optimalisasi aset dan service excellence guna mendukung kinerja perusahaan secara berkelanjutan. Salah satu inisiatif yang tengah dikembangkan adalah ekosistem aset emas untuk mendukung visi perusahaan dan sejalan dengan tujuan pemerintah menuju Indonesia Emas 2025.
Ia berharap kinerja Pegadaian akan terus meningkat, sehingga semakin banyak masyarakat, khususnya pelaku UMKM, yang bisa merasakan manfaat dari produk dan layanan yang diberikan oleh Pegadaian.
Catatan Penjualan Dua Jenis Sukuk
PT Pegadaian mencatat penjualan sebesar Rp2,2 triliun dari dua jenis sukuk terbarunya selama masa book building pada 23 Juli hingga 6 Agustus, jauh melampaui target awal sebesar Rp1,5 triliun.
Dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Minggu, disebutkan bahwa kedua instrumen investasi tersebut adalah Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Tahap II dan Sukuk Mudharabah Berwawasan Sosial Berkelanjutan I Tahap II.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan. Saya juga sangat mengapresiasi partisipasi aktif dari investor dan masyarakat dalam pencapaian yang luar biasa ini,” ujar Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis Pegadaian, Ferdian Timur Satyagraha.
Ferdian menambahkan, peluncuran kedua sukuk tersebut mencerminkan komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG), sekaligus menyediakan peluang investasi yang sejalan dengan prinsip syariah serta memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Dana yang terkumpul akan digunakan, antara lain, untuk mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), memajukan kesetaraan gender, serta memperluas akses finansial bagi masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk terus berkembang bersama masyarakat, dengan menyediakan produk-produk investasi yang tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga manfaat sosial yang signifikan,” tutur Ferdian.
Catatan Kinerja Gemilang
Kinerja Pegadaian Pada tiga bulan pertama tahun 2024, PT Pegadaian mencatat kinerja gemilang dengan pertumbuhan aset sebesar 14,3 persen year on year (yoy), meningkat dari Rp76,1 triliun menjadi Rp87 triliun.
Outstanding Loan (OSL) Gross tumbuh 17,0 persen yoy dari Rp61,2 triliun menjadi Rp71,6 triliun. Laba bersih juga melonjak 33,2 persen, dari Rp1 triliun menjadi Rp1,4 triliun.
Pertumbuhan ini turut didorong oleh peningkatan jumlah nasabah Pegadaian sebesar 9,3 persen, dari 22,4 juta nasabah pada Maret 2023 menjadi 24,4 juta nasabah pada Maret 2024. Penyaluran pinjaman (omzet) pembiayaan juga tumbuh 10,7 persen, dari Rp49,4 triliun menjadi Rp54,7 triliun.
Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, menyampaikan bahwa pencapaian tersebut tidak lepas dari kinerja Holding Ultra Mikro.
“Kinerja memuaskan ini merupakan kado indah untuk Pegadaian yang telah genap berusia 123 tahun. Selain transformasi yang dijalankan dan konsistensi yang dilakukan, pencapaian ini juga berkat holding BUMN Ultra Mikro yang berhasil mendorong bisnis pembiayaan mikro melalui produk gadai dan investasi lewat produk non-gadai,” ujar Damar.
Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah Pegadaian mencatat kinerja cemerlang dengan peningkatan sebesar 303,9 persen, mencapai Rp2,9 triliun di kuartal I 2024 dari Rp710 miliar di kuartal I 2023. Dari sisi rasio keuangan, Pegadaian semakin sehat dengan penurunan non-performing loan (NPL) dari 1,37 persen menjadi 1,24 persen, serta BOPO yang turun dari 65,27 persen menjadi 62,74 persen yoy.
Pegadaian senantiasa hadir di tengah masyarakat dengan memberikan literasi terkait investasi, melalui produk Cicil Emas dan Tabungan Emas yang tahan inflasi. Tidak hanya memfasilitasi pembiayaan produktif, tetapi juga pinjaman konsumtif seperti fitur Pembiayaan Wisata Religi, Multiguna Wisata, hingga pembiayaan kendaraan listrik yang dapat dinikmati oleh seluruh Sahabat Pegadaian.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.