KABARBURSA.COM - BYD dirumorkan bakal memiliki mobil baru untuk pasar Indonesia. Sebelumnya, BYD telah meluncurkan Sealion 7 sebagai Crossover listrik barunya lewat ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 pada 13 Februari lalu.
Adapun calon mobil baru BYD di Tanah Air berdasarkan isu yang beredar adalah model Seagull. Di negara asalnya, BYD Seagull merupakan mobil listrik dengan harga terjangkau dengan ukuran mungil.
Desas-desus kehadiran BYD Seagull berawal dari munculnya kode Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) baru di situs resmi Samsat PKB Jakarta.
Dari beberapa NJKB yang terdaftar, kode mobil EQ menjadi yang paling rendah nilai jualnya. Sehingga ia berpotensi menjadi model termurah BYD di Indonesia. Sebagai catatan, nilai jual ini bukan harga resmi untuk sebuah mobil karena belum termasuk dengan pengenaan pajak, administrasi, hingga biaya-biaya lainnya.
Saat dikonfirmasi, PT BYD Motor Indonesia sementara ini belum memberikan jawaban terkait munculnya kode mobil baru di laman tersebut. Namun, apabila kode tersebut benar untuk model BYD Seagull, maka ia akan menjadi pesaing baru dari mobil listrik yang sudah mengaspal di Tanah Air, salah satunya Wuling Binguo EV dan Neta V-II.
Spesifikasi BYD Seagull
BYD Seagull telah mengaspal di China sejak April 2023 untuk menjangkau pasar mobil listrik di segmen entry level. Hatchback listrik dengan empat pintu ini dirancang untuk mobilitas perkotaan. Kabinnya mengusung kapasitas empat kursi penumpang.
Seagull di beberapa negara seperti Meksiko, Brasil, Chili, Uruguay, dan negara-negara Amerika Selatan lainnya, dipasarkan dengan nama BYD Dolphin Mini.
Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok (MIIT) mengungkapkan bahwa desain eksterior BYD Seagull yang diperbarui. Mobil ini mengadopsi bemper depan baru dan air intake untuk aliran udara yang berbentuk trapesium.
Selain penyegaran tampilan yang lebih modern, BYD Seagull juga mengalami peningkatan teknologi. Mobil listrik terlaris di China ini, bakal disertai radar parkir depan, dan sistem kamera pandang sekeliling atau 360 derajat.
Soal performa, BYD Seagull menggunakan motor listrik berdaya 55 kW (Kilowatt) atau tenaganya setara 74 HP. Terdapat dua pilihan baterai LFP (Lithium Ferro-Phosphate) untuk Seagull yakni dengan kapasitas 30,1 kWh dengan kemampuan jarak tempuh hingga 305 km. Selanjutnya ada varian dengan baterai berkapasitas 38,9 kWh yang diklaim dapat menjelajah hingga 405 km.
Harga BYD Seagull ditawarkan mulai 69.800 sampai 85.800 yuan atau senilai Rp160,7 jutaan hingga Rp197,6 jutaan. Menurut China EV DataTracker, Seagull menjadi kendaraan listrik berbasis terlaris di Tiongkok tahun 2024 dengan penjualan sebanyak 453.593 unit.
Pemesanan Mobil BYD Kalahkah Toyota di Thailand
Jumlah pemesanan kendaraan Toyota dikalahkan oleh pabrikan kendaraan asal China yakni BYD dan Denza. Capaian BYD-Denza yang mengungguli Toyota, terjadi di ajang Bangkok International Motor Show (BIMS) 2025, Thailand yang diselenggarakan pada 26 Maret hingga 6 April.
Pemesanan mobil baru dari BYD-Denza yang tergabung dalam satu grup, tercatat mencapai 10.353 unit. Secara rinci BYD mengantungi pemesanan sebanyak 9.819 unit, sedangkan Denza dengan lini produk di segmen yang lebih premium meraih 534 unit pemesanan.
Selama gelaran yang berlangsung 14 hari, Dolphin menjadi model terlaris bagi BYD. Model ini mencatatkan 4.014 unit pemesanan di pameran tersebut.
Sedangkan Toyota sebagai raksasa otomotif asal Jepang meraup 9.615 unit pemesanan kendaraan di pameran kendaraan terbesar di Thailand tersebut.
Lebih lanjut, GAC Aion berhasil menduduki peringkat ketiga dalam hal pemesanan kendaraan terbanyak di BIMS 2025 dengan 7.018 unit. Brand China lainnya, Deepal Changan berada di posisi keempat dengan 6.589 unit pemesanan.
Selanjutnya pada posisi kelima, ditempati Honda yang mampu membukukan 5.948 unit pemesanan produk kendaraan.
Menariknya, dari 15 merek dengan pemesanan tertinggi, tujuh di antaranya berasal dari Tiongkok. Sebut saja GWM (Great Wall motors) yang berhasil meraih peringkat ketujuh setelah membukukan 4.959 pesanan.
Berdasarkan jumlah pemesanan tersebut, merek China cukup mendominasi pasar di pameran. Sebab tiga merek mobil China berhasil menembus lima besar.(*)