Logo
>

Singapura dan Contoh Kemajuan Ekonomi Islam

Ditulis oleh KabarBursa.com
Singapura dan Contoh Kemajuan Ekonomi Islam

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Singapura menjadi contoh bagi negara lain dalam pemberdayaan ekonomi syariah, menurut pakar ekonomi Fazlur Rahman dari Middle East Institute National University of Singapore. Dia menekankan keberhasilan Singapura dalam memanfaatkan potensi ekonomi syariah melalui revitalisasi wakaf dan pembiayaan Islam.

    Pada sebuah diskusi panel AICIS 2024 dengan tema "Economic Empowerment: Theoretical and Empirical Best Practice" yang diadakan pada Jumat, 2 Februari 2024, di UIN Walisongo Semarang, Jawa Tengah, Fazlur Rahman menggambarkan bagaimana Singapura berhasil mengubah sebuah masjid tua menjadi kompleks multilantai yang menghasilkan pendapatan melalui penyewaan.

    Dia menjelaskan bahwa pembangunan ini tidak hanya bertujuan untuk mempertahankan nilai-nilai syariah, tetapi juga untuk menciptakan pendapatan yang dapat digunakan kembali untuk proyek pembangunan lainnya. Singapura berhasil menghasilkan pendapatan dari properti wakaf dengan mengubah masjid tua menjadi kompleks komersial dan apartemen, serta menjalin kontrak sewa dengan pihak tertentu.

    "Jadi inilah yang telah kami lakukan dengan upaya pengembangan dari hanya sebuah Masjid. Kami membangun rumah toko dan apartemen dengan 84 unit dan kami berhasil mendapatkan kelompok ahli untuk melakukan kontrak dengan sewa tahunan atau 1,8 miliar, jadi sebagian untuk membiayai pembangunan kembali," kata Fazlur.

    Keberhasilan Singapura dalam pemberdayaan ekonomi syariah tidak lepas dari pengalaman dan pembelajaran dari negara-negara Muslim lainnya seperti Malaysia, Tiongkok, dan Brunei Darussalam. Fazlur Rahman berharap agar umat Islam dapat merespons perubahan dengan lebih proaktif, terutama dalam menggunakan strategi ekonomi untuk memanfaatkan potensi properti wakaf.

    Dia menekankan pentingnya respons aktif umat Islam terhadap program-program pemerintah, karena tanah wakaf bisa saja digunakan untuk kepentingan umum jika tidak ditanggapi dengan serius.

    Fazlur Rahman berbagi panggung dengan dua narasumber lainnya dalam diskusi tersebut, yaitu Akademisi Fatma Mohamed Mansour dari Suez Canal University, Mesir; dan Profesor Dora Marinova dari Universitas Curtin di Australia.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi