Logo
>

WIKA dan ADHI Unjuk Gigi, Mana yang Lebih Moncer?

Ditulis oleh Yunila Wati
WIKA dan ADHI Unjuk Gigi, Mana yang Lebih Moncer?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Saham-saham emiten BUMN Karya dan sektor konstruksi secara umum mencatatkan kenaikan tajam hingga penutupan sesi I perdagangan Selasa, 13 Agustus 2024. Kenaikan ini terjadi berkat sentimen positif dari MSCI dan kemajuan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

    Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), salah satu pelaku utama di sektor konstruksi, melonjak signifikan sebesar 24,30 persen. Kenaikan ini dipicu oleh kabar bahwa WIKA berhasil masuk ke indeks MSCI Small Cap untuk periode September 2024, sebuah perkembangan yang diumumkan pada Senin, 12 Agustus 2024.

    Selain WIKA, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) - yang sebelumnya masuk ke indeks MSCI Global Standard - juga dipindahkan ke indeks MSCI Small Cap.

    Selain itu, sejumlah emiten baru seperti PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), PT MD Entertainment Tbk (FILM), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) juga menjadi konstituen baru dalam indeks MSCI Small Cap. Perubahan ini akan mulai berlaku pada penutupan 30 Agustus 2024 dan efektif pada 2 September 2024, dengan pengumuman evaluasi MSCI berikutnya dijadwalkan pada 7 November 2024.

    Saham anak usaha WIKA, yakni PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), turut melonjak masing-masing sebesar 26,15 persen dan 19,05 persen. Tidak kalah menarik, saham BUMN Karya lainnya seperti PTPP dan ADHI mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 14,95 persen dan 14,84 persen. Saham anak usaha PTPP, PT PP Properti Tbk (PPRE), juga ikut melonjak 15,71 persen.

    Selain itu, saham WSBP mengalami kenaikan 5,88 persen, sementara emiten swasta seperti ACST, TOTL, DGIK, dan NRCA juga menunjukkan apresiasi, dengan kenaikan masing-masing 6,67 persen, 6,02 persen, 3,49 persen, dan 2,92 persen.

    Proyek IKN

    Menteri Pertahanan sekaligus Presiden RI terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, menegaskan komitmennya untuk melanjutkan dan bahkan mempercepat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Garuda, kemarin, Prabowo menekankan pentingnya proyek ini untuk pemerataan pembangunan dan mengurangi beban Pulau Jawa, yang selama ini menjadi pusat populasi dan kegiatan ekonomi.

    “Saya tegaskan bahwa IKN ini akan kita tuntaskan dan selesaikan dengan baik. Kami akan terus melanjutkan dan berupaya untuk mempercepat proses pembangunan,” ujar Prabowo dalam keterangan persnya.

    WIKA Pepet ADHI

    Pada semester pertama 2024, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) berhasil meraih kontrak baru senilai Rp10,25 triliun, hampir menyamai pencapaian PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang mencapai Rp10,7 triliun. Pencapaian WIKA ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam portofolio proyek mereka, terutama di sektor-sektor potensial yang menjadi fokus utama perusahaan.

    Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, menegaskan bahwa perusahaan terus berupaya meningkatkan pendapatannya, terutama melalui sektor-sektor yang menjadi andalan mereka.

    “Dengan kapabilitas dan kualitas pekerjaan kami, serta dukungan dari para pemangku kepentingan, kami yakin bisnis WIKA akan terus berkembang. Kami akan terus menyasar berbagai proyek potensial, khususnya di sektor EPC, di mana WIKA memiliki portofolio unggul,” ungkapnya dalam keterangan resmi.

    Kontribusi terbesar dari kontrak baru WIKA datang dari segmen industri, diikuti oleh infrastruktur, gedung, proyek EPC, dan properti. Sebagian besar proyek didapatkan dari sektor BUMN dan Pemerintah dengan skema pembayaran berdasarkan progres bulanan.

    Sementara itu, ADHI mencatatkan kenaikan kontrak baru sebesar 12,15 persen secara tahunan, mencapai Rp10,7 triliun. Sekretaris Perusahaan ADHI, Rozi Sparta, menyebutkan bahwa angka ini meningkat 49,21 persen dibandingkan dengan bulan April 2024, yang mencatatkan kontrak baru sebesar Rp6,3 triliun.

    Kontribusi terbesar dari kontrak baru ADHI pada Mei 2024 berasal dari proyek gedung (50 persen), disusul oleh proyek sumber daya air (35 persen), dan sisanya dari proyek jalan dan jembatan, properti, manufaktur, serta EPC.

    Dari sisi sumber pendanaan, sekitar 70 persen dari total kontrak baru ADHI berasal dari pemerintah, 20 persen dari pihak swasta, dan sisanya dari BUMN dan sumber lainnya.

    Kinerja WIKA Mencengangkan

    Sepanjang pekan ini, saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatatkan lonjakan mencengangkan dengan kenaikan 67,38 persen, melonjak dari level Rp141 pekan lalu menjadi Rp236 per saham. Dalam sebulan terakhir, saham WIKA telah melambung sebesar 153,76 persen, menunjukkan performa yang sangat mengesankan di pasar.

    Sekretaris Perusahaan WIKA, Mahendra Vijaya, menjelaskan bahwa lonjakan harga saham ini sepenuhnya merupakan hasil dari dinamika pasar.

    “Kami tetap fokus pada penyehatan keuangan dan transformasi perusahaan. Mengenai siapa yang berinvestasi di saham WIKA, itu adalah bagian dari mekanisme pasar,” ujar Mahendra saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (9/7/2024) malam.

    Meski demikian, Mahendra mengakui bahwa pihaknya sempat mengundang analis dan investor untuk mengunjungi proyek-proyek WIKA. Kunjungan ini dilakukan pada awal Juni 2024 untuk menunjukkan progres dan aktivitas nyata perusahaan.

    “Kami mengajak mereka ke IKN, Rumah Persahabatan, dan kantor kami untuk menunjukkan penerapan penguatan digitalisasi, tata kelola, dan manajemen risiko di WIKA,” tambahnya.

    Mahendra menekankan bahwa prioritas utama WIKA saat ini adalah memperkuat fundamental dan tata kelola perusahaan guna memastikan keberlangsungan bisnis serta pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79