KABARBURSA.COM - PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) diproyeksikan tengah berada dalam pergerakan menurun jika dilihat dari analisis teknikal.
BRI Danareksa Sekuritas menyampaikan pergerakan harga TPIA memiliki trend yang bearish. Saat ini, TPIA kembali breakdown dari level supportnya pada 7.500.
"Potensi terdekat jika kembali melemah akan menuju level support selanjutnya pada 7.000" tulis BRI Danareksa dalam risetnya, Rabu, 15 Oktober 2025.
Adapun pada sesi I perdagangan hari ini, saham TPIA ditutup di zona merah usai melemah sebesar 1,67 persen ke level 7.350.
Dalam sebulan terakhir, TPIA memang terpantau sedang dalam kondisi menurun atau tepatnya menyusut 8,23 persen. Pun dalam hitungan year to date (ytd), saham Prajogo Pangestu ini melemah sebesar 3,33 persen.
TPIA Raup Laba Bersih USD1,6 Miliar pada Semester I 2025
TPIA meraup laba bersih sebesar USD1,6 miliar pada semester I 2025. Raihan ini adalah pencatatan keuntungan dari pembelian dengan harga rendah (bargain purchase accounting) atau negative goodwill yang berasal dari akuisisi Aster Chemicals and Energy Pte. Ltd. (Aster) dari Shell pada 1 April 2025.
Direktur TPIA, Andre Khor mengatakan Akuisisi ini merupakan langkah besar dalam memperluas kehadiran regional Chandra Asri Group di sektor kimia, energi, dan infrastruktur, serta memberikan manfaat sinergi bagi Indonesia, mulai dari integrasi industri hingga peningkatan daya saing.
"Ini bukti dari efektivitas strategi konsolidasi kami yang memperkuat fondasi pertumbuhan di masa depan. Kami telah sukses melaksanakan Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO) dari platform infrastruktur Grup kami, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), pada 9 Juli 2025," ujar dia dalam keterangannya, Selasa, 30 September 2025.
Seperti diketahui, ketika IPO, CDIA mencatatkan oversubscription sebesar 15 kali dari target awal Rp2,4 triliun, menerima lebih dari 430 ribu pesanan dari sekitar 400 ribu investor.
Di sisi lain, Andre menyebut Chandra Asri Group telah berhasil memenuhi target kinerja dari pembiayaan sustainability-linked loan, sehingga memperoleh pengurangan margin dan menurunkan biaya pinjaman.
"Pencapaian ini menegaskan komitmen kuat Perseroan terhadap sustainability, khususnya melalui pengurangan emisi gas rumah kaca dan peningkatan peringkat sustainability dari pihak ketiga," ungkapnya.
Sementara itu, neraca keuangan Chandra Asri Group menguat dengan adanya penambahan aset dari Aster, yang membawa total aset per 30 Juni 2025 menjadi sebesar USD10,7 miliar.(