Logo
>

WTON: Peluang Ekspansi Usaha Terbuka Setelah Pemangkasan BI Rate

Ditulis oleh Deden Muhammad Rojani
WTON: Peluang Ekspansi Usaha Terbuka Setelah Pemangkasan BI Rate

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) Yushadi Abdulhay, menilai penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) membawa angin segar bagi emiten produsen beton pracetak terbesar di Asia Tenggara ini.

    Yushadi mengatakan, perbankan memiliki arti penting dalam pertumbuhan ekonomi, karena menggerakkan perekonomian dari pendanaan. Karenanya, WTON juga turut memanfaatkan pendanaan dari sektor perbankan untuk mendukung ekspansi usaha dan menekan biaya operasional.

    “Dengan suku bunga yang turun, ekspansi usaha dapat didanai dari perbankan dan menekan biaya usaha,” ujar Yushadi kepada Kabarbursa.com di Jakarta, Selasa, 21 Januari 2025.

    Penurunan suku bunga juga dinilai mampu merangsang konsumsi masyarakat, yang berujung pada peningkatan peluang pasar.

    “Meskipun pertumbuhan ekonomi relatif sama dibandingkan dengan tahun lalu, setidaknya penurunan suku bunga merangsang konsumsi yang kemudian dapat menciptakan peluang pasar,” tambah Yushadi.

    Kinerja Keuangan WTON

    Namun, di tengah optimisme peluang ekspansi, kinerja keuangan WTON masih menghadapi tantangan. Hingga kuartal ketiga 2024, laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp34 miliar, stagnan dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan jauh lebih rendah dibandingkan laba bersih tahun 2022 yang mencapai Rp163 miliar.

    Dari sisi pendapatan, WTON menunjukkan sedikit peningkatan. Pada Q1 hingga Q3 2024, pendapatan masing-masing tercatat sebesar Rp1.087 miliar, Rp1.111 miliar, dan Rp1.188 miliar. Total pendapatan dalam 12 bulan terakhir (TTM) mencapai Rp4.610 miliar, naik dari Rp4.203 miliar pada periode TTM sebelumnya, tetapi masih di bawah pendapatan tahun 2022 sebesar Rp6.004 miliar.

    Di sisi pasar modal, harga saham WTON mengalami penurunan sebesar 2,53 persen dalam sepekan terakhir, dari Rp81 menjadi Rp77. Hal ini mengindikasikan sentimen pasar yang belum sepenuhnya optimis terhadap kinerja perusahaan.

    Sebagai produsen beton pracetak di Asia Tenggara, WTON tetap percaya diri menghadapi tantangan ini. Perusahaan yang memiliki 14 pabrik, 3 crushing plant, dan 4 anak usaha ini terus mengandalkan kekuatan di sektor Engineering-Precast-Installation (EPI) untuk menjaga pertumbuhan perusahaannya.

    Sentimen Positif Pemangkasan BI Rate

    Diberitakan Kabarbursa.com sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan tingkat suku bunga (BI Rate) 7-Day Reverse Repo Rate (7D RR) menjadi 5,75 persen pada rapat Dewan Gubernur pada 15 Januari 2025. Keputusan ini mencerminkan kebijakan moneter yang responsif terhadap kondisi ekonomi domestik dan global.

    BI menyatakan bahwa penurunan suku bunga tersebut didorong oleh rendahnya tingkat inflasi serta potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah dari yang diharapkan.

    Sementara itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2024 pun direvisi sedikit lebih rendah, dengan estimasi berada di kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen. Estimasi itu sedikit di bawah titik tengah dari rentang sebelumnya yang berada pada 4,8 persen – 5,6 persen.

    BI juga menurunkan proyeksi untuk 2025 menjadi 4,7 persen – 5,5 persen, dari proyeksi semula 4,8 persen – 5,6 persen. Meskipun demikian, BI mempertahankan target inflasi di kisaran 1,5 persen – 3,5 persen untuk tahun 2025 dan 2026. Kisaran tersebut memberikan gambaran bahwa tekanan inflasi relatif dapat terjaga dalam jangka panjang.

    Lebih lanjut, Bank Indonesia juga mengungkapkan, pada kuartal keempat 2024, posisi neraca pembayaran Indonesia diperkirakan akan berada pada posisi surplus, dengan defisit transaksi berjalan (CAD) diprediksi berada dalam kisaran -0,1 persen hingga -0,9 persen dari PDB untuk 2024, dan berkisar antara -0,5 persen hingga -1,3 persen dari PDB untuk 2025.

    Sektor perbankan domestik Indonesia menunjukkan ketahanan yang solid, tercermin dari rasio kecukupan likuiditas (AL/DPK) yang stabil pada angka 25,6 persen pada Desember 2024, yang serupa dengan bulan-bulan sebelumnya.

    Kondisi Cukup Sehat

    Rasio kecukupan modal (CAR) tercatat di angka 27 persen, sementara rasio non-performing loan (NPL) secara bruto berada pada 2,2 persen dan 0,8 persen secara netto. Rasio ini mengindikasikan kondisi yang cukup sehat pada sistem perbankan.

    Namun, BI mencatat pelambatan dalam pertumbuhan kredit sektor swasta yang tercatat pada 10,4 persen secara tahunan (yoy) pada Desember 2024, meskipun masih berada dalam target pertumbuhan 10 persen – 12 persen pada 2024, dan diperkirakan akan melanjutkan perkiraan pertumbuhannya pada 11 persen – 13 persen di 2025.

    Dalam riset yang dipublikasikan oleh Dirut Indonesia Investment Education Rita Efendy, hari ini, dengan menurunnya suku bunga ini, ada dorongan positif untuk pertumbuhan ekonomi domestik.

    Namun, diyakini bahwa ruang untuk penurunan lebih lanjut pada suku bunga di tahun 2025 akan semakin terbatas. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan pelemahan mata uang Yuan yang dapat mempengaruhi kondisi pasar global dan potensi Federal Funds Rate (FFR) yang tidak berubah, serta dampak ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang dapat memperburuk situasi tersebut.

    Seiring dengan proyeksi penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada 2025, kami juga memperkirakan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan rata-rata berada pada level Rp16.300 per USD sepanjang tahun 2025.

    Namun, apabila ketegangan antara AS dan China meningkat lebih dari yang diperkirakan, hal tersebut dapat mempengaruhi depresiasi Yuan yang lebih tajam dan melemahkan rupiah melebihi perkiraan kami. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Deden Muhammad Rojani

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.