Logo
>

WIKA Capai ARA, ini Deretan Sekuritas Pemborongnya

Ditulis oleh KabarBursa.com
WIKA Capai ARA, ini Deretan Sekuritas Pemborongnya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pada perdagangan hari Selasa kemarin, tiga sekuritas papan atas Indonesia Maybank Sekuritas (ZP), UBS Sekuritas (AK), dan JP Morgan Sekuritas (BK) terlihat sangat agresif dalam memborong saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Saham WIKA meroket hingga mencapai batas Auto Reject Atas (ARA).

    Saham BUMN Karya ini ditutup pada level Rp266 per saham, mencatatkan kenaikan maksimum harian di Bursa Efek Indonesia, dengan lonjakan sebesar 24,3 persen dari harga awal. Momentum luar biasa ini mulai terjadi pada sesi perdagangan pagi hari Selasa 13 Agustus 2024, di mana saham WIKA mengalami lonjakan volume transaksi yang signifikan.

    Dalam hitungan menit, aksi beli besar-besaran terjadi, dengan beberapa broker terkemuka memimpin akumulasi saham WIKA hingga mencapai ARA. Maybank Sekuritas (ZP) memimpin daftar Top Net Buy dengan akumulasi pembelian sebanyak 254 ribu lot saham, pada harga rata-rata Rp242 per saham, dengan transaksi bersih mencapai Rp6 miliar dalam sehari.

    UBS Sekuritas (AK) berada di posisi kedua dengan akumulasi pembelian bersih sebesar 244 ribu lot saham, dengan harga rata-rata Rp253 per saham dan Net Value juga mencapai Rp6 miliar.

    Sementara itu, JP Morgan Sekuritas (BK) memborong 223 ribu lot saham pada harga rata-rata Rp256 per saham. Yang menarik, JP Morgan Sekuritas tidak melakukan aksi jual sama sekali, menjadikan transaksi bersihnya mencapai Rp5,7 miliar.

    Kegiatan beli besar-besaran ini terkait erat dengan kabar bahwa saham WIKA resmi menjadi anggota baru MSCI Small Cap Index. Morgan Stanley baru saja mengumumkan rebalancing MSCI, dan WIKA bersama empat saham lainnya PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), PT MD Pictures Tbk (FILM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) masuk ke dalam daftar konstituen baru.

    Rebalancing ini akan mulai berlaku efektif pada 2 September 2024, setelah pengumuman resmi perubahannya pada penutupan perdagangan 30 Agustus 2024. Keberadaan dalam MSCI Index akan memberikan dampak positif terhadap pergerakan harga saham, berkat kriteria kapitalisasi pasar, likuiditas tinggi, dan aksesibilitas bagi investor internasional yang harus dipenuhi.

    Daftar Broker yang Memborong Saham WIKA Hingga ARA

    1. Maybank Sekuritas Indonesia

      • Net Buy (Lot): 254.318
      • Harga Rata-rata Beli: Rp242/saham
      • Net Value: Rp6 M

    2. UBS Sekuritas Indonesia

      • Net Buy (Lot): 244.810
      • Harga Rata-rata Beli: Rp253/saham
      • Net Value: Rp6 M

    3. JP Morgan Sekuritas Indonesia

      • Net Buy (Lot): 223.409
      • Harga Rata-rata Beli: Rp256/saham
      • Net Value: Rp5,7 M

    WIKA Masuk MSCI

    Saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) menunjukkan performa gemilang setelah resmi masuk ke dalam MSCI Small Cap Index. Namun, para investor tetap memperhatikan kinerja keuangan perusahaan ini dengan seksama.

    Berdasarkan data RTI Business, harga saham WIKA melonjak 24,3 persen menjadi Rp266 pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa 13 Agustus 2024. Pada hari ini, Rabu 14 Agustus 2024, harga saham WIKA mengalami kenaikan tambahan sebesar 9,77 persen.

    Memasuki sesi II perdagangan hari ini, harga saham WIKA masih menguat 9,02 persen, bergerak dalam rentang Rp272 hingga Rp302. Kenaikan ini telah membuat kinerja saham WIKA melonjak 42,22 persen sepanjang tahun ini (year to date/ytd).

    Kenaikan harga saham WIKA sejalan dengan penunjukkan perusahaan ini dalam MSCI Small Cap Index. Evaluasi berkala yang diumumkan oleh MSCI Inc. pada Senin 12 Agustus 2024 menunjukkan perombakan konstituen dalam sejumlah indeks yang dikelolanya.

    Untuk MSCI Indonesia, lima saham baru, termasuk WIKA, dimasukkan ke dalam indeks tanpa ada saham yang dihapus. Emiten lainnya yang turut masuk dalam indeks adalah PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY), PT MD Pictures Tbk. (FILM), dan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO).

    Sukarno Alatas, Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, mengungkapkan bahwa masuknya emiten, termasuk WIKA, ke dalam MSCI Small Cap Index memberikan sentimen positif terhadap kinerja saham. “Dampak positif dari penambahan emiten ini akan terlihat pada aliran modal yang masuk ke saham tersebut akibat penyesuaian portofolio.

    Peningkatan likuiditas juga akan terjadi seiring dengan minat investor yang meningkat,” ujarnya dalam konferensi pers pada Selasa 13 Agustus 2024. Meski demikian, Alatas menambahkan bahwa jika tidak disertai fundamental yang kuat, kenaikan harga saham mungkin bersifat sementara.

    Nafan Aji Gusta dari Mirae Asset Sekuritas mencatat bahwa selain pengaruh MSCI Small Cap Index, kinerja saham WIKA juga didorong oleh komitmen Pemerintahan baru Prabowo-Gibran dalam melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Kontrak-kontrak baru diharapkan akan mempengaruhi performa keuangan WIKA.

    Namun, kekhawatiran investor tetap ada, terutama terkait negatifnya arus kas di WIKA. “Perusahaan ini belum melaporkan kinerja keuangan untuk semester I/2024. Mengacu pada kinerja keuangan kuartal I/2024, WIKA masih mengalami kerugian sebesar Rp1,13 triliun, yang membengkak 117,31 persen dibandingkan tahun lalu,” ungkap Nafan.

    Selama periode Januari hingga Maret 2024, pendapatan bersih Wijaya Karya turun 18,75 persen menjadi Rp3,53 triliun dibandingkan tahun lalu. Total aset pada kuartal I/2024 tercatat sebesar Rp64,62 triliun, turun 2,06 persen secara year to date (ytd).

    Liabilitas juga mengalami penurunan sebesar 0,3 persen ytd menjadi Rp56,24 triliun, sedangkan ekuitas turun 12,46 persen ytd menjadi Rp8,37 triliun. Arus kas setara kas pada akhir Maret 2024 mencapai Rp1,95 triliun, turun 12,27 persen yoy dari posisi sebelumnya Rp2,22 triliun. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi