KABARBURSA.COM - Harga vaksin Mpox buatan Bavarian Nordic A/S menjadi kendala utama dalam perundingan pembelian jutaan dosis vaksin untuk Afrika. Tekanan terhadap perusahaan farmasi asal Denmark ini semakin kuat untuk menurunkan harga.
Saat ini, lebih dari 200 ribu dosis vaksin Mpox telah tiba di Republik Demokratik Kongo. Perundingan yang melibatkan badan-badan internasional, termasuk UNICEF, tengah berlangsung untuk memperoleh tambahan dosis bagi negara-negara Afrika yang terkena dampak krisis kesehatan ini. Kesepakatan awal diharapkan tercapai pada pertengahan September.
Bavarian Nordic, salah satu dari sedikit produsen vaksin yang telah mendapatkan izin, diharapkan menjadi penyedia utama hingga 12 juta dosis vaksin yang akan dibeli oleh berbagai lembaga internasional sampai 2025. Langkah ini bertujuan untuk mengatasi wabah Mpox yang telah dinyatakan sebagai darurat kesehatan global.
Namun, harga vaksin yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan vaksin biasa yang digunakan di Afrika menjadi penghalang utama.
Pusat Kendali Penyakit Afrika (ACDC) menilai harga vaksin Bavaria sebesar USD100 per dosis, sedangkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan harga USD141.
Angka ini jauh melebihi kemampuan kebanyakan negara di Afrika, yang juga menghadapi berbagai tantangan kesehatan seperti kolera, campak, malaria, dan HIV.
Helen Rees, Ketua Kelompok Penasihat Imunisasi Afrika dari WHO, menyoroti bahwa harga ini membuat vaksin Mpox menjadi barang mahal dan menghambat pelaksanaannya. Model penetapan harga oleh aliansi vaksin global, Gavi, sebelumnya sukses menekan harga per dosis dengan pembelian massal. Namun, vaksin Mpox Bavarian tidak cocok dengan model harga tersebut, kata Rees.
Penyebaran varian baru Mpox di Kongo, dengan angka kematian anak-anak mencapai 80 persen, telah meningkatkan jumlah kasus di negara-negara seperti Burundi dan Gabon. Dirjen WHO, Tedros Ghebreyesus, meminta negara-negara dengan pasokan vaksin ini untuk menyumbangkannya.
Andrew Hill, peneliti senior dari Universitas Liverpool, membandingkan harga vaksin Bavarian yang jauh lebih tinggi dengan vaksin lain yang umum digunakan di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Vaksin untuk penyakit menular biasanya berharga antara US$1 dan USD3 per dosis dalam program vaksinasi massal.
Harga yang Menjadi Masalah?
Bavarian Nordic menghadapi tantangan besar dalam menurunkan harga vaksin untuk Afrika atau memberikan diskon besar. Hill menyarankan agar perusahaan memberikan izin kepada produsen vaksin generik untuk memproduksi vaksin dengan harga mendekati biaya produksi.
Jika tidak, Afrika akan kesulitan melindungi warganya dari epidemi penyakit baru yang terus meningkat, kata Hill. Public Citizen, sebuah organisasi nirlaba, menulis surat kepada Bavarian bulan lalu, mengungkapkan kekhawatiran bahwa perusahaan ini mungkin mengeksploitasi krisis kesehatan global untuk meraih keuntungan.
Dengan sedikitnya pesaing di pasar Afrika, Bavarian menjadi penentu harga untuk produknya. Thomas Bower dari Danske Bank A/S mengatakan, meski Emergent BioSolutions Inc dan KM Biologics Co juga mengembangkan vaksin Mpox, terdapat perbedaan signifikan dalam vaksin yang lebih menguntungkan bagi Bavarian.
Vaksin buatan Emergent BioSolutions, yang mendapat izin FDA akhir Agustus lalu, tidak direkomendasikan untuk orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah, sehingga kemungkinan tidak dapat digunakan di Afrika.
Vaksin dari KM Biologics Jepang mungkin berperan dalam beberapa program vaksin di Afrika, tetapi tidak akan mempengaruhi struktur harga. Sementara vaksin mRNA dari Moderna Inc dan BioNTech SE masih jauh dari tingkat penggunaan masyarakat.
Tantangan bagi Bavarian adalah merundingkan harga yang terjangkau bagi negara-negara Afrika sambil tetap menguntungkan secara komersial. CEO Paul Chaplin mengakui bahwa harga merupakan masalah, dan perusahaannya berusaha mencari keseimbangan yang wajar.
CFO Hendik Juuel mengatakan bahwa Bavarian, dalam negosiasi dengan UNICEF, akan mempertimbangkan negara-negara yang akan membayar. Juru bicara perusahaan menambahkan bahwa Bavarian memiliki kesepakatan dengan harga yang bervariasi saat terjadi wabah Mpox sebelumnya.
Bowers dari Danske Bank memperkirakan harga per dosis sekitar USD100 untuk organisasi-organisasi di Afrika, dengan diskon signifikan dibandingkan pasar AS, di mana harga satu dosis mencapai sekitar USD200.
Meski harga produksi bisa berkisar antara USD10 hingga USD20 per dosis, biaya pengembangan dan produksi vaksin serta risiko tinggi yang diambil oleh produsen turut mempengaruhi harga tersebut, kata Bower.
Namun, harga USD100 masih dua kali lipat dari yang dibayar Pemerintah AS, yang mendapat diskon besar karena mensponsori keseluruhan program pengembangan vaksin. Bower mengusulkan bahwa badan kesehatan di Afrika bisa merundingkan harga lebih rendah dengan memesan dalam jumlah besar atau berkomitmen pada program vaksinasi selama empat hingga lima tahun.
Komitmen jangka panjang dapat memberikan keamanan tambahan bagi Bavarian dalam membiayai pemeliharaan dan operasi pabrik-pabrik meski tidak memproduksi vaksin. Vaksin ini lolos uji klinis sebagai imunisasi dua dosis, tetapi belum jelas apakah negara-negara Afrika akan menerapkan pendekatan satu dosis untuk mengurangi biaya.
CEO Bavarian mengungkapkan bahwa data dari berbagai studi menunjukkan bahwa dosis tunggal menawarkan kekebalan 80 persen dan pengurangan signifikan pada pasien yang memerlukan perawatan rumah sakit. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.