KABARBURSA.COM - Seiring mendekati libur Natal dan Tahun Baru, kebutuhan konsumtif masyarakat umumnya mengalami peningkatan yang signifikan.
Fenomena ini turut mendorong lonjakan transaksi kartu kredit di sektor perbankan. Dukungan dari Bank Indonesia (BI) yang memperpanjang relaksasi kartu kredit hingga pertengahan tahun 2024 turut memainkan peran penting.
Ketua Umum Asosiasi Kartu Kredit (AKKI), Steve Martha, memperkirakan peningkatan transaksi kartu kredit pada musim Natal dan Tahun Baru tahun ini mencapai kisaran 10-15 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. "Kami memperkirakan akan ada peningkatan transaksi di musim libur ini karena kegiatan masyarakat hampir kembali normal setelah masa pandemi," ujar Steve kepada Kontan pada Kamis (14/12).
Steve menjelaskan bahwa segmen yang memberikan kontribusi terbesar terutama berasal dari segmen ritel, hotel, restoran, dan perjalanan. Peningkatan ini diperkirakan merata, tetapi segmen perjalanan mungkin mengalami pertumbuhan sedikit lebih besar. Pada Desember 2022, AKKI mencatat jumlah kartu mencapai 172 juta dengan volume penjualan hingga Desember 2022 mencapai Rp 3,236 triliun.
Di sisi lain, beberapa bank juga memproyeksikan peningkatan transaksi kartu kredit, terutama melalui transaksi mesin electronic data capture (EDC). EVP Secretariat and Corporate Communication BCA, Hera F Haryn, menyatakan bahwa peningkatan jumlah transaksi dan pengguna kartu kredit tidak terlepas dari aktivitas ekonomi masyarakat yang semakin pulih.
Pada sebelas bulan pertama tahun 2023, transaksi EDC yang diproses melalui sistem BCA mencapai 947 juta, meningkat 24 persen YoY. Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Mandiri juga optimis terhadap pertumbuhan transaksi kartu kredit. Grace Situmeang, General Manager Divisi Bisnis Kartu BNI, menyebut jumlah kartu kredit BNI sudah mencapai Rp 2 juta selama sebelas bulan pertama 2023.
Erin Young, SVP Credit Cards Grup Bank Mandiri, menyatakan keyakinan bahwa volume transaksi kartu kredit Bank Mandiri terus meningkat hingga 30 persen YoY. Dengan market share lebih dari 17 persen di bisnis kartu kredit di Indonesia, Bank Mandiri mempertahankan posisinya sebagai pemain utama di sektor ini.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.