Logo
>

Wall Street Melesat, Dow Jones Pecah Rekor, Nvidia Jadi Sorotan

Ditulis oleh Syahrianto
Wall Street Melesat, Dow Jones Pecah Rekor, Nvidia Jadi Sorotan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Wall Street berhasil bangkit dengan indeks Dow Jones mencatat rekor penutupan tertinggi menjelang laporan kinerja triwulanan Nvidia yang sangat ditunggu pada Rabu, 28 Agustus 2024. Investor juga menantikan data ekonomi akhir pekan ini yang mungkin memberikan petunjuk mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga di Amerika Serikat (AS).

    Indeks S&P 500 ditutup naik 0,16 persen ke 5.625,80, indeks Nasdaq Composite menguat 0,16 persen ke 17.754,82, dan indeks Dow Jones Industrial Average naik tipis 0,02 persen ke 41.250,50, mencetak rekor penutupan tertinggi untuk dua hari berturut-turut.

    Dari 11 sektor di indeks S&P 500, enam sektor mencatat kenaikan, dipimpin oleh sektor teknologi informasi yang melonjak 0,63 persen, diikuti sektor keuangan yang naik 0,48 persen. Saham-saham teknologi besar mencatat hasil yang beragam, dengan fokus investor pada laporan kinerja Nvidia, produsen chip yang menjadi motor penggerak reli saham AI di Wall Street.

    Saham Nvidia naik 1,5 persen dan menjadi saham yang paling banyak diperdagangkan di bursa AS menurut data LSEG. Sepanjang tahun ini, saham Nvidia telah melonjak 159 persen, menjadikannya pemenang terbesar di sektor teknologi AI. Hal ini terjadi di tengah kekhawatiran tentang peningkatan pengeluaran besar oleh Microsoft, Alphabet, dan perusahaan besar lainnya dalam upaya mendominasi teknologi AI yang sedang berkembang.

    "Ada standar yang sangat tinggi yang harus dipenuhi, tidak hanya untuk pendapatan dan panduan Nvidia, tetapi juga untuk narasi mereka tentang kondisi AI yang membantu mengangkat sektor teknologi dari penurunan baru-baru ini," kata Ross Mayfield, Investment Strategy Analyst di Baird.

    Saham Apple naik 0,4 persen, sementara saham Amazon turun 1,4 persen. Data hari Selasa menunjukkan kepercayaan konsumen AS mencapai level tertinggi dalam enam bulan pada Agustus, meski ada kekhawatiran tentang pasar tenaga kerja setelah tingkat pengangguran meningkat mendekati level tertinggi tiga tahun sebesar 4,3 persen pada bulan lalu.

    Investor kini menantikan data Pengeluaran Konsumsi Pribadi bulan Juli yang akan dirilis pada Jumat untuk melihat kemungkinan laju penurunan suku bunga lebih lanjut. Saat ini, para investor bertaruh pada kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 atau 50 basis poin pada bulan September, menurut alat Fed Watch dari CME Group.

    UBS Global Wealth Management telah menaikkan perkiraan kemungkinan resesi AS menjadi 25 persen dari sebelumnya 20 persen, dengan alasan pelemahan pasar tenaga kerja.

    Pada sesi ini, saham Paramount Global merosot lebih dari 7 persen setelah Edgar Bronfman Jr. membatalkan tawarannya untuk perusahaan tersebut, membuka jalan bagi Skydance Media untuk mengambil alih kerajaan media milik Shari Redstone. Saham Tesla juga turun 1,9 persen setelah Kanada mengumumkan tarif 100 persen pada impor kendaraan listrik dari China, termasuk yang dibuat oleh Tesla.

    Saham Super Micro Computer turun 2,6 persen setelah Hindenburg Research mengumumkan posisi pendek pada pembuat server AI tersebut. Indeks Perumahan PHLX turun 1,2 persen setelah data menunjukkan harga rumah keluarga tunggal turun pada bulan Juni akibat suku bunga hipotek yang lebih tinggi yang membebani permintaan.

    Pembukaan Wall Street

    Wall Street dibuka lebih rendah pada Selasa, 27 Agustus 2024 karena pasar bersikap hati-hati menjelang laporan kinerja Nvidia yang sangat dinantikan dan rilis data ekonomi penting akhir pekan ini.

    Menurut Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 54,24 poin atau 0,13 persen menjadi 41.186,28 pada awal perdagangan. Indeks S&P 500 dibuka turun 13,95 poin atau 0,25 persen ke 5.602,89, sementara Nasdaq Composite turun 70,24 poin atau 0,40 persen ke 17.655,52 saat bel pembukaan.

    S&P 500 dan Nasdaq, yang menjadi tolok ukur utama pasar, mengalami penurunan pada hari Senin setelah investor mulai menjual saham-saham teknologi dan beralih fokus ke laporan keuangan dari Nvidia, perusahaan chip AI. Saham Nvidia, yang merupakan motor penggerak utama dalam kenaikan pasar baru-baru ini, turun tipis dalam perdagangan pra-pasar menjelang rilis laporan keuangan pada Rabu (28/8).

    Diperkirakan, Nvidia akan melaporkan pendapatan kuartalan yang lebih dari dua kali lipat. Namun, sedikit saja ketidaksesuaian dalam laporan tersebut dapat berdampak negatif pada saham perusahaan. Beberapa investor khawatir Nvidia mungkin kesulitan memenuhi ekspektasi yang tinggi dan mempertanyakan besarnya pengeluaran untuk kecerdasan buatan oleh beberapa pelanggan terbesar mereka.

    "Saya tidak berpikir Nvidia akan mengecewakan pada kuartal ini. Mungkin ada beberapa penundaan dalam peluncuran produk terbaru, tetapi mereka tidak mengalami masalah dengan permintaan produk mereka," ujar Art Hogan, Kepala Strategi Pasar di B Riley Wealth.

    Saham perusahaan chip lainnya seperti Broadcom turun 0,5 persen, sedangkan Advanced Micro Devices (AMD) naik 0,1 persen setelah indeks Philadelphia Semiconductor SE mengalami penurunan lebih dari 2,5 persen pada hari Senin.

    Di sisi lain, data keyakinan konsumen Amerika Serikat (AS) untuk bulan Agustus akan dirilis pada pukul 10 pagi waktu setempat. Namun, para analis memperkirakan data Pengeluaran Konsumsi Pribadi bulan Juli, yang akan dirilis pada Jumat (30/8), akan menjadi fokus utama pasar selanjutnya.

    Selain itu, UBS Global Wealth Management meningkatkan proyeksi kemungkinan resesi di AS menjadi 25 persen dari sebelumnya 20 persen. Kenaikan ini didasarkan pada revisi estimasi pertumbuhan lapangan kerja dan laporan ketenagakerjaan bulan Juli yang terbaru, yang menunjukkan melemahnya faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pekerja. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.