Logo
>

Wall Street Kian Dekat ke Rekor, Investor Menanti Hasil Negosiasi AS-China

Wall Street menguat mendekati rekor seiring pasar menanti hasil negosiasi dagang Amerika Serikat dan China.

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
Wall Street Kian Dekat ke Rekor, Investor Menanti Hasil Negosiasi AS-China
Indeks saham Wall Street mendekati rekor tertinggi. Investor menanti hasil negosiasi dagang AS-China sambil memantau kinerja emiten ritel dan teknologi. Foto: KabarBursa/Abbas Sandji.

KABARBURSA.COM – Wall Street bergerak mendekati level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Rabu, 11 Juni 2025, dini hari WIB, di tengah penantian pasar atas hasil perundingan dagang antara Amerika Serikat dan China.

Dilansir dari AP di Jakarta, Rabu, Indeks S&P 500 menguat 0,5 persen seiring perundingan dua ekonomi terbesar dunia berlanjut ke hari kedua. Dow Jones Industrial Average menambah 105 poin atau 0,2  persen, sementara Nasdaq naik 0,6  persen.

Sejak terkoreksi sekitar 20 persen dari puncaknya dua bulan lalu akibat kebijakan tarif Presiden Donald Trump yang mengejutkan pasar, indeks S&P 500 telah pulih dan kini hanya terpaut 1,7 persen dari rekor tertingginya pada Februari. Optimisme bahwa pemerintah AS akan melonggarkan tarif jika tercapai kesepakatan dagang menjadi motor utama reli ini.

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyatakan pembicaraan “berjalan sangat, sangat baik” pada Selasa malam di London, lokasi perundingan berlangsung. Kedua pihak, menurutnya, sedang membahas “berbagai isu perdagangan,” seperti dikutip dari rekaman video yang dirilis penyiar resmi Tiongkok, CGTN.

AS dan China diketahui telah menangguhkan sejumlah tarif selama proses negosiasi berlangsung. Namun, ketidakpastian akibat kebijakan tersebut masih terus membebani proyeksi bisnis sejumlah perusahaan.

Salah satunya adalah Designer Brands, pemilik jaringan ritel sepatu DSW dan merek seperti Keds serta Jessica Simpson, yang menarik proyeksi keuangannya untuk 2025 akibat ketidakpastian yang terutama disebabkan oleh kebijakan perdagangan global.

Perusahaan melaporkan kerugian kuartalan yang lebih besar dari ekspektasi analis, dan pendapatannya juga di bawah estimasi. CEO Doug Howe menyebutkan “ketidakstabilan yang terus berlanjut dan tekanan pada belanja konsumen non-prioritas.” Sahamnya anjlok 18,2 persen.

Sementara itu, survei yang dirilis pada hari yang sama menunjukkan sentimen positif pelaku usaha kecil di AS sedikit membaik pada Mei. Menurut Kepala Ekonom National Federation of Independent Business, Bill Dunkelberg, meski perekonomian akan terus tersendat hingga sumber utama ketidakpastian terselesaikan, para pelaku usaha melaporkan ekspektasi yang lebih positif terhadap kondisi bisnis dan pertumbuhan penjualan.

Wall Street Ditopang Tesla dan TSMC

Indeks utama Wall Street ditutup menguat karena didorong reli saham Tesla dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC), meski sebagian emiten mencatatkan hasil mengecewakan.

Saham J.M. Smucker anjlok 15,6 persen meski laporan keuangannya melampaui ekspektasi analis. Penurunan pendapatan dan proyeksi laba yang lebih rendah dari estimasi untuk tahun fiskal mendatang membuat pasar bereaksi negatif.

Sebaliknya, saham Tesla naik 5,7 persen setelah sempat tertekan pekan lalu menyusul memburuknya hubungan antara Elon Musk dan Donald Trump yang sempat memicu kekhawatiran investor akan potensi pembalasan kebijakan terhadap perusahaan tersebut.

Saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) yang diperdagangkan di AS juga menguat 2,6 persen setelah perusahaan melaporkan lonjakan pendapatan bulan Mei sebesar hampir 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Adapun saham Casey’s General Stores melesat 11,6 persen setelah jaringan minimarket asal Iowa tersebut membukukan laba kuartalan di atas ekspektasi. Perusahaan mengatribusikan pertumbuhan laba pada peningkatan penjualan produk makanan siap saji, termasuk sandwich panas.

Secara keseluruhan, indeks S&P 500 menguat 32,93 poin ke level 6.038,81. Dow Jones Industrial Average naik 105,11 poin ke 42.866,87, dan Nasdaq naik 123,75 poin ke 19.714,99.

Di pasar global, bursa saham bergerak bervariasi dengan pergerakan terbatas. Indeks DAX Jerman turun 0,8 persen, sementara Kospi Korea Selatan menguat 0,6 persen. Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) Treasury AS tenor 10 tahun turun tipis menjadi 4,47 persen dari sebelumnya 4,49 persen.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Moh. Alpin Pulungan

Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).