KABARBURSA.COM - Baru-baru ini, pasar Bitcoin telah menunjukkan dorongan bullish yang kuat sehingga menghilangkan kekhawatiran sebelumnya akan penurunan harga.
Kenaikan ini didukung oleh sinyal teknikal yang kuat dan indikator utama yang disetel kembali. Hal ini menandakan prospek yang menjanjikan bagi harga Bitcoin ke depan.
Ketika indikator-indikator ini berada dalam keselarasan, pasar meramalkan potensi keuntungan yang dapat memperkuat posisi bullish Bitcoin. Saat ini, grafik harga Bitcoin menunjukkan pola inverse head and shoulders, sebuah indikator kuat yang sering dikaitkan dengan pembalikan tren turun.
Investor kripto Quinten Francois mengamati pola ini, mengatakan bahwa penembusan neckline dari pola ini dapat memicu pemulihan harga lebih lanjut, yang akan memperkuat posisi bullish pasar Bitcoin.
Selain itu, indikator MACD juga memberikan pandangan optimis, menunjukkan bahwa Bitcoin hampir selesai melakukan reset penuh dan membentuk persilangan bullish MACD di bawah garis nol, serta higher low pertama dalam waktu yang lama. Hal ini menambah keyakinan akan sentimen bullish Bitcoin.
Peningkatan indikator Relative Strength Index (RSI) Bitcoin juga menunjukkan bahwa Bitcoin saat ini dinilai secara adil sesuai dengan kondisi pasar, lebih lanjut mendukung pandangan bullish.
Meskipun demikian, trader kripto Mags, meskipun mengikuti sentimen bullish, tetap berhati-hati menghadapi laporan ekonomi yang akan datang, seperti data Consumer Price Index (CPI) dan komentar dari Ketua The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, yang dapat memengaruhi pergerakan jangka pendek Bitcoin.
Pada saat yang sama, Bitcoin telah rebound dari level terendah baru-baru ini di USD56.000, yang diyakini banyak analis sebagai titik terendah lokal untuk siklus ini, menambah bobot pada narasi bullish Bitcoin.
Pola morning star yang terbentuk di zona support USD60.000 menunjukkan potensi tinggi untuk reli jangka pendek, sementara minat pembeli yang meningkat menambah kemungkinan bull run yang kuat.
Dengan Bitcoin saat ini diperdagangkan di sekitar USD63.010 dan mengalami kenaikan intraday yang signifikan, momentum bullish semakin meningkat.
Analis percaya bahwa Bitcoin dapat mencapai level resistensi baru di USD68.283 dalam waktu dekat, namun, jika momentum goyah, Bitcoin bisa turun hingga sekitar USD58.451. Kita akan terus mengamati perkembangannya.
Bitcoin di Indonesia Bullish?
Pergerakan harga pasar kripto saat ini menunjukkan fluktuasi yang signifikan, terutama tercermin dalam pergerakan harga Bitcoin dalam beberapa pekan terakhir. Berdasarkan data dari Indodax, harga aset kripto terbesar itu mengalami volatilitas yang mencolok, mencapai level terendah USD56.552 per keping pada 1 Mei, namun kembali meningkat pada 6 Mei mencapai USD64.734.
Pada Selasa, 14 Mei siang ini, harga Bitcoin berada di kisaran USD62.634 per keping. Meskipun mengalami kenaikan sebesar 2,75 persen dalam 24 jam terakhir, namun mengalami koreksi sebesar 1,08 persen selama seminggu terakhir.
Menyikapi fluktuasi harga Bitcoin yang bergejolak, CEO Indodax, Oscar Darmawan, menekankan pentingnya memiliki pemahaman mendalam tentang dinamika pasar kripto dan kesadaran akan faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga dalam situasi seperti ini.
"Dengan informasi yang tepat, para investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi dan menyesuaikan strategi mereka dengan kondisi pasar yang dinamis," ujarnya.
Menurut pandangannya, saat ini Bitcoin sedang berada di titik terendahnya untuk sementara waktu, tetapi ada potensi perubahan tren ke depan. Oscar menyatakan bahwa koreksi pasar adalah bagian alami dari evolusi pasar kripto.
Meskipun koreksi harga dapat menciptakan ketidakpastian jangka pendek, namun juga membuka peluang bagi investor yang berani untuk memasuki pasar pada saat kondisi semacam ini. Koreksi pasar saat ini diyakini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk musim pembayaran pajak di Amerika Serikat, halving Bitcoin, suku bunga, dan fluktuasi aliran masuk ETF.
"Koreksi saat ini adalah bagian yang tak terelakkan dari evolusi ekosistem kripto, di mana keberanian dan kehati-hatian harus berjalan beriringan," katanya.
Lebih jauh lagi, ia mengindikasikan bahwa momen setelah halving Bitcoin akan menghasilkan peningkatan harga Bitcoin, meskipun kemungkinan akan ada penurunan harga sesaat. Namun, untuk menghadapi potensi ini, investor disarankan untuk memiliki perencanaan investasi yang solid.
"Berdasarkan sejarahnya, setelah periode koreksi, Bitcoin cenderung mengalami kenaikan, dan ini merupakan peluang yang baik bagi investor dan pedagang untuk memanfaatkan momen 'beli saat harga turun' pada harga yang lebih rendah," tandas Oscar.