KABARBURSA.COM - PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk terus menunjukkan kinerja solid sepanjang tahun ini.
Buktinya hingga September tahun ini, perusahaan dengan kode saham IPCC tersebut berhasil mencatatkan total kargo konsolidasi sebanyak 874.597 unit, naik 14,9 persen secara tahunan atau year-on-year (YoY).
Lonjakan ini mencerminkan sinergi Pelindo yang semakin terintegrasi, sekaligus menegaskan posisi IPCC sebagai pemain utama di bisnis pelabuhan kendaraan dan kargo non-kontainer nasional.
Pertumbuhan perusahaan di bawah Subholding Pelindo Multi Terminal ini, ditopang oleh peningkatan signifikan pada trafik truk dan bus, yang tumbuh 45,4 persen YoY atau bertambah 53.989 unit dibanding periode sama tahun lalu.
Sementara kinerja CBU (Completely Built Up) dan alat berat juga kompak mencatat tren positif.
Lebih lanjut, sepanjang kuartal III ini IPCC mampu melayani 2.575 kunjungan kapal di seluruh dermaga internasional dan domestik.
Jumlah tersebut terhitung naik 479 kunjungan atau tumbuh 22,8 persen YoY. Kenaikan ini menandai pertumbuhan berkelanjutan IPCC dalam mendukung rantai pasok industri otomotif nasional.
Peningkatan aktivitas logistik kendaraan tersebut didorong oleh lonjakan ekspor dan impor kendaraan utuh (CBU), terutama dari jenis Battery Electric Vehicle (BEV), Hybrid Electric Vehicle (HEV), dan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).
Kunjungan Kapal Naik 22,8 persen, IPCC Perkuat Ekosistem Otomotif Nasional
Sepanjang Januari sampai September 2025, IPCC mencatat penanganan 57.035 unit kendaraan listrik, mayoritas dari merek asal Asia seperti BYD, VinFast, Geely, AION, dan lainnya.
Sementara itu, data Gaikindo menunjukkan produksi mobil nasional mencapai 97.913 unit pada September 2025, dengan total kumulatif 854.952 unit hingga kuartal ketiga.
Tren positif ini menggambarkan geliat industri otomotif yang sejalan dengan pertumbuhan aktivitas logistik kendaraan di pelabuhan.
“Sinergi antara peningkatan produksi otomotif nasional dan layanan terminal kendaraan yang andal menjadikan IPCC terus memperkuat perannya sebagai Integrated Auto Solutions,” ujar Bagus Dwipoyono, Direktur Operasi dan Teknik IPCC leeat keterangan resmi, Jumat 31 Oktober 2025.
Kinerja kargo kendaraan berstatus CBU (Completely Build Up) yang dihimpun dari data IPCC melaporkan, hingga triwulan ketiga 2025 mencapai 677.596 unit, naik 8,69 persen YoY atau 54.148 unit lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan ekspor kendaraan dari sentra manufaktur nasional dan meningkatnya impor kendaraan listrik.
Untuk segmen truk dan bus, IPCC menangani 172.783 unit, tumbuh pesat 45,4 persen YoY.
Pertumbuhan ini sebagian besar disumbang oleh truk sektor pertambangan dan bus listrik yang ramah lingkungan, sejalan dengan program pemerintah menuju Net Zero Emission (NZE) dan inisiatif Green Port IPCC.
Sementara pada segmen alat berat, IPCC mencatat peningkatan 29,75 persen YoY atau tambahan 5.553 unit, dengan total 24.218 unit hingga September 2025.
Ekspansi Terminal Satelit Dorong Kinerja Berkelanjutan
Memasuki tahun ke-4 pasca merger Pelindo, IPCC mencatat pertumbuhan kokoh di 9 bulan pertama 2025 berkat ekspansi jaringan terminal satelit di berbagai wilayah strategis: Belawan, Makassar, Balikpapan, Banjarmasin, dan Pontianak.
Secara konsolidasi, terminal satelit tersebut berhasil menangani 210.667 unit CBU (naik 2,78 persen), 149.351 unit truk/bus (naik 64,5 persen), serta 14.133 unit alat berat (tumbuh 46,7 persen).
Total kunjungan kapal juga meningkat signifikan menjadi 1.815 kunjungan, atau tumbuh 34,8 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Ekspansi ini merupakan bagian dari strategi berkelanjutan untuk memperkuat jaringan logistik antar terminal di seluruh Indonesia,” jelas Bagus Dwipoyono.
Dengan memperluas wilayah kerja, Bagus menilai bahwa IPCC semakin tangguh dan siap memperkuat konektivitas layanan logistik antar terminal.
"Langkah ini bukan hanya memperbesar kapasitas, tetapi juga berdampak nyata terhadap revenue enhancement Perseroan," jelasnya.
Bagus menambahkan, IPCC kini menjalin sinergi dengan berbagai produsen otomotif (carmaker) melalui pengembangan Vehicle Distribution Center (VDC) dan layanan transportasi darat (Land Transportation).
Inovasi model bisnis ini memperluas Cargo Distribution Management (CDM) sekaligus memperkuat posisi IPCC sebagai penyedia layanan logistik kendaraan terintegrasi di ekosistem Pelindo.
“Setelah melalui Kuartal III 2025, kami optimistis kolaborasi, transformasi, dan implementasi sistem digital akan mendorong IPCC mencatatkan capaian lebih baik dari tahun lalu. Berbagai inisiatif strategis di seluruh lini akan terus kami jalankan untuk berkontribusi lebih besar bagi pengguna jasa, stakeholder, investor, dan shareholder," tutup Bagus.
Fokus ESG dan Program Sosial Berkelanjutan
IPCC tak hanya mencatat kinerja finansial impresif, tetapi juga memperkuat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berbasis prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Hingga Kuartal tiga 2025, perusahaan telah melaksanakan berbagai program seperti pemberdayaan anak pesisir melalui Jurnalis Cilik, bantuan alat pendidikan saat HUT RI ke-80, dan santunan anak yatim dalam rangka Pelindo Day ke-4.
Direktur Utama IPCC, Sugeng Mulyadi menyebut, IPCC akan melanjutkan kegiatan sosialnya di Kuartal IV melalui program IPCC Gembira dan IPCC UMKM Kuat, yang mendukung program pemerintah dalam peningkatan gizi anak dan pemberdayaan pelaku usaha kecil.
“Bagi kami, kegiatan sosial bukan sekadar formalitas. Ini wujud nyata rasa syukur dan komitmen IPCC untuk tumbuh bersama masyarakat,” tegasnya.
Smart Port & Green Growth Jadi Mesin Pertumbuhan
Sugeng menambahkan, lonjakan laba yang diraih IPCC tak lepas dari penerapan Good Corporate Governance (GCG), Governance Risk & Compliance (GRC), serta efisiensi di seluruh lini operasional.
“Ke depan, IPCC fokus pada pengembangan strategi bisnis berkelanjutan, memperkuat smart port, green growth, dan smart solutions untuk memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” tutupnya.
Sementara menjelang akhir tahun, IPCC menargetkan sektor kendaraan listrik (EV) dapat menyumbang lebih dari 70.000 unit kargo. Target tersebut dianggap realistis seiring tumbuhnya industri otomotif dan ekosistem kendaraan listrik nasional.
Dengan fondasi kuat dan arah bisnis hijau yang jelas, IPCC optimistis melesat lebih tinggi di 2025, mempertegas perannya sebagai terminal kendaraan modern berstandar global di bawah Pelindo Group.
IPCC cetak laba bersih Rp190,3 miliar di kuartal III 2025, tumbuh 28,4 persen berkat strategi Smart Port, Green Growth, dan Smart Solution.
 
      