Logo
>

Inovasi dan Penjualan Chery bisa Macet Tanpa Pabrik Mandiri

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan Chery secara wholesales (dari pabrik ke dealer) periode Februari 2025

Ditulis oleh Harun Rasyid
Inovasi dan Penjualan Chery bisa Macet Tanpa Pabrik Mandiri
Produksi mobil Chery di PT Handal Indonesia Motor. Foto: dok. HIM

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Chery Sales Indonesia (CSI) selaku agen pemegang merek mobil Chery di Indonesia kini bisa tersenyum karena penjualan produknya sedang naik daun.

    Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan Chery secara wholesales (dari pabrik ke dealer) periode Februari 2025 tercatat sebanyak 1.327 unit atau naik 10,7 persen dari Januari 2025.

    Capaian tersebut menjadikan Chery sebagai brand mobil China ketiga terlaris di Indonesia per Februari 2025. Di urutan pertama ada Wuling yang merengkuh penjualan sebanyak 2.033 unit dan diikuti BYD dengan 1.488 unit.

    Sementara jika melihat ke belakang, sepanjang tahun 2024 Chery menempati posisi tiga sebagai merek mobil China terlaris dengan penjualan wholesales sebanyak 9.191 unit.

    Sedangkan dalam penjualan retail (dari dealer ke konsumen), selama 2024 Chery membukukan penjualan 8.626 unit atau melonjak 118 persen dibanding tahun 2023.

    Namun sejauh ini, Chery belum memiliki pabrik sendiri untuk perakitan atau produksi mobil Chery di Indonesia. Brand otomotif asal China ini masih mengandalkan pabrik PT Handal Indonesia Motor (HIM) di Pondok Ungu, Bekasi untuk produksi berbagai produk kendaraannya.

    Diketahui, pabrik PT HIM yang sempat digunakan untuk produksi mobil Hyundai selama 25 tahun lebih, kini dimanfaatkan untuk merakit mobil dari sejumlah brand asal China seperti Chery, Neta, BAIC, Aletra, hingga Geely yang baru kembali ke pasar otomotif Tanah Air.

    Lalu apa sudah waktunya Chery memindahkan aktivitas produksinya ke pabrik miliknya sendiri?

    Pengamat Otomotif, Yannes Martinus Pasaribu mengatakan, kerja sama Chery dan PT HIM dinilai tidak lagi efektif lagi apabila permintaan mobil Chery meningkat pesat.

    "Dalam tren pertumbuhan sales, anggaplah Chery ini meningkat pesat, untuk strategi jangka panjang hal ini jelas membuat Chery ketergantungan tinggi Chery pada pihak ketiga. Ini dapat menghambat pengembangan teknologi dan kapasitas produksi mandiri merek tersebut di masa depan," ujarnya saat dihubungi KabarBursa.com, belum lama ini.

    Menurut Yannes, Chery pasti memiliki langkah untuk mendirikan investasi manufaktur di Indonesia seperti yang telah dilakukan brand China lain semisal Wuling dengan pabriknya di Cikarang, Jawa Barat. 

    Pendirian pusat produkso juga menjadi rencana merek mobil China lain, yakni BYD yang akan memulai pembangunan pabriknya di Subang, Jawa Barat pada akhir 2025.

    "Melihat pertumbuhan permintaan Chery yang pesat di Indonesia, langkah membangun pabrik sendiri bukan tidak mungkin telah menjadi bagian dari pertimbangan mereka. Sejauh ini, Chery telah menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk mobil setir kanan, terutama menyasar pasar ekspor di ASEAN dan pasar domestik," jelas Yannes.

    Namun pendirian pabrik merupakan langkah besar bagi sebuah pabrikan kendaraan, maka dari itu pembangunan pusat produksi perlu memperhatikan sejumlah faktor penting.

    "Tentunya, mengingat dua raksasa BEV (Battery Electric Vehicle) China seperti Wuling dan BYD sudah berkomitmen membangun pabriknya di Indonesia, bukan tidak mungkin keputusan Chery membangun pabrik perlu mempertimbangkan tantangan seperti persaingan ketat antar-merek China dan risiko kejenuhan pasar," ungkap Yannes.

    "Ini bukanlah jadi perkara mudah bagi Chery, dan jangan lupa ketiga brand ini ada penyertaan modal negara China secara langsung atau tidak langsung," pungkasnya.

    Sekadar info, PT CSI sebenarnya memiliki rencana untuk membangun pabrik di Tanah Air.

    Akan tetapi untuk lokasi dan nilai investasinya sejauh ini masih belum diketahui. Namun CSI memperkirakan jika pabrik barunya akan mulai beroperasi pada tahun 2026 mendatang.

    Namun jika nantinya sudah memilik pabrik sendiri, kerja sama CSI dengan pabrik PT HIM akan terus berlanjut. Pabrik HIM sendiri sudah memproduksi mobil Chery sejak 2022. 

    Adapun sejumlah model Chery yang diproduksi oleh HIM antara lain; Tiggo 8 Series, Omoda 5, Omoda E5, Tiggo 7 Pro, Tiggo Cross, serta J6 EV.

    Mobil Listrik J6 Topang Penjualan Chery di Indonesia

    Chery J6 jadi salah satu mobil listrik terlaris pada dua bulan pertama tahun ini.

    Chery J6 EV mampu membukukan penjualan retail sebanyak 1.237 unit selama periode Januari dan Februari 2025 berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO).

    Periode Januari 2025, SUV listrik dengan desain bergaya Fashion Cube-Box ini terjual sebanyak 566 unit. Jumlah ini terbagi atas 357 unit untuk varian Intelligent Wheel Drive (iWD) dan 209 unit untuk varian Rear Wheel Drive (RWD). 

    Chery J6 jadi tulang punggung penjualan Chery di dua bulan awal tahun 2025. Foto: Abbas Sandji/KabarBursa.com
    Angka penjualan tersebut, menjadikan Chery J6 sebagai mobil listrik kedua terlaris di Indonesia dan memiliki kontribusi pasar 47 persen terhadap total penjualan retail Chery di Januari yang mencapai 1.198 unit.

    Adapun penjualan retail Chery J6 di Februari 2025 berjumlah 671 unit yang terdiri dari 576 unit pada varian iWD dan 95 unit untuk varian RWD. 

    Hal tersebut mendorong penjualan retail Chery pada Februari 2025 menjadi 1.327 unit, atau naik 10,7 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya.

    Menurut Rifkie Setiawan, Head of Brand Department PT CSI, pencapaian Chery J6 sejauh ini adalah bukti dari kepercayaan konsumen Indonesia terhadap Chery.

    "Sejak diperkenalkan di GJAW (Gaikindo Jakarta Auto Week) 2024, J6 telah berhasil memikat konsumen dengan desain ikonik dan didukung dengan performa. Kami sangat bersyukur bahwa J6 mampu memimpin penjualan retail Chery, dan menjadi kontributor utama terhadap pertumbuhan penjualan Chery yang konsisten di atas 1.000 unit selama tiga bulan berturut-turut sejak Desember 2024," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip, Senin 17 Maret 2025.

    Ke depannya CSI optimistis dapat meningkatkan penjualannya di pasar kendaraan roda empat Tanah Air. "Kami percaya diri untuk bisa mencapai penjualan di atas 2.000 unit per bulan dalam waktu dekat" sebut Rifkie.

    Lebih lanjut, CSI juga melakukan sejumlah langkah dalam merespons permintaan konsumen di pasar kendaraan roda empat Tanah Air yang terhitung tinggi terhadap J6. Chery mengambil langkah pengoptimalan lini produksi serta memastikan kelancaran pengiriman unit kepada konsumen. 

    Soal distribusi, CSI menargetkan dapat mengirim 1.500 unit Chery J6 kepada konsumen pada periode Februari hingga Maret 2025.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Harun Rasyid

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.