KABARBURSA.COM - NH Korindo Sekuritas Indonesia (NHKSI) Research mengimbau para investor dan trader agar tetap waspada terhadap dinamika sentimen global yang kian tidak kondusif.
Dalam laporannya, NHKSI Research menyebutkan bahwa secara mingguan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sebesar 0,36 persen, didorong oleh arus beli asing senilai Rp3,42 triliun di pasar reguler. Dengan demikian, sepanjang tahun berjalan, belanja asing mencatatkan net buy positif sebesar Rp1,64 triliun.
Sentimen positif ini seharusnya dapat dipertahankan, terutama jika penguatan rupiah terhadap dolar AS tetap berada di bawah level Rp15.400/USD, seperti yang terlihat dalam sepekan terakhir di mana USD melemah 1,06 persen. "Penguatan ini memberikan angin segar bagi pasar," tulis NHKSI Research dalam keterangannya kepada Kabar Bursa, Senin, 9 September 2024.
Namun, di tengah situasi global yang tidak menentu, NHKSI Research memperingatkan bahwa potensi tekanan jual bisa saja terjadi dan memengaruhi pergerakan IHSG, yang saat ini berada di sekitar area Resistance.
"Siapkan diri Anda untuk menghadapi uji Support di level 7.650, dan jika tidak mampu bertahan, IHSG kemungkinan akan tertekan hingga 7.550 sebagai titik support berikutnya," tulis NHKSI Research.
Bayang-bayang Buruk Hasil FOMC The Fed
Diberitakan sebelumnya, Phintraco Sekuritas meramal dinamika pasar di pembukaan perdagangan awal pekan depan, Senin, 9 September 2024, dibayangi sikap antisipatif pasar terhadap hasil Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada 17 hingga 18 September 2024.
Dalam analisa Phintraco Sekuritas, CME FedWatch Tools mencatat peluang pemangkasan sebesar 100 persen dalam rapat FOMC tersebut. Di pekan yang sama, pasar juga turut mengantisipasi hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang masih diperkirakan menahan sukubunga acuan.
Adapun Phintraco Sekuritas sendiri memprediksi pemangkasan suku bunga acuan BI akan dilakukan pada semester IV di tahun 2024 mendatang.
“BI diperkirakan baru memangkas sukubunga acuan di 4Q24,” tulisnya.
Diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup all-time high baru di level 7,721.846 atau naik 0.531 persen pada perdagangan Jumat, 6 September 2024. Secara teknikal, terbentuk golden cross pada Stochastic RSI.
“IHSG berpotensi uji resistance pada level 7750 pada Senin dan diperkirakan bertahan di atas 7600 di pekan ini,” tulisnya.
Sementara indeks-indeks Wall Street melemah pada Jumat, 6 September 2024 lalu. Bersamaan dengan pelemahan tersebut, indeks-indeks Wall Street mengalami pelemahan mingguan terdalam dalam beberapa tahun terakhir.
Adapun pemicu utama adalah kecenderungan profit taking yang dipicu oleh realisasi sejumlah data ketenagakerjaan di Amerika Serikat (AS). Terbaru, Non-Farm Payrolls tumbuh 142 ribu di Agustus 2024, turun dari 161 ribu di Juli 2024.
Selain itu, ekspektasi kinerja keuangan di kuartal II tahun 2024 yang tidak terlalu solid dari perusahaan-perusahaan teknologi di AS juga turut memicu pelemahan indeks-indeks Wall Street.
Adapun saham-saham yang patut diperhatikan menurut Phintraco Sekuritas di awal pekan ini di antaranya:
PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN)
PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS)
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN)
ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA)
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP)
PT. Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)
Rekor Tertinggi Pasar Modal
Dikutip dari situs Bursa Efek Indonesia, memasuki bulan September, pasar modal Indonesia kembali menunjukkan taringnya. Pada Jumat, 6 September 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kapitalisasi pasar BEI berhasil mencetak rekor tertinggi.
IHSG melesat ke level 7.721,846, melampaui rekor sebelumnya di angka 7.694,530 yang tercatat pada Selasa, 2 September 2024. Di sisi lain, kapitalisasi pasar juga membukukan pencapaian luar biasa dengan menyentuh Rp13.217 triliun, melewati rekor sebelumnya sebesar Rp13.127 triliun yang tercapai di awal pekan.
Sepanjang pekan ini, dari 2 hingga 6 September 2024, peningkatan terbesar tercatat pada rata-rata volume transaksi harian. Volume tersebut melonjak 13,27 persen menjadi 21,98 miliar lembar saham dari 19,40 miliar lembar pada minggu sebelumnya. Kapitalisasi pasar Bursa pun tumbuh 0,78 persen menjadi Rp13.217 triliun dibandingkan Rp13.114 triliun di pekan sebelumnya.
"Kenaikan juga dialami IHSG, yang menguat 0,67 persen ke level 7.721,846 dibanding posisi pekan lalu di 7.670,733," tulis BEI dalam keterangannya.
Namun, ada sedikit penurunan pada rata-rata frekuensi transaksi harian yang turun 6,44 persen menjadi 1,12 juta kali transaksi, dari 1,2 juta kali transaksi sepekan lalu.
Rata-rata nilai transaksi harian juga mengalami penurunan signifikan sebesar 70,18 persen menjadi Rp10,69 triliun, dibandingkan Rp35,86 triliun pada pekan sebelumnya.
Sementara itu, investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,03 triliun pada perdagangan kemarin. Sepanjang tahun 2024, total beli bersih investor asing mencapai Rp30,99 triliun, menegaskan dominasi asing di pasar saham. (*)