KABARBURSA.COM - Indeks saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat setelah sesi perdagangan yang bergejolak pada Rabu, 2 Maret 2025. Pasar sempat turun di awal perdagangan sebelum akhirnya rebound ketika investor melakukan taruhan menit terakhir menjelang pengumuman tarif besar-besaran oleh Presiden AS Donald Trump.
Seperti dilansir Reuters, Trump mulai berbicara setelah Wall Street tutup dan pasar berjangka S&P 500 serta Nasdaq langsung berbalik arah dari kenaikan sebelumnya, karena investor terkejut dengan kebijakan tarifnya. Saat Trump berbicara, pasar berjangka S&P 500 turun 1,6 persen, sementara Nasdaq turun 2,4 persen. Ini menunjukkan bahwa investor memperkirakan penurunan tajam saat Wall Street dibuka pada Kamis, 3 Maret 2025.
Sebelum Trump berbicara, Dow Jones Industrial Average naik 235,36 poin (0,56 persen) menjadi 42.225,32, S&P 500 naik 37,90 poin (0,67 persen) menjadi 5.670,97, dan Nasdaq Composite naik 151,16 poin (0,87 persen) menjadi 17.601,05.
Lebih lanjut, Trump mengumumkan tarif dasar 10 persen untuk semua impor ke AS serta bea yang lebih tinggi untuk beberapa mitra dagang utama. Pasar AS telah mengalami volatilitas dalam beberapa minggu terakhir karena spekulasi tentang cakupan tarif ini serta dampaknya terhadap ekonomi global, inflasi, dan laba perusahaan.
Indeks Volatilitas CBOE, yang dikenal sebagai "pengukur ketakutan" Wall Street, bertahan di level yang terakhir terlihat pada pertengahan Maret selama tiga sesi berturut-turut. Beberapa tarif, termasuk untuk baja, aluminium, dan otomotif, telah diumumkan sebelumnya, tetapi Trump mengungkapkan rincian kebijakan tarifnya dalam sebuah acara di Rose Garden Gedung Putih pada pukul 16.00 waktu setempat.
"Kata-kata presiden itu penting," kata Christopher Wolfe, Presiden dan Chief Investment Officer di Pennington Partners & Co. "Mereka bisa, dan memang, mengubah kebijakan serta cara korporasi Amerika menanggapi suatu isu. Itu beban yang kita rasakan saat ini."
Saham teknologi besar menjadi pendorong utama kenaikan indeks. Tesla melonjak 5,3 persen setelah Politico melaporkan bahwa Trump memberi tahu anggota kabinetnya bahwa Elon Musk akan segera mundur dari peran pemerintahannya. Ini membantu Tesla pulih dari penurunan sebelumnya akibat laporan penurunan 13 persen dalam pengiriman kuartal pertama. Namun, saham Tesla kembali turun setelah Trump berbicara.
Amazon.com naik 2 persen setelah muncul laporan bahwa perusahaan itu sedang mengajukan tawaran untuk membeli platform video pendek TikTok.
Di antara perusahaan yang baru melantai di bursa, CoreWeave terus pulih dari debut perdagangan yang buruk, dengan kenaikan 16,7 persen pada sesi terakhir. Sementara itu, Newsmax, yang sebelumnya melonjak ratusan persen dalam dua hari pertama perdagangannya, anjlok 77,5 persen dalam sehari.
Dari sisi ekonomi, data menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja sektor swasta AS meningkat pada Maret, sementara pesanan baru untuk barang manufaktur AS naik signifikan pada Februari, kemungkinan karena perusahaan mempercepat pesanan sebelum tarif berlaku.
Fokus pasar kini akan beralih ke laporan tenaga kerja non-pertanian bulanan serta pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Jumat, 4 Maret 2025, yang dapat memberikan petunjuk tentang kondisi ekonomi AS dan arah suku bunga.
Para pedagang sebelumnya memperkirakan tiga kali pemotongan suku bunga oleh The Fed tahun ini, tetapi potensi tekanan inflasi akibat tarif telah membuat prospek tersebut menjadi tidak pasti.
Trump Umumkan Tarif 10 Persen untuk Semua Impor
Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa ia akan memberlakukan tarif dasar 10 persen untuk semua impor ke AS serta tarif lebih tinggi untuk puluhan negara lainnya, termasuk beberapa mitra dagang terbesar AS. Keputusan ini semakin memperdalam perang dagang yang dimulai sejak ia kembali ke Gedung Putih.
Tarif besar-besaran ini akan membentuk penghalang baru bagi ekonomi konsumen terbesar di dunia, membalikkan kebijakan perdagangan bebas yang telah membentuk tatanan global selama beberapa dekade terakhir. Mitra dagang AS diperkirakan akan membalas dengan tindakan serupa, yang bisa membuat harga barang mulai dari sepeda hingga anggur melonjak drastis.
Pasar berjangka AS langsung anjlok setelah pengumuman tersebut, menyusul perdagangan yang sudah bergejolak dalam beberapa minggu terakhir karena ketidakpastian tentang dampak tarif terhadap ekonomi global, inflasi, dan laba perusahaan. Saham AS telah kehilangan hampir USD5 triliun dalam nilai pasar sejak Februari.
"Ini adalah deklarasi kemerdekaan kita," kata Trump dalam acara di Rose Garden Gedung Putih.
Trump mengungkapkan bahwa impor dari China akan dikenakan tarif 34 persen, di atas tarif 20 persen yang sudah diberlakukan sebelumnya. Bahkan sekutu dekat AS tidak luput dari kebijakan ini, dengan Uni Eropa menghadapi tarif 20 persen.
Seorang pejabat Gedung Putih, yang berbicara secara anonim, mengatakan bahwa tarif tambahan ini akan mulai berlaku pada 9 April dan akan diterapkan pada sekitar 60 negara. Sementara itu, tarif dasar 10 persen akan mulai berlaku pada Sabtu.
Trump menyebut tarif ini sebagai langkah "timbal balik", sebagai respons terhadap hambatan tarif dan non-tarif yang diberlakukan negara lain terhadap barang AS.
"Dalam banyak kasus, teman lebih buruk daripada musuh dalam urusan perdagangan," ujar Trump.
Kanada dan Meksiko, dua mitra dagang terbesar AS, sudah menghadapi tarif 25 persen pada banyak barang dan tidak akan dikenakan tarif tambahan dari pengumuman Rabu ini. Beberapa barang, termasuk tembaga, farmasi, semikonduktor, kayu, emas, energi, dan "mineral tertentu yang tidak tersedia di AS", tidak termasuk dalam tarif baru ini, menurut lembar fakta Gedung Putih.
Setelah pidatonya, Trump menandatangani perintah untuk menutup celah hukum perdagangan yang memungkinkan pengiriman paket bernilai rendah (di bawah US800) dari China masuk tanpa bea—aturan yang dikenal sebagai "de minimis". Perintah ini akan mulai berlaku pada 2 Mei dan mencakup barang dari China serta Hong Kong.
Trump juga berencana untuk memberlakukan tarif tambahan pada semikonduktor, farmasi, dan kemungkinan mineral strategis lainnya, menurut pejabat Gedung Putih.
Kebijakan tarif Trump ini telah mengguncang pasar keuangan dan bisnis yang selama ini bergantung pada kesepakatan dagang yang sudah ada sejak pertengahan abad lalu.
Sebelumnya, pemerintah AS mengatakan bahwa tarif untuk impor otomotif yang diumumkan pekan lalu akan mulai berlaku pada Kamis.
Trump sudah memberlakukan tarif 20 persen untuk semua impor dari China dan tarif 25 persen untuk baja serta aluminium, yang kemudian diperluas hingga mencakup produk turunannya senilai hampir USD150 miliar.
Para penasihatnya mengatakan bahwa tarif ini akan mengembalikan kapasitas manufaktur strategis ke AS.
Namun, ekonom di luar pemerintahan memperingatkan bahwa tarif bisa memperlambat ekonomi global, meningkatkan risiko resesi, dan menambah biaya hidup keluarga AS hingga ribuan dolar per tahun. Bisnis juga mengeluhkan bahwa kebijakan tarif Trump yang sering berubah telah menyulitkan mereka dalam merencanakan operasional.
Kekhawatiran terkait tarif sudah mulai menghambat aktivitas manufaktur di berbagai belahan dunia, sekaligus memicu lonjakan penjualan mobil dan produk impor lainnya, karena konsumen bergegas membeli sebelum harga naik. (*)