Logo
>

Lebaran 2025: PLN Catat Transaksi SPKLU 5 Kali Lipat

Transaksi pengisian daya di SPKLU selama masa siaga Idulfitri 2025 sampai dengan 8 April 2025 sebanyak 80.970

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Lebaran 2025: PLN Catat Transaksi SPKLU 5 Kali Lipat
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kiri) mendampingi Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia (tengah) saat melakukan peninjauan SPKLU Pelabuhan Merak, Banten.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT PLN (Persero) sukses mendukung kelancaran arus mudik Idulfitri 1446 H dengan ketersediaan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik yang memadai di seluruh Indonesia. Selama periode siaga Ramadan dan Idulfitri 1446 H, PLN berhasil mencatatkan peningkatan jumlah transaksi pengisian daya di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebesar 4,9 kali lipat dan konsumsi listrik (kWh) di SPKLU sebesar 5,8 kali lipat dibandingkan tahun 2024.

    Secara rinci, transaksi pengisian daya di SPKLU selama masa siaga Idulfitri 2025 sampai dengan 8 April 2025 sebanyak 80.970 transaksi, meningkat 4,9 kali lipat dari 16.513 transaksi pada Idulfitri 2024. 

    Sedangkan konsumsi listrik di SPKLU tercatat sebesar 1.950 Megawatt Hour (MWh) pada Idulfitri tahun 2025, meningkat 5,8 kali lipat dari konsumsi 334 MWh pada Idulfitri tahun 2024.

    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan bahwa PLN terus melakukan langkah strategis dalam menyediakan infrastruktur yang mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.

    Penyediaan SPKLU menjadi salah satu fokus utama yang diperhatikan PLN dalam perayaan Idulfitri tahun ini. Terlebih, animo penggunaan kendaraan listrik yang semakin meningkat.

    “Minat masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik semakin meningkat. PLN menjawab kebutuhan itu dengan menyediakan fasilitas SPKLU di setiap titik strategis dan seluruh rest area tol di jalur mudik. Kita ingin masyarakat merasakan pengalaman mudik yang aman dan nyaman menggunakan kendaraan listrik,” kata Darmawan.

    Dalam mengakomodir minat masyarakat terhadap kendaraan listrik yang semakin tinggi, PLN bersama para mitra telah menyediakan 3.558 unit SPKLU yang tersebar di 2.412 titik strategis di seluruh Tanah.

    Khusus pada jalur mudik dengan okupansi tinggi seperti Trans Sumatra–Jawa, PLN menghadirkan 1.000 unit SPKLU di 615 lokasi, jumlah ini meningkat signifikan hingga 7,5 kali lipat dibandingkan periode Idulfitri tahun sebelumnya. Rata-rata jarak antar SPKLU di jalur inipun dipadatkan menjadi sekitar 22 kilometer, memberikan kenyamanan lebih bagi para pengguna kendaraan listrik.

    “PLN akan terus mengakselerasi pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di tanah air, sejalan dengan target Pemerintah untuk mendukung transisi dari energi fosil khususnya di sektor transportasi,” imbuh Darmawan.

    Ketersediaan infrastruktur charging ini pun mendapatkan apresiasi dari pengguna kendaraan listrik, salah satunya Rina, pemudik asal Semarang, Jawa Tengah. Pasalnya, keberadaan SPKLU di titik-titik strategis ini memudahkannya dalam melakukan perjalanan ke kampung halamannya di Serang, Banten.

    "Ini pertama kalinya saya mudik pakai mobil listrik. Di sepanjang jalur mudik, SPKLU yang disediakan oleh PLN sangat membantu. Setiap kali daya hampir habis, saya mudah menemukan lokasi pengisian yang dekat dan berfungsi dengan baik. Rasanya lebih tenang, karena PLN memastikan semua SPKLU siap digunakan, terima kasih PLN," ujar Rina.

    Tidak hanya di Pulau Jawa, keberadaan SPKLU yang tersebar di seluruh Indonesia juga memberikan kenyamanan bagi masyarakat pengguna kendaraan listrik di luar Jawa, salah satunya Sandy, pemudik asal Kota Pontianak yang melakukan perjalanan mudik ke Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. ia mengaku sangat terbantu dengan adanya fasilitas SPKLU. 

    “Dulu saya sempat ragu buat mudik pakai mobil listrik, takut kehabisan daya di jalan. Tapi sekarang, dengan banyaknya SPKLU, perjalanan jadi lebih tenang dan nyaman,” ungkapnya saat mengisi daya mobilnya di salah satu SPKLU di Kota Pontianak.

    Selain ketersediaan SPKLU, para pengguna kendaraan listrik juga dimanjakan oleh fitur Trip Planner pada aplikasi PLN Mobile yang akan membantu pengguna kendaraan listrik saat mudik. Dengan fitur ini, pengguna mobil listrik dapat mengetahui lokasi dan status ketersediaan SPKLU secara langsung.

    Asti, seorang pemudik asal Tangerang yang mudik ke Semarang menggunakan mobil listrik, mengaku sangat terbantu dengan adanya fitur Trip Planner. Kini, ia merasa lebih tenang dan percaya diri dalam perjalanan.

    “Fitur Trip Planner sangat membantu saya. Saat berangkat ke Semarang, saya bisa merencanakan titik-titik pengisian daya dengan mudah, dan saat arus balik ke Tangerang, saya merasa jauh lebih tenang karena sudah tahu di mana saja harus berhenti. Terima kasih PLN atas inovasi dan pelayanannya,” ujar Asti.

    Kisah Srikandi PLN

    Saat jutaan pemudik berbondong-bondong kembali ke kota setelah merayakan Idul Fitri di kampung halaman, Estuning Rahayu atau Estu justru memilih tetap tinggal di posko tugasnya. Perempuan tangguh ini merupakan satu dari sekian banyak Srikandi PLN yang mengabdikan diri demi menjaga terang di hari raya.

    Ibu dari dua orang putra ini menjalani Lebaran 1446 H untuk kedua kalinya di lokasi kerja. Ia tak mudik, namun tetap ditemani keluarga kecilnya di Tangerang, Banten.

    "Alhamdulillah, saya tidak sendiri. Suami dan anak-anak tetap mendampingi saya di sini. Itu menjadi sumber kekuatan saya untuk terus menjalankan amanah ini,” ungkap Estu dengan senyum tenang.

    Sejak awal Ramadhan hingga masa arus balik, Estu bersiaga di Posko Mudik PLN Rest Area KM 14B Pinang. Di tempat itu, ia mengawal langsung operasional Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) bagi pemudik yang menggunakan kendaraan listrik.

    “Tahun ini, pemudik yang menggunakan mobil listrik semakin banyak. Tugas kami memastikan mereka dapat melakukan pengisian daya dengan aman dan nyaman, tanpa hambatan,” tuturnya.

    Menurut Estu, tantangan saat arus balik tak kalah berat dibanding masa mudik. Arus kendaraan meningkat, kebutuhan energi melonjak, dan pelayanan harus tetap prima. Namun, ada rasa bangga yang tak bisa diukur dengan apapun, yaitu kebanggaan bisa menjadi bagian dari pelayanan publik di saat orang lain tengah berkumpul dengan sanak saudara.

    “Lebaran tahun ini saya memang tidak mudik seperti kebanyakan orang, tapi kebersamaan dengan keluarga tetap terasa meski di tengah tugas. Suasana hangat bersama rekan-rekan PLN juga jadi penguat. Kami saling menguatkan dan meyakini bahwa yang kami lakukan ini adalah bentuk cinta, keikhlasan dan pengabdian,” ujarnya.

    Estu menjadi wujud nyata keberhasilan pengarusutamaan gender di PLN UID Banten. Ia dan para Srikandi PLN lainnya membuktikan bahwa perempuan bisa tetap hadir dalam peran domestik maupun profesional.

    “Menjaga kelistrikan di tengah masyarakat yang sedang kembali dari kampung halaman bukan sekadar tugas, tapi ibadah. Saya ikhlas dan bangga bisa menjalankannya,” tutup Estu.(infobks/*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.