Logo
>

WEC Sarana Pemberdayaan UMKM Perempuan di Jateng

Ditulis oleh KabarBursa.com
WEC Sarana Pemberdayaan UMKM Perempuan di Jateng

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mendorong peningkatan pemberdayaan perempuan melalui berbagai kegiatan kewirausahaan, seperti Ecosystem Catalyst (WEC).

    Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, menyatakan bahwa potensi perempuan sebagai pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayahnya sangatlah besar.

    “Lebih dari 60 persen pelaku UMKM adalah perempuan. Ini menunjukkan keuletan, ketahanan, dan semangat luar biasa dari perempuan,” katanya.

    Pemprov Jawa Tengah terus berupaya memfasilitasi perkembangan pelaku UMKM dengan menggelar berbagai event, pameran, pelatihan, dan program lainnya, bekerja sama dengan Bank Indonesia, HM Sampoerna, dan pihak terkait lainnya.

    Sumarno mengapresiasi kegiatan WEC, yang diinisiasi oleh Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah bersama HM Sampoerna. Program ini memberikan pelatihan kepada perempuan wirausaha tentang pembuatan produk berkualitas, tata kelola keuangan bisnis, branding, dan perluasan jaringan pemasaran.

    “Kegiatan ini tidak hanya membangun ekosistem alumni, tetapi juga memungkinkan para peserta terhubung dengan pengusaha sukses,” tambahnya.

    Program WEC bukan hanya sarana pemberdayaan UMKM dan startup, tetapi juga merupakan langkah dalam mengurangi angka pengangguran.

    Sinta Arum, Perwakilan WEC, menjelaskan bahwa dari data Badan Pusat Statistik 2021, 64 persen UMKM dikelola oleh perempuan. Program WEC didesain khusus untuk pengembangan bisnis perempuan dan organisasi perempuan.

    “Dengan adanya WEC, harapannya pelaku UMKM dapat meningkatkan skala bisnis dan memperluas jaringan,” ujarnya.

    Total 1.526 orang mendaftar program WEC. Setelah melalui tahapan seleksi, terpilih 20 perempuan wirausaha dari berbagai bidang. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti Jawa Tengah, Yogyakarta, Sumatra Utara, Lampung, Papua, Kalimantan Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

    Melalui program WEC, diharapkan terjalin kolaborasi antara pelaku usaha dengan berbagai stakeholder untuk mengembangkan usaha.

    Pada hari Kartini, Pemprov Jawa Tengah bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), serta Bank Indonesia (BI), menegaskan komitmennya untuk meningkatkan akses ekonomi bagi perempuan. Sekitar 60 persen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah tersebut dikelola oleh perempuan.

    Menteri Kementerian PPA, Bintang Puspayoga, menekankan pentingnya peran perempuan dalam sektor ekonomi, terutama UMKM. Dari 64 juta UMKM di Indonesia, sekitar 60 persennya dimiliki dan dijalankan oleh perempuan.

    Namun, tantangan yang dihadapi oleh perempuan sangat beragam, mulai dari masalah pendidikan, pengasuhan anak, perkawinan dini, hingga kekerasan. Bintang menekankan perlunya kerja sama lintas sektor untuk mengatasi permasalahan ini.

    “Hari Kartini menjadi momen penting bagi perempuan Indonesia untuk berjuang demi cita-cita mereka. Hal ini sejalan dengan visi Kartini tentang pentingnya pendidikan bagi perempuan dan kesetaraan dengan laki-laki,” kata Bintang.

    Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, menyatakan bahwa Indonesia saat ini berada di peringkat 87 dalam Global Gender Index 2023. Meskipun akses pendidikan dan kesehatan bagi perempuan di Indonesia cukup merata dibandingkan dengan laki-laki, namun masih terdapat ketimpangan dalam akses ekonomi, politik, dan pemerintahan.

    Bank Indonesia bersama lembaga keuangan lainnya berusaha menyediakan fasilitas keuangan yang ramah terhadap perempuan.

    “Kami di Bank Indonesia, bersama dengan 46 kantor perwakilan di seluruh Indonesia, bekerja sama dengan Kementerian PPA untuk terus memberdayakan perempuan demi kemajuan Indonesia," ujar Destry.

    Kembangkan Keuangan Desa, Bank Jateng Pakai Siskeudes Link

    Sementara itu, dalam upaya meningkatkan tata kelola keuangan desa, Dinas Pemerintahan dan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Blora bekerja sama dengan Bank Jateng Cabang Blora menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) aplikasi Siskeudes-Link di 16 kecamatan se-Kabupaten Blora.

    Bimtek yang diadakan pada 5 April 2024 di Ruang Pertemuan Dinas PMD, dihadiri oleh perwakilan satu desa dari setiap kecamatan di Kabupaten Blora. Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Bidang Penataan, Pengembangan, dan Pengelolaan Keuangan Desa PMD Blora, Suwiji.

    Suwiji menyatakan bahwa Bimtek ini penting dalam upaya digitalisasi dan transparansi pengelolaan keuangan desa.

    Tujuannya adalah memberikan pemahaman mendalam kepada operator Siskeudes dan pelaksana CMS mengenai penggunaan aplikasi Siskeudes-Link.

    “Bimtek bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada operator Siskeudes dan pelaksana CMS mengenai penggunaan aplikasi Siskeudes-Link,” ujar Suwiji.

    Kepala Dinas PMD Kabupaten Blora, Yayuk Windrati, menjelaskan bahwa bimbingan teknis ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Dalam Negeri RI Nomor: 100.3.3.3/1629/SJ tanggal 2 April 2024 tentang mekanisme pelaksanaan transaksi non tunai melalui implementasi Siskeudes-Link pada kabupaten dan kota yang memiliki desa.

    Menurut Yayuk, implementasi Siskeudes-Link adalah amanat pemerintah yang wajib dilaksanakan oleh semua pemerintah desa di Indonesia.

    Program ini memudahkan pemerintah desa dalam bertransaksi belanja dan meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa.

    Martha Cahyaningtyas, Tim Bimtek Bank Jateng Cabang Blora menambahkan bahwa Siskeudes-Link ini sangat bermanfaat, terutama dalam transaksi kegiatan yang mengandung pajak.

    Dengan adanya Bimtek ini, diharapkan seluruh pemerintah desa di Kabupaten Blora dapat mengimplementasikan Siskeudes-Link dengan baik.

    Selain itu, Bank Jateng sendiri telah membuka Kantor Cabang Pembantu (KCP) baru di Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan.

    Peresmian ini menandai komitmen Bank Jateng untuk meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

    Sekda Kabupaten Pekalongan, Muhammad Yulian Akbar, menyampaikan apresiasi atas dibukanya KCP Kedungwuni yang baru ini. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan perbankan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

    Direktur Bisnis Kelembagaan, Treasury, dan UUS Bank Jateng, Ony Suharsono, menjelaskan bahwa KCP Kedungwuni didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memperluas jangkauan Bank Jateng kepada masyarakat.

    Dengan KCP yang baru ini, Bank Jateng berharap dapat memenuhi semua kebutuhan perbankan masyarakat dengan lebih mudah dan cepat, serta terus berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Pekalongan. (bay/*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi