KABARBURSA.COM - Hasil laboratorium terkait dugaan keracunan makanan yang dialami puluhan siswa SD di Rembang, Jawa Tengah, akhirnya keluar. Berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan zat berbahaya dalam jajanan makaroni yang dikonsumsi para siswa.
Pada bulan April lalu, insiden ini terjadi di SDN Ketanggi, Kecamatan Rembang. Puluhan siswa mengalami mual dan pusing setelah mengonsumsi makaroni telur yang dibeli dari kantin sekolah saat jam istirahat. Mereka dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, dr. Ali Syofii, mengungkapkan bahwa hasil pemeriksaan laboratorium menemukan adanya mikroorganisme dalam makanan tersebut.
"Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya cemaran biologis. Mikroorganisme ditemukan dalam makanan tersebut, kemungkinan besar karena proses memasaknya kurang sempurna sehingga makanan itu ditumbuhi mikroorganisme. Namun, kami tidak menemukan kandungan zat berbahaya,” kata Ali, Rabu, 22 Mei 2024.
Sebagai tindak lanjut, Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang bekerja sama dengan dinas terkait untuk memberikan pembinaan kepada pelaku UMKM, terutama penjual makanan dan minuman di lingkungan sekolah.
"Kami memberikan penyuluhan dan edukasi kepada pelaku UMKM mengenai cara memproduksi dan menyajikan makanan yang aman bagi siswa. Edukasi ini mencakup standar kualitas gizi yang ditetapkan oleh pemerintah, untuk memastikan keamanan dan kesehatan siswa yang mengonsumsi jajanan tersebut," jelas dr. Ali Syofii.
Selain itu, pihak sekolah juga diimbau untuk lebih ketat dalam mengawasi kantin dan penjual makanan di lingkungan sekolah.
Langkah ini penting untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali dan memastikan bahwa makanan yang disediakan kepada siswa benar-benar aman dan bebas dari kontaminasi.