KABARBURSA.COM – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk terus memacu transformasi digital untuk memperkuat posisi di tengah kompetisi layanan keuangan digital.
Dua produk andalan yang menjadi ujung tombak strategi ini adalah aplikasi wondr by BNI dan platform BNIdirect versi terbaru. Keduanya dirancang untuk menjawab kebutuhan pengguna ritel dan korporasi secara menyeluruh, cepat, dan aman.
Aplikasi wondr by BNI resmi diluncurkan pada 5 Juli 2024 sebagai pengganti BNI Mobile Banking. Aplikasi ini membawa pendekatan personal dengan teknologi global standard yang mampu menyesuaikan layanan perbankan dengan tujuan keuangan nasabah.
BNI menyebut inovasi ini sebagai bagian dari strategi layanan finansial berbasis 3 dimensi keuangan: Transaksi, Insight, dan Growth.
Fitur Transaksi memungkinkan pengguna melakukan semua pembayaran dan transfer hanya dalam tiga langkah sederhana. Dari pembelian pulsa, top-up e-wallet, QRIS, hingga transfer luar negeri, semua dilakukan dalam satu interface.
Tidak hanya itu, nasabah juga dapat mengatur jadwal transfer atau angsuran, serta mengakses layanan gaya hidup seperti pemesanan tiket kereta cepat Jakarta–Bandung.
Sementara dimensi Insight memberi gambaran menyeluruh atas pengeluaran dan pemasukan nasabah. Fitur ini merangkum semua transaksi dari berbagai kanal seperti ATM, EDC, hingga digital channel untuk dianalisis secara otomatis.
Dengan begitu, nasabah bisa memantau kesehatan keuangan pribadi secara lebih disiplin dan berbasis data.
Bagian Growth menjadi fitur yang banyak disorot karena membuka peluang perencanaan keuangan jangka panjang.
Melalui aplikasi wondr, nasabah bisa membuka tabungan berjangka, deposito multi-mata uang (IDR, USD, SGD), hingga reksa dana yang dikurasi sesuai profil risiko.
Semuanya ditampilkan dalam satu layar yang intuitif, menciptakan pengalaman bank modern dalam genggaman.
Dalam waktu kurang dari enam bulan sejak peluncuran, wondr by BNI telah mencatat 5,4 juta pengguna. Menurut manajemen BNI, angka pengguna aktif dari wondr dua kali lebih tinggi dibandingkan aplikasi sebelumnya. Hal ini memperkuat posisi BNI dalam ekosistem digital banking, khususnya di segmen generasi produktif dan tech-savvy.
Tak hanya menyasar nasabah ritel, BNI juga mengembangkan versi terbaru BNIdirect sebagai platform transaksi digital untuk korporasi dan institusi. Platform ini menyatukan layanan cash management, trade finance, supply chain, dan transaksi valas dalam satu portal digital. Tujuannya adalah menciptakan one-stop solution untuk seluruh transaksi bisnis.
Transformasi BNIdirect dilakukan secara menyeluruh, termasuk pada tampilan antarmuka dan integrasi sistem backend. Layanan seperti digital onboarding, financial dashboard, hingga API services kini menjadi bagian integral dari platform. Ini memungkinkan perusahaan klien untuk mengelola likuiditas dan aktivitas keuangan secara real-time dan lebih efisien.
Per akhir 2024, jumlah pengguna BNIdirect mencapai 173 ribu entitas bisnis, dengan volume transaksi melonjak menjadi 1.379 juta kali. Pertumbuhan ini tidak hanya meningkatkan loyalitas nasabah korporat, tapi juga memperkuat basis dana murah (CASA) dan fee-based income BNI. Kontribusinya semakin signifikan terhadap profitabilitas bank di tengah tekanan margin.
Dari sisi keamanan dan keandalan, BNIdirect mengadopsi sistem single sign-on dan fitur proteksi berlapis untuk menjaga data dan transaksi. Platform ini juga mempercepat proses audit internal bagi perusahaan pengguna karena seluruh histori transaksi terdokumentasi rapi.
BNI menyebut strategi ini sebagai bagian dari dukungan terhadap digitalisasi sektor industri nasional.
Digitalisasi yang dijalankan BNI merupakan bagian dari transformasi korporasi yang telah berlangsung sejak 2021.
Setelah enam gelombang transformasi rampung di awal 2024, BNI kini melanjutkan roadmap jangka panjang 2024–2028 dengan misi menjadi bank yang unggul dalam teknologi dan talenta.
Fokus utama adalah pada produktivitas, platform, dan proposisi layanan yang relevan dengan kebutuhan masa depan.
Direktur Utama BNI 2020-2025 Royke Tumilaar sebelumnya menyampaikan bahwa masa depan layanan keuangan akan ditentukan oleh kecepatan, personalisasi, dan kapabilitas teknologi.
“Kami tidak hanya ingin menjadi bank digital, tapi mitra keuangan yang hadir dalam setiap tahap kehidupan dan bisnis nasabah,” ujarnya dalam paparan publik tahunan.
Transformasi wondr dan BNIdirect menjadi cerminan ambisi tersebut. Keduanya mengokohkan BNI sebagai pemain digital yang bukan hanya kompetitif di dalam negeri, tapi juga berkapasitas global.
Di tengah disrupsi teknologi dan pergeseran perilaku nasabah, BNI memilih bergerak lebih cepat, lebih dalam, dan lebih relevan. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.