Logo
>

Usai Melantai, SMGA Akuisisi Tambang Nikel di Morowali

Ditulis oleh KabarBursa.com
Usai Melantai, SMGA Akuisisi Tambang Nikel di Morowali

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk (SMGA) telah resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/1) sebagai emiten ke-9 yang terdaftar pada tahun 2024.

    Perusahaan ini berencana untuk mengakuisisi sebuah perusahaan tambang nikel di Morowali Utara, dengan harapan kesepakatan akan selesai pada kuartal II 2024.

    Julius Edy Wibowo, Direktur Utama SMGA, menyatakan bahwa setelah sukses melakukan penawaran umum perdana (IPO), perusahaan akan mengakuisisi perusahaan tambang nikel di Morowali Utara. Proses ini diharapkan selesai pada kuartal II 2024.

    Menurut Julius, tambang nikel tersebut memiliki potensi untuk meningkatkan produksi nikel ore sebanyak 50.000 - 100.000 ton per bulan. Jika akuisisi berhasil pada kuartal II 2024, tambahan produksi nikel ini diharapkan dapat berkontribusi pada kuartal III.

    Julius menjelaskan bahwa perseroan telah menyiapkan dana untuk akuisisi ini, yang akan diperoleh dari kas internal sebagai bagian dari dana operasional. Meskipun nilainya dianggap material, namun tidak memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Dalam konteks ini, nilai material tanpa RUPS berkisar antara 20 persen hingga 50 persen dari total ekuitas perseroan, dengan ekuitas SMGA mencapai Rp167,35 miliar per 31 Juli 2024.

    Edy menegaskan bahwa akuisisi tersebut sesuai dengan target pendapatan perseroan pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp1 triliun dengan marjin laba sebesar 10 persen. Dia menambahkan bahwa pendapatan tersebut tidak hanya berasal dari penjualan nikel, melainkan juga dari perdagangan batu bara dan pengembangan produksi batu gamping yang direncanakan pada kuartal I tahun 2024.

    “Dengan demikian, pendapatan perseroan masa yang akan datang akan dipengaruhi oleh penjualan nikel (60 persen), batu bara (30 persen), dan gamping (10 persen),” paparnya.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi