KABARBURSA.COM – Keluhan terkait mobil listrik BYD M6 di media sosial terus berlanjut. Setelah sempat dikritik terkait layanan purna jualnya, kali ini mobil berjenis multi-purpose vehicle (MPV) 7 penumpang ini dikeluhkan terkait kualitas remnya.
Keluhan terkait kualitas BYD M6 ini datang dari akun @fitrimutia. Di Threads Instagram, ia mengaku menjual mobil setrum yang baru rilis di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 karena merasa kurang nyaman.
“Baru pakai EV 2 bulan udah dijual lagi. Irit sih.. tp banyak hal yang lain yg masih belum sreg,” tulis @fitrimutia, Minggu, 23 Maret 2025.
Usai memberi informasi akan menjual mobil miliknya, @fitrimutia kembali memberikan alasannya. Dalam postingannya, pemilik akun menulis empat alasan berikut:
- EV ga cocok untuk yg berprinsip punya mobil cuma satu. Ga bs diandalkan kalau tb2 baterainya tinggal dikit.
- Krn kami ga pasang wall charging di rumah (rumah pakai 4.400 Kwh, bisa buat charge mobil tapi lama)
- Spklu belom banyak, apalagi kami sering ke bandung (bandung jarang banget)
- Masalah keteknisan (paling penting), BYD M6 remnya ga enak bgt.
Terkait dengan kualitas rem BYD M6, pemilik akun tidak menjelaskan alasannya lebih lanjut. Ia hanya menyebut pesaing Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid kurang memuaskan dari segi pengereman.
Selain mengomentari kualitas rem mobil BYD M6, pemilik akun juga menjawab pertanyaan terkait kualitas jok mobil BYD M6. Akun @imammau menceritakan pernah melihat Vlogger di YouTube yang pernah menjajal BYD M6 dan mengatakan jika paha pengemudi tidak tertopang dengan sempurna dan posisinya merosot.
“Kata suami yg nyetir, iya ga enak,” jawab @fitrimutia.
Harga Jual Kembali Rendah
Usai memberikan pernyataan, pemilik akun juga aktif membalas beraneka tanggapan dari warganet. Ia juga memberikan alasan mengapa harus segera menjual mobil listrik miliknya padahal baru dibeli. Menurutnya, harga jual mobil miliknya turun 6 persen dari harga belinya.
“Dan kenapa lgsg dijual? Krn takut makin lama makin jatoh harganya,” jelasnya.
Meski mengaku mobil miliknya telah laku, ia menceritakan pengalamannya menjual mobil setrumnya di salah satu platform jual beli online. Menurutnya, calon pembeli mobil miliknya menawar dengan harga rendah.
“Kita org pertama yg waktu itu posting di OLX. Banyak bgt yg nanya.. Nawarnya pada tega. Padahal baru 2 bulan, gress banget lah. Eh, sekarang udah banyak yg posting di OLX dengan harga jauh di bawah kita kemarin,” jelasnya.
Kendati demikian, akun @fitrimutia tidak sepenuhnya menilai buruk terhadap kualitas BYD M6. Menurutnya, bantingan mobil di jalan tol bergelombang dan di jalan yang banyak tambalan serta digunakan naik gunung masih relatif aman.
Laris Manis di Pasaran
Meski baru dirilis di GIIAS 2024, PT BYD Motor Indonesia menjagokan M6 sebagai andalan di segmen multi purpose electric vehicle (MPEV) untuk bersaing di pasar otomotif Tanah Air. Mobil keluarga berkapasitas tujuh penumpang ini diklaim telah mendapat sambutan positif di Indonesia. Pihak BYD menyatakan M6 telah dipesan sebanyak ratusan unit, meski belum secara resmi merilis harga EV ini di pasaran.
“Kami melihat antusiasme masyarakat Indonesia masih sangat tinggi. Oleh karena itu, GIIAS 2024 menjadi momentum yang tepat untuk memperkenalkan BYD M6 sebagai MPEV pertama di Indonesia,” kata Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao.
Hadirnya mobil ramah lingkungan yang juga dipasarkan di Tiongkok, Thailand dan India ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat, khususnya untuk keluarga di Indonesia, dalam hal memberikan pengalaman berkendara terbaik.
Pihak BYD mengungkapkan, kedatangan mobil yang sudah dipasarkan di tiga negara ini merupakan hasil riset mendalam untuk mengetahui kebutuhan mobil yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, yakni mobil keluarga atau MPV.
“Segera setelah kami meluncurkan tiga model pada awal tahun. Kami memenuhi komitmen kami untuk pasar Indonesia,” kata Eagle.
Penjualan BYD M6
Bicara penjualan, beberapa merek mobil China mengalami pencapaian positif dengan kenaikan angka penjualan.
Sebut saja Chery yang sepanjang tahun 2024 mampu membukukan penjualan 8.626 unit atau naik 118,3 persen dibanding tahun sebelumnya.
Kemudian Morris Garage (MG) yang kini dimiliki Shanghai Automotive Industry Corporation (SAIC), yang tahun 2024 mengalami peningkatan penjualan 257,3 persen atau sebesar 4.123 unit.
Selain itu berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Wuling menjadi merek mobil China terlaris dengan penjualan wholesales (dari pabrik ke dealer) periode Januari hingga November 2024 sebanyak 25.067 unit.
Di bawah Wuling ada BYD yang mampu meraih penjualan wholesales sebanyak 13.694 unit pada periode tersebut. Capaian BYD, diikuti Chery dengan angka penjualan wholesales sebanyak 8.626 unit selama Januari sampai November 2024.
Namun dari sejumlah merek mobil China tersebut, segmen mobil listrik cukup menjadi favorit konsumen sepanjang tahun 2024.
Berikut daftar model mobil China terlaris dalam penjualan wholesales per Januari-November 2024:
- BYD M6: 6.124 unit
- Wuling Binguo EV: 5.156 unit
- BYD Seal: 4.828 unit
- Wuling Air ev 4.440 unit
- Chery Omoda E5 4.425 unit
Dari lima model tersebut, tiga mobil yang paling direkomendasikan adalah BYD M6 dan Wuling Binguo EV berdasarkan faktor kinerja penjualan, kelengkapan fitur, desain, dan harga yang menarik.(*)
 
      