Logo
>

Tarif Trump tak Goyang Penjualan Mobil Listrik Global

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
Tarif Trump tak Goyang Penjualan Mobil Listrik Global
Penjualan kendaraan listrik secara global terus meningkat meski di tengah tarif Trump. (Foto: Carscoops)

KABARBURSA.COM – Tarif baru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tampaknya tidak berdampak signifikan terhadap penjualan kendaraan listrik. Meski penjualan kendaraan konvensional berguguran akibat tarif baru, namun penjualan kendaraan ramah lingkungan (BEV dan PHEV) global mampu meningkat hingga 30 persen pada tahun 2025.

Melansir dari Carscoops, peningkatan penjualan kendaraan listrik global tidak hanya meningkat di Amerika Utara, tapi juga di China dan Eropa.

RhoMotion melaporkan, penjualan BEV (Battery Electric Vehicle) dan PHEV (Plug-in Hybrid Vehicle) telah menembus angka 4,1 juta unit pada tiga bulan pertama tahun 2025. Bahkan, jika ditambah dengan penjualan pada bulan April, total kendaraan listrik yang terjual mencapai 5,6 juta unit.

Pada periode April 2025, penjualan kendaraan listrik tembus hingga 1,5 juta unit. Jumlah ini meningkat sebesar 29 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya pada tahun lalu. Tapi, jika dibandingkan dengan penjualan pada periode Maret 2025 terjadi penurunan sebesar 12 persen akibat dampak dari tarif Trump.

Di China yang menjadi sarangnya mobil setrum baru, mampu memimpin penjualan global dengan menjual sebanyak 3,3 juta BEV dan PHEV tahun 2025. Jumlah tersebut meningkat sebesar 35 persen yoy. Namun, penjualan pada bulan April, ketika konflik AS-China memanas, penjualan turun sebesar 9 persen jika dibandingkan bulan Maret 2025.

Penangguhan tarif selama 90 hari memberikan dampak signifikan terhadap penjualan suku cadang di industri otomotif karena yang berlaku adalah tarif yang diberlakukan presiden AS sebelumnya (Biden).

“Negosiasi tarif yang sedang berlangsung mendominasi pembicaraan di industri kendaraan listrik, tetapi diam-diam, produsen dalam negeri di Tiongkok dan Uni Eropa terus berkinerja baik dan meningkatkan pangsa pasar,” kata Charles Lester Manajer Data Rho Motion.

Kemudian penjualan kendaraan listrik di Amerika Utara tumbuh dengan stabil. Penjualan mobil listrik telah mencapai 600.000 unit pada tahun ini atau meningkat 5 persen yoy. 

Sementara itu, Eropa juga menunjukkan performa gemilang dengan 1,2 juta unit terjual, naik 25 persen, berkat kebijakan emisi ketat dan insentif fiskal dari negara-negara anggotanya. Di Amerika Utara, pasar tumbuh lebih lambat, yakni 5 persen, namun tetap mencatat 0,6 juta unit terjual.

Menariknya, kawasan yang tergolong sebagai “Sisa Dunia” (termasuk Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin) justru mencatat pertumbuhan tertinggi, yaitu 37 persen, dengan 0,5 juta unit terjual. Hal ini mengindikasikan bahwa revolusi kendaraan listrik tak lagi terbatas di negara maju, melainkan mulai merambah pasar-pasar berkembang.

Setelah melewati tahun 2024 yang penuh tantangan bagi penjualan kendaraan listrik (EV) dan plug-in hybrid (PHEV) di kawasan Eropa, awal 2025 menghadirkan sinyal pemulihan yang kuat. Selama periode Januari hingga April, total penjualan tercatat melonjak sebesar 25 persen dengan volume mencapai 1,2 juta unit.

Kendaraan listrik murni (BEV) menunjukkan performa paling menonjol, mencatatkan pertumbuhan 29 persen. Jumlah ini jauh mengungguli laju kenaikan PHEV yang hanya 16 persen pada periode yang sama.

Sejumlah negara utama di Eropa melaporkan peningkatan yang signifikan. Jerman mencatat lonjakan penjualan sebesar 42%, disusul oleh Italia (56 persen), Spanyol (57 persen), dan Inggris (32 persen). Data ini menggarisbawahi pemulihan pasar yang cukup merata di berbagai kawasan utama Eropa.

Namun tidak semua negara mengalami tren positif. Prancis, misalnya, masih menghadapi tekanan. Penjualan kendaraan listrik di negara tersebut justru menurun 14 persen sejak awal tahun. Penurunan ini banyak dikaitkan dengan kebijakan terbaru pemerintah yang memangkas insentif bagi konsumen, sehingga mengurangi daya tarik pasar.

Tren awal ini menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap kendaraan elektrifikasi di Eropa mulai pulih, seiring perbaikan kondisi ekonomi dan keberlanjutan komitmen iklim dari berbagai negara di benua biru.

Penjualan Kendaraan Listrik di Indonesia

Tren elektrifikasi kendaraan bermotor di Indonesia menunjukkan perkembangan yang semakin menjanjikan. Sepanjang Januari hingga November 2024, penjualan mobil listrik mencatatkan lonjakan signifikan, mencapai 37.302 unit. Jumlah ini meningkat sebesar 168 persen yoy. Sementara penjualan pada periode yang sama tahun lalu hanya sebesar 13.916 unit.

Dari total penjualan mobil nasional yang mencapai 784.788 unit hingga akhir November. Dari jumlah tersebut, penjualan kendaraan listrik berkontribusi sebesar 4,7 persen. Pada periode Januari-Agustus 2024, penjualan BEV menyentuh 23.045 unit atau meningkat dua kali lipat atau sebesar 177,32 persen dibanding penjualan tahun 2023 dengan penjualan sebesar 8.310 unit. Pada tahun itu, pangsa pasar BEV mencapai 3,11 persen dari total penjualan mobil.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Citra Dara Vresti Trisna

Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.