KABARBURSA.COM - PT Federal International Finance (FIF), anak usaha PT Astra International Tbk sekaligus bagian dari Astra Financial, mengumumkan pencapaian positif perusahaan periode kuartal satu tahun ini.
Sepanjang Januari sampai Maret 2025, FIF membukukan laba bersih sebesar Rp1,13 triliun atau mengalami pertumbuhan 2,9 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Menurut Direktur Keuangan PT Federal International Finance, Valentina Chai, FIF mampu meraih pencapaian tersebut karena kontribusi seluruh pemangku kepentingan termasuk para karyawan.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada pelanggan, mitra bisnis, dan karyawan atas kepercayaan yang terus diberikan kepada FIF sebagai solusi pembiayaan,” ujar Valentina dalam keterangan resminya, Jumat 2 Mei 2025.
Valentina menyampaikan, pencapaian ini menjadi dorongan perusahaan untuk terus menghadirkan layanan pembiayaan bagi masyarakat. Serta memperkuat peran FIF dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Lebih lanjut, FIF selama kuartal satu 2025 juga mencatatkan total penyaluran pembiayaan senilai Rp12,3 triliun. Angka ini, meningkat 11,82 persen dibanding periode yang sama di tahun 2025. Peningkatan penyaluran pembiayaan ini, didorong oleh pertumbuhan jumlah unit yang dibiayai FIF dengan besar kenaikan 6,38 persen secara yoy.
Kemudian, nilai Net-Service Asset (NSA) FIF dilaporkan tumbuh sebesar 17,9 persen secara yoy, menjadi Rp49,01 triliun per akhir Maret 2025.
Di sisi lain, perusahaan juga menjaga kualitas aset dengan mempertahankan rasio Non-Performing Finance (NPF) nett di level 0,03 persen, jauh di bawah ambang batas sehat yang ditetapkan Otoritas Jasa keuangan (OJK).
“Pertumbuhan pembiayaan kami mencerminkan komitmen FIF sebagai mitra keuangan yang andal dan terpercaya bagi masyarakat Indonesia," kata Valentina.
Kinerja Lima Portofolio Andalan FIF Group
FIF Group kini mengandalkan lima lini bisnis utama yakni FIF Astra, Danastra, Spektra, Finatra, dan Amitra. Kelima lini usaha tersebut juga diklaim memiliki performa positif sepanjang kuartal satu 2025.
FIF Astra merayp peningkatan penyaluran pembiayaan sebesar 8,25 persen (yoy) atau senilai Rp7,56 triliun. Pada periode sama tahun lalu, nilai pembiayaan FIF Astra mencapai Rp7 triliun.
Lalu Danastra dengan produk pembiayaan multiguna sampai dengan kuartal satu tahun ini mengalami peningkatan nilai penyaluran pembiayaan menjadi Rp4,26 triliun. Angka itu naik cukup siginifkan sebesar 21,62 persen (yoy).
Amitra yang menyediakan pembiayaan syariah untuk ibadah Umrah dan Haji Reguler, mencatatkan peningkatan penyaluran pembiayaan sebesar 48,95 persen (yoy) atau senilai Rp184,9 miliar. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, nilai pembiayaan yang disalurkan senilai Rp124 miliar.
Sementara Spektra yang menawarkan layanan pembiayaan alat elektronik, gadget, dan peralatan rumah tangga juga mencatat penyaluran pembiayaan positif dengan nilai Rp92,3 miliar selama Januari hingga Maret tahun ini.
Adapun Finatra dengan layanan pembiayaan pembiayaan mikroproduktif bagi kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM),m, tercatat meraih penyaluran pembiayaan senilai Rp208 miliar di kuartal satu 2025.
FIF terus berkomitmen untuk mewujudkan misinya, yaitu membawa kehidupan yang lebih baik untuk masyarakat dengan upaya optimalisasi layanan.
Penjualan Mobil Baru Tertekan, Inovasi Produk Bisa Membantu?
Penjualan mobil pada Maret 2025 mengalami penurunan. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan kendaraan roda empat pada tiga bulan pertama tahun ini sebanyak 70.892 unit, atau turun sebesar 5,1 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
Analis pasar modal Nafan Aji Gusta mengatakan, penurunan penjualan mobil itu masih disebabkan oleh tingginya suku bunga acuan.
"Dan disertai juga oleh meredupnya ya, atau sentimen rendahnya daya beli, akibat oleh faktor rekondisi makro ekonomi domesik yang kurang kondusif," ujarnya kepada Kabarbursa.com, Kamis, 24 April 2025.
Menurut Nafan, cukup wajar jika kondisi ini akan berdampak terhadap emiten yang fokus terhadap otomotif, salah satunya PT Astra International Tbk (ASII).
Adapun dari Januari sampai Maret 2025, penjualan mobil ASII mencapai 110.812 unit, angka ini terkoreksi 7,39 persen dibanding periode serupa tahun lalu.
Sementara penjualan mobil ASII per Maret 2025, ikut melandai dengan jumlah 37.735 unit, atau turun sebesar 6,7 persen ketimbang bulan sebelumnya.
Dalam kondisi seperti ini, Nafan mengatakan perusahaan otomotif seperti ASII harus melakukan inovasi untuk tetap bisa meningkatkan penjualannya.
"Di sini inovasi produk kendaraan atau produk otomotif pun juga penting agar tetap penjual kendaraannya bisa meningkat karena mengikuti selera pasar," tutupnya.(*)