Logo
>

Video: Dorong Industri EV, Dividen Top BUMN dan Bata Tutup

Ditulis oleh KabarBursa.com
Video: Dorong Industri EV, Dividen Top BUMN dan Bata Tutup

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Stabilitas ekonomi RI dorong perkembangan industri EV, daftar 6 BUMN yang akan bagikan dividen, dan  sepatu Bata tak sanggup jawab perubahan perilaku konsumen, menjadi fokus utama pemberitaan redaksi Kabar Bursa hari ini, Senin 6 Mei 2024, dalam Kabar Bursa Hari ini (KBHI).

    Stabilitas Ekonomi RI Dorong Perkembangan Industri EV

    Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menegaskan bahwa Indonesia memiliki peluang besar dalam pengembangan industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV) karena berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik.

    Dia mengatakan bahwa Indonesia memiliki fondasi yang kuat dalam pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik di tengah dinamika global. Selain itu, Indonesia sukses menggelar pemilihan umum dan melakukan transisi pemerintahan tanpa gangguan yang signifikan.

    “Kondisi ini merupakan momentum yang tepat bagi perusahaan EV untuk mengembangkan bisnis mereka di Indonesia,” kata Jerry, dikutip Senin, 6 Mei 2024.

    Jerry menyampaikan, Indonesia berhasil mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar 4,47 miliar dolar AS pada Maret 2024. Surplus tersebut telah bertahan selama 47 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

    Menurut Jerry, pemerintah Indonesia memiliki beberapa kebijakan strategis, salah satunya, kebijakan hilirisasi nikel.

    Kebijakan ini telah memberikan peningkatan nilai tambah perekonomian, menciptakan lapangan pekerjaan, dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.

    “Pemerintah Indonesia juga mendorong pengembangan teknologi untuk mengurangi polusi dan ketergantungan bahan bakar fosil. Hal ini didukung dengan besarnya sumber daya alam nikel Indonesia yang berpotensi untuk menjadi basis produksi EV di Asia,” ujar Jerry.

    Berdasarkan penilaian Bloomberg NEF, Indonesia berada di peringkat 22 dari 30 negara yang dinilai mampu meningkatkan daya tarik investasinya pada ekosistem rantai pasok baterai listrik. Penilaian tersebut berdasarkan beberapa aspek, antara lain industri, inovasi, dan infrastruktur.

    “Selain itu, ketersediaan bahan baku, manufaktur baterai, permintaan di sektor hilir, dan kebijakan terkait lingkungan, sosial, dan tata kelola juga merupakan aspek penilaian Bloomberg NEF. Indonesia diharapkan dapat segera menarik investor pada ekosistem rantai pasok baterai listrik,” tutur Jerry.

    Saat ini, Pemerintah Indonesia terus mendorong upaya transisi energi dalam rangka pencapaian National Determined Contribution (NDC). Indonesia berkomitmen meningkatkan target penurunan emisi dari 29 persen menjadi 31,89 persen tanpa syarat (tanpa bantuan internasional).

    Lebih lanjut, upaya transisi energi membuka peluang investasi senilai 3,5 triliun dolar AS bagi Indonesia.

    Jerry menyebut, Indonesia akan terus melakukan transformasi untuk mendorong peningkatannya dalam perekonomian global.

    Di samping itu, Indonesia sedang dalam tahapan untuk menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD).

    Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di kawasan Asia Tenggara, keanggotaan Indonesia di OECD akan turut meningkatkan profil dan signifikansi OECD.

    Daftar 6 BUMN yang Akan Bagikan Dividen

    Sejumlah perusahaan BUMN telah menyetujui pembagian dividen senilai triliun rupiah kepada pemegang saham pada tahun ini. Kesepakatan ini terjadi melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun buku 2023.

    Perusahaan-perusahaan ini berasal dari berbagai sektor bisnis, mulai dari perbankan, telekomunikasi, hingga penyediaan bahan bangunan. Di antaranya, entitas perbankan seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI).

    Selain itu, terdapat juga perusahaan BUMN di sektor telekomunikasi seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. atau SIG yang bergerak di bidang penyediaan bahan bangunan.

    Berikut adalah rincian pembagian dividen BUMN pada tahun 2024 berdasarkan rangkuman Kabar Bursa:

    Telkom Indonesia (TLKM)

    TLKM telah menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp17,68 triliun atau setara dengan 72 persen dari perolehan laba bersih tahun buku 2023 (dividend payout ratio).

    Dividen Telkom tumbuh sebesar 6,5 persen dari tahun sebelumnya. Sisanya, sebesar Rp6,88 triliun, dialokasikan sebagai laba ditahan yang digunakan untuk membiayai pengembangan usaha.

    Dividen sebesar Rp178,50 per lembar saham diberikan kepada pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Mei 2024.

    Pembayaran dividen ini akan dilakukan secara sekaligus, selambat-lambatnya pada 6 Juni 2024.

    Semen Indonesia

    Melalui RUPS Tahunan, Semen Indonesia (SIG) menyetujui penggunaan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2023 sebesar Rp2,17 triliun.

    Dari laba bersih tersebut, SIG menyepakati pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar 26,36 persen atau setara dengan Rp572 miliar. Sisanya, sebesar 73,64 persen atau Rp1,59 triliun, ditetapkan sebagai cadangan lainnya.

    SIG berkomitmen untuk terus meningkatkan kapabilitasnya dengan menjaga kepemimpinan pasar, kinerja, dan pertumbuhan bisnis, sehingga dapat memberikan nilai tambah kepada pemegang saham.

    Himbara

    Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) atau Bank BUMN sudah menggelar RUPS tahun buku 2023. Melalui RUPS tahunan, tiap perusahaan menyepakati pembagian dividen.

    Dividen yang disetor oleh BRI mencapai Rp48,1 triliun atau setara dengan 79,63 persen dari laba bersih 2023.

    Setiap pemegang saham emiten pun akan mendapatkan dividen senilai Rp319 per saham.

    Sebelumnya, BRI juga telah membagikan dividen interim sebesar Rp12,7 triliun pada 18 Januari 2024, yang setara dengan Rp84 per saham.

    Sementara itu, nilai dividen yang dikontribusikan oleh BTN sebesar 20 persen dari total laba bersih tahun buku 2023, yakni Rp3,5 triliun.

    Bank Mandiri juga turut membagikan dividen kepada pemegang saham dengan nilai 60 persen dari laba bersih 2023 atau setara dengan Rp33,03 triliun.

    Adapun, 40 persen dari laba bersih konsolidasi tahun lalu disepakati sebagai laba ditahan untuk penguatan modal dan pengembangan usaha.

    Sementara itu, dividen BNI yang disetujui dan dibagikan kepada pemegang saham berada di angka Rp10,45 triliun, setara dengan 50 persen dari laba bersih 2023.

    BNI mencatat laba bersih sebesar Rp20,9 triliun sepanjang tahun lalu, naik 14,2 persen secara tahunan.

    Sepatu Bata Tak Sanggup Jawab Perubahan Perilaku Konsumen

    PT Sepatu Bata Tbk (BATA) telah resmi menutup pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat. Keputusan ini disampaikan oleh manajemen melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Sekretaris Perusahaan Bata Hatta Tutuko menyatakan bahwa penutupan pabrik ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk bertahan di tengah tantangan industri yang diakibatkan oleh pandemi dan perubahan perilaku konsumen.

    “Operasional pabrik dihentikan sejak 30 April 2024 karena permintaan terhadap produk yang diproduksi di sana terus menurun,” kata Hatta, dikutip Senin, 6 Mei 2024.

    Ia menambahkan bahwa kapasitas produksi pabrik juga jauh melebihi kebutuhan yang dapat dipenuhi secara berkelanjutan melalui pemasok lokal di Indonesia.

    “Dengan keputusan ini, perseroan tidak memiliki opsi selain menghentikan produksi di pabrik Purwakarta,” jelasnya.

    Menurut informasi yang tertera di situs web resmi Bata, Tomas Bata, salah satu pendiri Bata, mendirikan sebuah pabrik sepatu di tengah perkebunan karet di wilayah Kalibata.

    Nama alamatnya pun masih terpampang dalam laman situs jejaring resminya yang beralamat di Jl. Kalibata Raya, Jakarta Selatan. Selanjutnya produksi sepatu yang terjadi pada mulai 1940.

    Sebagai salah satu pabrik terbesar di Indonesia, Bata memiliki spesialis produk sepatu injeksi untuk konsumsi dalam dan luar negeri. Saat ini Bata Indonesia menempati Gedung 6 lantai, yaitu kantor PT Sepatu Bata Tbk, di Cilandak, Jakarta Selatan.

    Mengutip laporan keuangannya, sampai dengan kuartal III-2023, kerugian BATA mencapai Rp80,65 miliar alias membengkak 294,76 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Periode tersebut, penjualan perseroan hanya Rp488,47 miliar atau turun 0,42 persen secara year on year (yoy).

    Setahun sebelumnya, pada 2022, BATA mencatatkan kerugian setahun sebanyak Rp105,92 miliar atau melonjak 106,85 persen yoy. Penjualan tahun tersebut, padahal, mencapai sekitar Rp643,45 miliar, tumbuh 46,74 persen yoy.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi