Logo
>

Tren Positif Ekonomi AS, Harga Minyak Dunia Melonjak

Ditulis oleh KabarBursa.com
Tren Positif Ekonomi AS, Harga Minyak Dunia Melonjak

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga minyak dunia kembali meningkat pada Kamis 15 Agustus 2024, terdorong oleh rilis data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat yang menunjukkan tren positif.

    Menurut laporan Reuters, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2024 melonjak sebesar USD1,18 atau sekitar 1,53 persen, menjadi USD78,16 per barel di New York Mercantile Exchange.

    Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober 2024 juga mencatatkan kenaikan signifikan, naik USD1,28 atau sekitar 1,6 persen, hingga menembus harga USD81,04 per barel di London ICE Futures Exchange.

    Pertumbuhan penjualan ritel AS pada bulan Juli melebihi ekspektasi pasar. Selain itu, laporan lain mengungkapkan bahwa jumlah warga AS yang mengajukan tunjangan pengangguran bulan lalu lebih rendah dari perkiraan, memberikan angin segar bagi perekonomian.

    Data ekonomi ini berhasil meredakan kekhawatiran akan potensi resesi di AS dan turut menguatkan harapan terhadap stabilitas permintaan minyak mentah di pasar global.

    Harga minyak mencatat kenaikan moderat seiring optimisme bahwa pemotongan suku bunga Amerika Serikat akan merangsang aktivitas ekonomi dan meningkatkan permintaan bahan bakar, meskipun kekhawatiran atas lesunya permintaan global tetap menahan laju kenaikan tersebut.

    Mengacu pada data Refinitiv, harga minyak mentah acuan Brent pada Kamis pagi terpantau naik 0,35 persen menjadi USD80,02 per barel. Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) mengalami kenaikan 0,4 persen, mencapai USD77,29 per barel.

    Perlambatan harga konsumen AS pada Juli serta penurunan inflasi tahunan hingga di bawah 3 persen memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada pertemuan bulan depan.

    “Kami melihat adanya koreksi di perdagangan Asia setelah pasar minyak sempat oversold pada Rabu,” ujar Yuki Takashima, ekonom Nomura Securities. Dia menambahkan bahwa investor kini memasang taruhan bahwa The Fed bisa memulai pemotongan suku bunga pada bulan mendatang.

    Namun demikian, Takashima memperingatkan bahwa tekanan terhadap harga minyak masih berlanjut, terutama karena kekhawatiran atas lemahnya permintaan global, khususnya di Tiongkok. Ia memproyeksikan harga WTI akan mendekati angka USD72 pada awal Agustus.

    Berdasarkan laporan Badan Informasi Energi AS (EIA), persediaan minyak mentah AS naik 1,4 juta barel pada pekan yang berakhir 9 Agustus, berlawanan dengan prediksi penurunan sebesar 2,2 juta barel. Ini adalah kenaikan pertama sejak akhir Juni.

    Awal pekan ini, EIA memangkas estimasi pertumbuhan permintaan minyak pada 2025 dengan alasan perlambatan ekonomi China, sejalan dengan keputusan OPEC yang juga menurunkan proyeksi permintaan karena faktor serupa.

    Secara global, permintaan bahan bakar jet diperkirakan turut menurun akibat penghematan belanja konsumen yang berdampak pada anggaran perjalanan, tren yang dapat terus menekan harga minyak dalam beberapa bulan mendatang.

    Meski begitu, ketegangan geopolitik tetap membayangi pasar. Kekhawatiran meningkat terkait kemungkinan respons Iran atas pembunuhan pemimpin Hamas oleh Israel bulan lalu. Tiga pejabat senior Iran mengungkapkan bahwa hanya gencatan senjata di Gaza yang bisa menahan Iran dari aksi balasan terhadap Israel atas insiden tersebut.

    Konflik antara Israel dan Iran adalah salah satu perseteruan paling menegangkan di Timur Tengah, mencakup dimensi politik, militer, dan ideologis. Kedua negara tersebut tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, dan ketegangan di antara mereka telah berlangsung selama beberapa dekade.

    Iran melihat Israel sebagai ancaman utama di kawasan, dan secara terbuka menentang keberadaan negara Yahudi tersebut, bahkan mengancam akan menghancurkannya. Sebagai respon, Israel memandang Iran, terutama program nuklirnya dan dukungan terhadap kelompok-kelompok militan seperti Hizbullah dan Hamas, sebagai ancaman langsung terhadap keamanannya.

    Israel dan Iran kerap terlibat dalam perang bayangan, yang mencakup serangan siber, operasi rahasia, dan dukungan kepada kelompok-kelompok yang berseberangan. Serangan udara Israel terhadap target-target Iran di Suriah menjadi salah satu titik api dari konflik ini. Di sisi lain, Iran terus membangun pengaruhnya di wilayah tersebut melalui jaringan milisi proksi yang tersebar di berbagai negara, dari Irak hingga Lebanon.

    Ketegangan semakin memanas dengan adanya insiden-insiden seperti pembunuhan ilmuwan nuklir Iran yang diduga dilakukan oleh agen-agen Israel, serta serangan-serangan terhadap kapal tanker yang saling ditudingkan oleh kedua belah pihak.

    Situasi ini terus berpotensi memicu konflik berskala lebih besar yang dapat melibatkan aktor-aktor internasional lainnya, terutama di tengah dinamika yang rumit di Timur Tengah.

    Kematian pimpinan Hamas Haniyeh meningkatkan ketegangan di kawasan itu, dengan Iran dan kelompok-kelompok pro-Palestina lainnya berjanji untuk membalas kematiannya. Beberapa pejabat senior Iran menganggap serangan ini sebagai tindakan pengecut dan mendesak balas dendam. Sementara itu, pihak Hamas menggambarkan Haniyeh sebagai martir dan simbol perjuangan Palestina.

    Kehilangan Haniyeh, yang merupakan pemimpin politik Hamas tertinggi sejak dimulainya perang Israel-Hamas, diperkirakan akan memperburuk eskalasi konflik, khususnya di Jalur Gaza dan wilayah sekitar. Israel sebelumnya telah melakukan serangkaian serangan terhadap para pemimpin Hamas sebagai bagian dari respons mereka terhadap serangan yang dipimpin Hamas pada Oktober 2023.

    Di Teheran, keamanan diperketat menyusul insiden tersebut, dengan agen-agen keamanan Iran melakukan investigasi mendalam untuk mencari tahu bagaimana serangan itu bisa terjadi di jantung ibu kota mereka. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi