KABARBURSA.COM - Indonesia akan mendapat dana segar sebesar Rp350 triliun untuk pembiayaan ekonomi hijau. Hal ini diketahui setelah pemerintah mempercepat agenda transisi energi dan pembangunan ekonomi hijau melalui Rapat Koordinasi Perkembangan Implementasi Just Energy Transition Partnership (JETP).pembiayaan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartato mengatakan transisi energi telah menjadi bagian integral dari strategi pembangunan jangka panjang Indonesia.
Menurutnya, agenda tersebut juga penting guna menopang target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada tahun 2029.
”Komitmen JETP untuk Indonesia telah tumbuh dari USD20 miliar (2022) menjadi USD21,4 miliar (2025) yaitu USD11,4 miliar publik dari IPG dan USD10 miliar dari GFANZ, ini menunjukkan kuatnya kepercayaan internasional,” ujar Airlangga dalam keterangannya dikutip, Minggu, 7 Desember 2025.
Hingga November 2025, Indonesia telah berhasil memobilisasi USD3.1 miliar melalui skema JETP, sementara USD5.5 miliar lainnya sedang dalam proses negosiasi untuk proyek-proyek konkret.
Selain itu, United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland juga menyampaikan dua studi terkait Just Framework yang memberikan langkah-langkah implementatif untuk memperkuat ketahanan ekonomi dan inklusivitas dalam transisi energi Indonesia.
Adapun dalam pipeline transisi energi, saat ini pemerintah menyoroti dua proyek prioritas yang ditargetkan memiliki progres dan dampak signifikan, yaitu Green Energy Corridor Sulawesi (GECS) dan program Dedieselisasi yang menjadi perhatian mitra internasional.
Airlangga menyebut, itu adalah sebuah proyek komitmen yang besar dan itu tergantung kepada Indonesia dan lintas kementerian untuk mengakselerasikan.
"Jadi dengan demikian task force ini akan mempercepat, kita akan akselerasi JETP 2.0 agar dana yang tersedia ini betul-betul bisa mempercepat untuk mengakselerasi NDC di Indonesia.” pungkas Airlangga. (*)