Logo
>

Tujuh Ruas Tol akan Terapkan Bayar Tanpa Stop

Ditulis oleh KabarBursa.com
Tujuh Ruas Tol akan Terapkan Bayar Tanpa Stop

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Sistem transaksi jalan tol tanpa berhenti atau Multi Lane Free Flow (MLFF) akan diterapkan di sejumlah jalan tol di Indonesia.

    Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), telah memilih tujuh ruas tol sebagai implementasi awal MLFF.

    Menurut informasi yang dikutip dari laman BPJT, Jumat, 5 Juli 2024, tujuh ruas tol tersebut berada di Pulau Jawa, Kalimantan, dan Bali. Pemilihan ini dilakukan sebagai bagian dari masa transisi menuju penerapan MLFF.

    “Untuk tahap masa transisi, sistem MLFF akan diterapkan di beberapa ruas yang masuk dalam pertimbangan masa transisi,” tulis keterangan BPJT.

    Berikut adalah rincian tujuh ruas tol yang dimaksud:

    • Tol Bali Mandara
    • Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam)
    • Tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi)
    • Tol Jakarta-Cikampek (Japek)
    • Tol Soedijatmo
    • Tol Dalam Kota Jakarta
    • Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 1

    Setelah implementasi awal ini, penerapan MLFF akan dilakukan secara bertahap pada ruas tol lainnya di Indonesia.

    Dengan adanya MLFF, pengguna jalan tol dapat melaju tanpa harus berhenti di gerbang tol.

    “Pada tahap selanjutnya, implementasi sistem MLFF akan dilakukan secara bertahap pada ruas lainnya di seluruh jalan tol di Indonesia,” jelas BPJT.

    Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) tidak akan menjadi satu-satunya pengelola sistem MLFF.

    Kebijakan ini diambil untuk meyakinkan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) bahwa pengelolaan MLFF aman dan diawasi oleh pemerintah.

    “Iya, jadi sudah kita lebur, tidak hanya RITS, karena kalau RITS sendiri pasti BUJT khawatir. Nah sekarang kita masuk dan Alhamdulillah mereka bersedia,” ujar Basuki di Kantor PUPR, Jakarta Selatan, Jumat, 21 Juni 2024.

    Basuki juga mengungkapkan nama sejumlah BUJT yang bersedia terlibat dalam implementasi sistem MLFF ini. Di antaranya adalah PT Hutama Karya (Persero), PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR).

    450 Ribu Tanaman Hiasi Jalan Tol

    Sebanyak 450.000 tanaman telah menghiasi lanskap jalan tol di Indonesia. Penanaman pohon di sepanjang jalan tol ini merupakan langkah penting dalam menjaga kelestarian lingkungan dan menciptakan keberlanjutan.

    Penanaman pohon di jalan tol tidak hanya mempercantik pemandangan secara estetika, tetapi juga memiliki banyak manfaat lingkungan lainnya.

    Pohon-pohon tersebut berfungsi untuk mengurangi pencemaran udara, meningkatkan daya serap air hujan, dan berperan sebagai pemecah angin guna mengurangi dampak hempasan angin pada pengendara.

    Selain itu, pohon-pohon ini juga bertindak sebagai penghalang silau dari kendaraan yang berlawanan arah, penahan benturan yang dapat mengurangi fatalitas jika terjadi kecelakaan, serta menjaga keseimbangan sistem ekologi di sekitarnya.

    Dari total 450.000 tanaman yang ditanam, terdapat empat jenis tanaman yang paling banyak menghiasi jalan tol di Indonesia:

    Bougenville Varigata Merah (154.360 tanaman)

    Tanaman ini banyak ditanam di Jalan Tol Bali-Mandara, Tol Jagorawi, Tol Prof. Dr. Ir. Sedyatmo, serta Tol JORR-S.

    Trembesi (41.662 tanaman)

    Pohon ini banyak ditanami di Jalan Tol Cikampek-Palimanan, Tol Semarang-Batang, Tol Ngawi-Kertosono, dan Tol Surabaya-Mojokerto.

    Tabebuya (31.058 tanaman)

    Pohon ini banyak ditanami di Jalan Tol Gempol-Pasuruan, Tol Becakayu, dan Tol Akses Tanjung Priok.

    Pucuk Merah (22.488 tanaman)

    Pohon ini banyak ditanami di Jalan Tol JORR W2 Utara Ruas Ulujami-Kebon Jeruk, Tol Solo-Ngawi, dan Tol Medan-Binjai.

    Inisiatif ini tidak hanya membawa keindahan, tetapi juga berbagai manfaat ekologi dan keselamatan bagi pengguna jalan tol di Indonesia. Penanaman pohon-pohon ini merupakan salah satu upaya penting dalam menciptakan jalan tol yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

    Tol Solo-Jogja Dioperasikan Juli 2024

    Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa proyek Tol Solo-Yogyakarta sudah bisa dioperasikan hingga Klaten, Jawa Tengah, pada Juli 2024.

    “Solo-Yogyakarta nanti mudah-mudahan Juli ini sampai Klaten bisa kita operasikan, sepanjang 23 kilometer,” ujar Menteri Basuki di Jakarta, Jumat 28 Juni 2024.

    Basuki menjelaskan bahwa peresmian Jalan Tol Solo-Yogyakarta bisa dilakukan secara bertahap dan tidak harus menunggu seluruh ruas jalan selesai dibangun.

    “Ya semua tol tidak harus menunggu selesai, semuanya pasti bertahap. Seperti Tol Cibitung-Cilincing, mana yang selesai dulu, itu yang diresmikan,” katanya.

    Menurut Basuki, langkah ini diambil agar infrastruktur tersebut bisa segera dioperasikan, mengingat jalan tol merupakan aset investasi bagi negara.

    “Karena itu investasi, kalau tidak diresmikan maka tidak bisa dioperasikan sehingga tidak memiliki pendapatan. Setiap gate to gate yang sudah siap, bisa kita operasikan, cukup panjang 23 kilometer,” ujarnya.

    Sebelumnya, PT Jasa Marga menargetkan pembangunan Tol Solo-Yogyakarta seksi 1 yang menghubungkan Solo-Klaten-Purwomartani sepanjang 42,3 km rampung pada akhir tahun 2024 ini.

    Tol Solo-Yogyakarta secara keseluruhan memiliki panjang 96,57 km, menghubungkan Solo hingga Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi