KABARBURSA.COM - PT Toyota Astra Motor meraih 2.728 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) selama berlangsungnya pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 pada 13-23 Februari lalu.
Dari jumlah SPK tersebut, pemesanan masih didominasi mobil baru Toyota jenis MPV (Multi Purpose Vehicle), hal ini menandakan MPV masih menjadi favorit konsumen Tanah Air.
Selain itu, jumlah SPK yang diterima Toyota di IIMS 2025 terhitung meningkat jika dibanding gelaran yang sama di tahun sebelumnya dengan membukukan 2.540 SPK.
Dengan begitu, penjualan Toyota di pameran yang digelar di JIExpo Kemayoran tahun ini naik 7,4 persen dari tahun lalu, karena didorong oleh peningkatan penjualan kendaraan elektrifikasi (xEV).
Adapun mobil Toyota terbanyak yang dipesan konsumen di IIMS 2025 yakni Kijang Innova Zenix Hybrid Electric Vehicle (HEV) dengan 614 SPK.
Di bawah Innova Zenix HEV, ada Toyota Avanza yang tercatat meraih 335 SPK, kemudian di posisi ketiga ditempati Toyota Rush dengan 216 SPK. Pada urutan keempat, Toyota Kijang Innova Zenix varian Gasoline harus puas dengan dengan 181 SPK, sedangkan Kijang Innova Reborn masih menunjukan eksistensinya dengan perolehan 174 SPK dam berada di posisi kelima.
Berdasarkan urutan mobil terlaris Toyota di IIMS 2025 tersebut, pabrikan berlogo tiga oval ini menyatakan bahwa teknologi hybrid Toyota semakin diminati konsumen, khususnya mobil hybrid produksi lokal karena memiliki harga kompetitif, paling relevan dan mudah diaplikasikan di masa transisi energi ke kendaraan listrik.
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto menyampaikan, Kijang Innova Zenix HEV dapat menorehkan penjualan positif di IIMS 2025 berkat dukungan berbagai pihak, mulai dari pelanggan hingga pemerintah yang telah mengucurkan insentif mobil hybrid yakni PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) 3 persen.
"Kami sangat mengapresiasi antusiasme pelanggan terhadap produk-produk Toyota di IIMS 2025, terutama terhadap pilihan kendaraan elektrifikasi seperti Kijang Innova Zenix Hybrid yang kembali mendominasi SPK. Dukungan pemerintah melalui pemberian insentif pajak, serta persiapan libur lebaran semakin meningkatkan mingkatkan minat masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip, Minggu 2 Maret 2025.
Henry juga menyatakan, teknologi hybrid diproyeksikan bakal terus mengalami tren positif dan memberi kontribusi terhadap industri otomotif roda empat nasional.
"Pencapaian ini merupakan sinyal positif bahwa industri otomotif terutama Hybrid akan terus bergerak naik seiring tren mobilitas ramah lingkungan, sekaligus mendorong roda perekonomian karena diproduksi di dalam negeri," sebutnya.
Sejalan dengan inisiatif Beyond Zero, model Hybrid Toyota diklaim akan terus mendapatkan respon positif dari masyarakat. Sebab mobil hybrid Toyota menggabungkan efisiensi bahan bakar, kinerja optimal, dan teknologi ramah lingkungan yang diklaim sesuai dengan kebutuhan pelanggan di Indonesia.
Selain itu, Toyota mengklaim bahwa model hybrid buatannya dibangun dari platform all new untuk meningkatkan kualitas berkendara, baik dari sisi kenyamanan, handling, dan keselamatan.
Selain beberapa keunggulan tersebut, Toyota juga menilai meningkatnya permintaan mobil hybrid dipengaruhi sejumlah faktor, mulai dari momen menjelang libur Lebaran Idul Fitri hingga insentif dari pemerintah.
"Peningkatan minat terhadap kendaraan hybrid salah satunya didorong oleh kebijakan pemerintah yang memberikan insentif PPnBM 3 persen, sehingga harganya lebih kompetitif. Selain itu, perhelatan IIMS 2025 berdekatan pula dengan momen libur Lebaran sehingga merupakan waktu yang tepat untuk mempersiapkan mobilitas baru sekaligus memulai gaya hidup ramah lingkungan," papar Marketing Director PT TAM Anton Jimmi Suwandy.
Di samping peningkatan jumlah SPK, Toyota juga mendapatkan tiga penghargaan di IIMS 2025.
Penghargaan pertama diraih Toyota Agya sebagai Mobil Kota Terbaik, lalu Toyota Hilux Rangga sebagai Kendaraan Komersial Favorit, serta Toyota Alphard yang menerima penghargaan sebagai MPV Premium Terbaik.
Atas berbagai capaian ini, Toyota berkomitmen untuk menghadirkan solusi mobilitas yang lengkap dan andal untuk berbagai segmen serta kalangan.
Penghargaan tersebut, juga mewakili langkah Toyota dalam menghadirkan kualitas dan inovasi di berbagai segmen, baik penumpang maupun mobil komersial untuk aktivitas niaga.
Anton menambahkan, ke depannya Toyota berharap untuk terus menjadi brand otomotif yang mendukung Net Zero Emission (NZE) dengan menghadirkan kendaraan ramah lingkungan.
"Kami berterima kasih atas dukungan Pemerintah Indonesia kepada Hybrid EV buatan dalam negeri atas insentif pajak yang menguntungkan masyarakat. Dukungan tersebut menjadi faktor utama dalam meningkatnya minat masyarakat terhadap mobil Hybrid Toyota, di samping kian pedulinya masyarakat terhadap isu lingkungan berkat edukasi yang terus kami gaungkan.
Sejalan dengan kebijakan NZE 2060, Toyota berharap tren positif ini dapat berkembang secara berkelanjutan guna mendukung ekosistem kendaraan rendah emisi di Indonesia," pungkasnya.
Toyota Ungkap Nilai Lebih Mobil Hidrogen di Indonesia
PT TAM berusaha mengembangkan teknologi kendaraan berenergi hidrogen atau Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) di Tanah Air.
Energi hidrogen diterapkan lewat model Toyota Mirai yang beberapa kali diperkenalkan melalui ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 hingga IIMS 2025.
Menurut Marketing Director PT TAM Anton Jommi Suwandi, Toyota telah meresmikan fasilitas pendukung kendaraan FCEV di wilayah Karawang, Jawa Barat.
“Toyota Indonesia minggu lalu baru saja meresmikan Hydrogen Refueling Station (HRS) di Karawang. Ini merupakan langkah konkrit kami dalam mendukung upaya kolektif pemerintah bersama industri otomotif dalam pengembangan infrastruktur serta adopsi teknologi Hydrogen yang lebih masif di Indonesia,” ujarnya saat dihubungi Kabarbursa.com Kamis 20 Februari 2025.
Pihak TAM menyatakan, teknologi hidrogen juga ramah lingkungan layaknya kendaraan listrik yang mampu mengurangi emisi karbon. Hal ini dinilai sejalan dengan rencana Toyota dalam mendukung NZE di Indonesia pada 2060.
“Teknologi Hydrogen atau FCEV ini menjadi salah satu bagian dari strategi Multi-Pathway Toyota menuju netralitas karbon. Jika memang nanti bisa direalisasikan, adopsi yang masif pada teknologi ini tentu ikut mengakselerasi pengurangan emisi karbon. Termasuk kemungkinan dampak positif yang lebih komprehensif dari produksi Green Hydrogen yang ramah lingkungan dari hulu ke hilir,” jelasnya.
TAM berharap, pembangunan HRS yang telah Toyota lakukan bisa mendorong percepatan transisi energi.
“Sehingga kita bisa turut mengembangkan ekosistem Hydrogen di Indonesia. Bukan hanya infrastrukturnya, tetapi juga manpower yang terlatih. Jika semua sudah siap, kami bisa studi lebih lanjut untuk permintaan kendaraannya di masyarakat,” ucap Anton.
Ia lalu menambahkan, kendaraan hidrogen dinilai memiliki sejumlah kelebihan yang tak kalah menarik dibanding teknologi BEV (Battery Electric Vehicle), mulai dari waktu pengisian bahan bakar hingga jarak tempuh kendaraannya.
“Saat ini FCEV memiliki jarak tempuh yang sangat jauh mencapai 800an kilometer untuk Toyota Mirai Gen-2 dengan waktu charge atau pengisian bahan bakar sangat cepat hanya sekitar tiga sampai lima menit. Sehingga masyarakat bisa mendapat opsi kendaraan zero emission tanpa perlu mengubah kebiasaan mobilitasnya,” jelasnya.
Sekadar info, FCEV menjadi salah satu alternatif energi ramah lingkungan untuk kendaraan elektrifikasi di samping BEV dan Hybrid Electric Vehicle (HEV).
Sementara Toyota Mirai gen 2 yang mengusung energi hidrogen tersebut, sejauh ini masih dalam studi maupun perkenalan, sehingga unitnya belum dijual oleh TAM.
Toyota sendiri memperkirakan untuk mulai menjual mobil hidrogen pada tahun 2030 mendatang.
Meski begitu, jenama otomotif asal Jepang tersebut, tampak serius dalam pengembangan teknologi hidrogen dengan investasi sebesar Rp35 miliar untuk membangun HRS di Karawang tersebut.
Pembangunan fasilitas tersebut membutuhkan waktu satu tahun dengan melibatkan sejumlah pihak. Mulai dari pemerintah, para akademisi, Badan Riset Nasional (BRIN), PLN, TUV, SUD, sampai Indonesia Fuel Cell and Hydrogen Energy (IFHE).(*)