Logo
>

Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor, Apple Gacor

Ditulis oleh KabarBursa.com
Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor, Apple Gacor

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks-indeks utama Wall Street mayoritas naik pada Selasa, 11 juni 2024. Bahkan, S&P 500 dan Nasdaq Composite menembus rekor tertinggi lagi, dipicu melonjaknya saham Apple.

    Dikutip dari CNBC Internasional, S&P 500 naik 0,27 persen dan ditutup pada 5.375,32, sementara Nasdaq Composite menguat 0,88 persen hingga berakhir pada 17.343,55. Kedua indeks tersebut mencetak level tertinggi baru sepanjang masa.

    Di sisi lain, Dow Jones Industrial Average, yang terdiri dari 30 saham, terpangkas 120,62 poin (0,31 persen) hingga berakhir pada 38.747,42.

    Pada hari itu, investor tampaknya mengambil untung dari saham Nvidia yang telah menjadi bintang di sektor kecerdasan buatan, dan beralih ke Apple, yang baru saja meluncurkan fitur-fitur baru yang diharapkan dapat memicu gelombang peningkatan iPhone.

    Saham Apple mencetak rekor selama sesi tersebut, yang pertama sejak Desember lalu, dengan lonjakan hampir 7,3 persen. Sementara itu, saham Nvidia turun 0,7 persen.

    The Fed memulai pertemuan kebijakan dua hari pada Selasa. Pertemuan ini akan ditutup pada Rabu, 12 Juni 2024 dengan keputusan kebijakan suku bunga dan konferensi pers oleh Ketua The Fed Jerome Powell.

    Meskipun beberapa indikator menunjukkan tanda-tanda ekonomi yang melambat, investor semakin khawatir bahwa hal ini tidak akan cukup untuk memberi insentif kepada bank sentral AS untuk memangkas suku bunga pada 2024.

    Marko Kolanovic, ahli strategi ekuitas utama JPMorgan, memperingatkan bahwa peluang pemangkasan suku bunga telah menurun setelah laporan pekerjaan Mei yang lebih kuat dari yang diharapkan.

    "Kami melihat prospek pelonggaran yang berkurang tahun ini, dan sekarang mengharapkan pemangkasan pertama The Fed hanya pada November," tulisnya.

    Menurut FedWatch Tool CME, Fed Fund Futures menunjukkan tidak ada peluang pemangkasan pada pertemuan minggu ini atau pada pertemuan berikutnya pada Juli. Namun, masih belum jelas apakah bank sentral akan memangkas suku bunga pada September. Investor juga memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga sebesar 66 persen pada November.

    "Secara keseluruhan, pasar telah mulai bersiap sedikit untuk pesan yang sedikit agresif dari The Fed, tidak harus bahwa mereka akan menaikkan suku bunga, tetapi hanya bahwa akan butuh waktu lebih lama untuk memangkas suku bunga,” kata Bill Merz, kepala penelitian pasar modal di U.S. Bank Wealth Management.

    Merz menambahkan bahwa fokus utama bagi pasar pada pertemuan ini adalah diagram titik The Fed dan ringkasan proyeksi ekonomi.

    Sebelum keputusan The Fed pada Rabu, investor juga akan memperhatikan dengan cermat pembacaan indeks harga konsumen untuk Mei, yang diharapkan memberikan gambaran lebih jelas tentang tekanan inflasi di ekonomi AS.

    Dengan ketidakpastian yang masih menyelimuti keputusan suku bunga dan arah kebijakan The Fed, para investor tetap berhati-hati, meskipun beberapa saham teknologi menunjukkan performa yang kuat. Hal ini mencerminkan dinamika pasar yang kompleks, di mana ekspektasi ekonomi makro dan kinerja individu perusahaan besar berperan penting dalam menentukan arah pergerakan indeks saham utama.

    Indeks Nikkei Naik 0,25 Persen

    Sementara itu, bursa saham Jepang berakhir naik pada hari Selasa kemarib, mencatat kenaikan untuk sesi kedua berturut-turut. Penguatan ini mengikuti tren positif di bursa Wall Street yang didorong oleh lonjakan saham-saham teknologi.

    Indeks Nikkei 225 naik 0,25 persen menjadi ditutup pada 39.135 poin. Kenaikan ini mencerminkan sentimen investor yang optimis terhadap sektor teknologi dan data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan.

    Investor kini menantikan keputusan kebijakan moneter dari Bank of Japan yang dijadwalkan minggu ini, serta keputusan suku bunga terbaru dari Federal Reserve dan data inflasi konsumen AS yang dapat mempengaruhi pasar global.

    Data yang dirilis pada hari Senin menunjukkan bahwa perekonomian Jepang mengalami kontraksi lebih kecil dari perkiraan pada kuartal pertama.

    Selain itu, surplus transaksi berjalan negara tersebut melebihi ekspektasi pada bulan April, memberikan tambahan sentimen positif bagi investor.

    Saham-saham teknologi memimpin kenaikan di pasar, dengan Disco Corp naik 1,7 persen, Tokyo Electron meningkat 2,2 persen, dan Advantest menguat 1,6 persen. Indeks kelas berat lainnya juga mencatat kenaikan signifikan, termasuk Mitsubishi Heavy Industries yang naik 2,8 persen, Fast Retailing yang menguat 0,5 persen, dan Nidec Corp yang bertambah 0,3 persen.

    Namun, tidak semua saham mengalami kenaikan. Beberapa perusahaan besar mengalami penurunan, seperti Mitsubishi UFJ yang turun 1 persen, Toyota Motor yang melemah 0,6 persen, dan Kawasaki Kisen yang anjlok 3,6 persen.

    Secara keseluruhan, bursa saham Jepang menunjukkan ketahanan di tengah berbagai dinamika global, dengan sektor teknologi memberikan dorongan utama bagi pasar. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi