KABARBURSA.COM - Berkshire Hathaway Inc mengumumkan pengurangan kepemilikan saham Apple, yang menghasilkan peningkatan dana segar untuk perusahaan milik Warren Buffett. Buffett, melalui perusahaan investasi Berkshire, menyebut langkah tersebut sebagai cara untuk menjaga keamanan finansial di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Posisi kepemilikan saham Apple oleh Berkshire turun menjadi sekitar USD135,4 miliar (sekitar Rp2.160 triliun). Pada akhir tahun lalu nilai investasi Berkshire di produsen iPhone tersebut USD174,3 miliar (sekitar Rp2.788 triliun) pada akhir tahun.
Penjualan saham Apple telah menambah saldo kas Berkshire USD189 miliar (Rp3.024 triliun), sebuah rekor baru per akhir Maret.
Mengingat kondisi pasar saat ini, di mana penurunan suku bunga semakin tidak pasti, inflasi tetap tinggi, serta risiko geopolitik, Buffett mengatakan bahwa ia tidak keberatan mengumpulkan uang tunai.
Ia memperkirakan bahwa jumlah tersebut dapat mencapai USD200 miliar pada akhir kuartal ini.
Uang tunai ini juga diuntungkan oleh tingkat suku bunga yang lebih tinggi, menghasilkan USD1,9 miliar pendapatan bunga dibandingkan dengan USD1,1 miliar pada kuartal yang sama di tahun sebelumnya.
Uang tunai Berkshire telah tumbuh di tengah kelangkaan transaksi yang cukup besar. Buffett mengatakan pada Sabtu bahwa ia tidak dapat menemukan akuisisi baru yang berpotensi menguntungkan perusahaan. Para investor menganggap hal itu sebagai tanda dari pandangannya terhadap pasar saham.
“Buffett menimbun uang tunai dan oleh karena itu bersikap bearish terhadap pasar saham. Dia tidak mungkin menggunakan dana-dana itu kecuali dia memiliki kesempatan untuk membeli seluruh perusahaan atau terjadi aksi jual besar-besaran sebesar 30 persen atau lebih,” Bill Smead, kepala investasi di Smead Capital Management.