Logo
>

Wall Street Tertekan, Dow Jones Justru Cetak Rekor Tertinggi

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
Wall Street Tertekan, Dow Jones Justru Cetak Rekor Tertinggi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Sebagian besar indeks Wall Street tergelincir pada Jumat, 27 September 2024. Namun, Dow Jones Industrial Average justru berhasil mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH), setelah investor mencerna data yang menunjukkan kemajuan signifikan dalam menurunkan inflasi.

    Berdasarkan laporan terbaru, Dow Jones menguat 137,89 poin atau 0,33 persen, dan ditutup di level 42.313,00. Indeks ini juga mencatat rekor penutupan dan intraday selama sesi perdagangan.

    Di sisi lain, S&P 500 sedikit melemah 0,13 persen ke posisi 5.738,17. Sementara itu, Nasdaq Composite turun 0,39 persen ke level 18.119,59, tertekan oleh penurunan saham Nvidia sebesar 2 persen.

    Meski demikian, ketiga indeks utama ini tetap mencatat kinerja positif selama tiga pekan berturut-turut. Dow Jones dan S&P 500 mengalami kenaikan sekitar 0,6 persen dalam seminggu terakhir, sedangkan Nasdaq tumbuh hampir 1 persen.

    Investor merespon positif data inflasi yang dirilis, yang memperkuat keyakinan bahwa bank sentral akan melanjutkan pemangkasan suku bunga. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) untuk Agustus, indikator inflasi pilihan The Fed, naik 0,1 persen sesuai ekspektasi ekonom. Secara tahunan, PCE meningkat 2,2 persen, sedikit di bawah proyeksi 2,3 persen.

    Sempat Menguat

    Pada Kamis, 26 September 2024, indeks Wall Street menguat, di mana S&P 500 mencetak rekor baru setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) menunjukkan hasil yang positif.

    Data terbaru menunjukkan S&P 500 naik 0,40 persen menjadi 5.745,37. Selama sesi perdagangan, indeks ini mencapai rekor intraday tertinggi sepanjang sejarah dan ditutup di level tertinggi yang pernah ada, dipicu oleh kenaikan saham Micron Technology.

    Sementara itu, Nasdaq Composite bertambah 0,60 persen dan berakhir di 18.190,29, sedangkan Dow Jones Industrial Average naik 260,36 poin atau 0,62 persen, berakhir di 42.175,11.

    Saham Micron melesat 14,7 persen setelah perusahaan mengeluarkan panduan yang kuat untuk kuartal ini. Hasil kuartal keempat fiskal perusahaan juga melebihi ekspektasi analis. VanEck Semiconductor ETF (SMH) ikut naik 2,9 persen.

    Data ekonomi terbaru menunjukkan ekonomi AS tetap kuat, meredakan kekhawatiran bahwa The Fed mungkin harus memangkas suku bunga secara agresif akibat potensi perlambatan ekonomi.

    Klaim tunjangan pengangguran mingguan turun lebih dari perkiraan, menunjukkan pasar tenaga kerja yang stabil. Selain itu, pesanan barang tahan lama untuk Agustus tidak mengalami perubahan, berbeda dengan perkiraan para ekonom yang memperkirakan penurunan.

    Sementara itu, indeks Wall Street sempat mengalami pelemahan pada perdagangan Rabu, 25 September 2024. Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 terpuruk setelah mencatatkan rekor tertinggi di awal sesi.

    Don Jones tergelincir 293,47 poin atau 0,70 persen, berakhir di 41.914,75. Sedangkan S&P 500 ditutup turun 0,19 persen di 5.722,26.

    Kedua indeks tersebut sebelumnya mencatatkan kinerja yang sangat positif dengan mencetak rekor baru, namun gagal mempertahankan momentum reli kenaikan empat hari berturut-turut.

    Sebaliknya, Nasdaq Composite mengalami kenaikan tipis 0,04 persen dan ditutup di posisi 18.082,21.

    Saham-saham lainnya yang juga terpuruk adalah General Motors dan Ford. Keduanya turun lebih dari 4 persen seteah Morgan Stanley menurunkan peringkat mereka.

    Merosotnya indeks Dow Jones juga dipicu oleh anjloknya saham Amgen sebesar 5,5 persen. Sembilan dari 11 sektor di S&P 500 juga terpantau melemah.

    Pelemahan dipimpin oleh sektor energi yang terdampak penurunan harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS).

    Tak hanya itu, saham Chevron merosot lebih dari 2 persen. Namun, sektor teknologi justru bergerak positif. Saham Hewlett Packard Enterprise naik lebih dari 5 persen setelah mendapat kenaikan peringkat dari Barclays, yang menyoroti tingginya permintaan pusat data kecerdasan buatan sebagai faktor pendorong.

    Selain itu, saham produsen chip Nvidia menguat 2,2 persen, mendorong kapitalisasi pasarnya melampaui angka USD3 triliun.

    Meski ada kekhawatiran perlambatan ekonomi, ketiga indeks saham masih berada di jalur positif untuk September 2024. Hal itu berkat langkah penurunan suku bunga bank sentral AS, Tge Federal Reserve (The Fed) pekan lalu yang mendukung S&P 500 di tengah periode lemahnya perdagangan saham.

    Kepala Investasi Manajemen Kekayaan Global UBS Amerika, Solita Marcelli, mengatakan bahwa ini sesuai dengan tren historis.

    Ia menilai saham biasanya berkinerja positif selama periode pelonggaran oleh The Fed di tengah pertumbuhan ekonomi AS.

    “Namun, tingkat keberhasilan The Fed memandu pasar menuju pendaratan lunak akan menjadi faktor kunci dalam menentukan prospek untuk kelas aset lainnya,” ujar Marcelli dikutip, Kamis, 26 September.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Moh. Alpin Pulungan

    Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

    Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).