Logo
>

Lewat MMF 2025, Bank Mandiri Siapkan UMKM Berkembang Pesat

Melalui Mandiri Mikro Fest 2025, Bank Mandiri bantu pelaku usaha mikro naik kelas lewat berbagai cara ini.

Ditulis oleh Harun Rasyid
Lewat MMF 2025, Bank Mandiri Siapkan UMKM Berkembang Pesat
Mandiri Mikro Fest 2025, usaha Bank Mandiri bantu pelaku UMKM naik kelas. Foto: dok. Bank Mandiri

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM — Bank Mandiri sebagai bank pelat merah dan mitra pemerintah, tak hanya fokus menyalurkan pembiayaan.

    Sebab Bank Mandiri juga aktif memperkuat kapasitas pelaku UMKM agar naik kelas. Upaya digerakkan melalui program pendampingan dan pemberdayaan yang berkesinambungan.

    Wujud konkret komitmen tersebut ditunjukkan lewat Mandiri Mikro Fest (MMF) 2025, yaitu ajang kolaboratif yang digagas untuk mempercepat pertumbuhan pelaku usaha mikro dari hulu hingga hilir.

    Program Bank Mandiri tersebut berlangsung di tiga kota besar, yakni Medan, Surabaya, dan Jakarta.

    “Sebagai agen pembangunan, Bank Mandiri berkomitmen tidak hanya menjadi penyedia pembiayaan, tetapi juga mitra strategis yang mendampingi pelaku usaha mikro agar mampu naik kelas, tangguh, dan berdaya saing," ujar SVP Micro Development and Agent Banking Bank Mandiri, Bayu Trisno Arief Setiawan lewat keterangan resmi, Rabu 22 Oktober 2025.

    Pihak Bank Mandiri juga menginginkan agar para pengusaha di dalam negeri dapat terus berkembang, hingga turut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

    "Dengan semangat Sinergi Majukan Negeri, kami ingin memastikan setiap pelaku usaha memiliki kesempatan untuk berkembang, memperluas lapangan kerja, dan berkontribusi pada pertumbuhan sektor produktif nasional,” sebut Bayu.

    Lebih lanjut, langkah Bank Mandiri ini sejalan dengan semangat Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan pemberdayaan UMKM, dan penciptaan lapangan kerja sebagai prioritas pembangunan nasional.

    Lalu melalui MMF 2025, Bank Mandiri coba menghadirkan solusi pembiayaan sekaligus ekosistem pendukung yang memperkuat daya saing. Tujuannya agar UMKM siap naik kelas.

    Kurasi Hingga Pendampingan Intensif

    Pada tahap awal pelaksanaan, Bank Mandiri melakukan proses kurasi terhadap sekitar 1.000 pelaku usaha mikro potensial di setiap kota.

    Peserta terpilih kemudian mengikuti festival interaktif yang dihadiri lebih dari 2.000 pengunjung, menjadi ajang promosi produk sekaligus perluasan jaringan bisnis.

    Setelah itu, peserta menjalani pelatihan intensif dan pendampingan bersama pelaku industri berpengalaman.

    Materi yang diberikan mencakup strategi pemasaran, pencatatan keuangan, pengembangan produk, hingga literasi layanan perbankan melalui Rumah BUMN.

    Tahap berikutnya, pelaku usaha terpilih mengikuti program Hyperlocal, di mana produk mereka akan diulas oleh influencer lokal untuk memperluas jangkauan pasar. Strategi ini memanfaatkan pendekatan pemasaran berbasis wilayah, dengan konten yang disesuaikan karakter komunitas setempat agar promosi lebih relevan dan berdampak.

    Cetak UMKM Tangguh dan Kompetitif

    Puncaknya, para peserta terbaik akan memasuki tahap Champion UMKM, di mana mereka memaparkan rencana ekspansi usaha untuk dua hingga tiga tahun ke depan. Presentasi ini menjadi momentum penting bagi pelaku usaha dalam merancang strategi pertumbuhan dan arah bisnis jangka menengah agar lebih produktif dan kompetitif.

    Di akhir rangkaian, Bank Mandiri akan menobatkan pelaku usaha terbaik dari setiap kota sebagai Best Finalist MMF 2025, simbol keberhasilan transformasi pelaku mikro menuju wirausaha tangguh dan berdaya saing tinggi.

    Hingga Agustus 2025, Bank Mandiri tercatat telah menyalurkan kredit mikro senilai Rp40,95 triliun kepada 337.793 pelaku usaha mikro di seluruh Indonesia.

    Melalui sinergi antara pembiayaan produktif dan pemberdayaan berkelanjutan, Bank Mandiri berharap dapat menciptakan nilai tambah bagi masyarakat, membuka lapangan kerja baru, serta memperkuat fondasi ekonomi berbasis kerakyatan.

    Perkuat Peran Mitra Strategis Pemerintah Lewat Akselerasi Ekspor Digital

    Bank Mandiri melihat optimisme pasar ekspor yang terus menguat, seiring meningkatnya permintaan global terhadap produk bernilai tambah asal Indonesia.

    Dengan adanya peluang tersebut, Bank Mandiri berusaha memperkuat kinerja ekspor melalui digitalisasi, pembukaan pasar baru, dan penguatan kapasitas pelaku usaha lokal.

    Ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, yang digelar pada 15 sampai 19 Oktober 2025 di ICE BSD City, Tangerang, jadi momentum penting bagi Bank Mandiri untuk mendorong ekspansi produk Indonesia ke pasar global.

    Pameran ini menargetkan transaksi senilai USD16,5 miliar dengan lebih dari 1.500 peserta pameran dan 5.000 pembeli internasional, di mana Bank Mandiri hadir sebagai Mitra Utama (Main Partner).

    Menurut Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Henry Panjaitan, sektor UMKM memiliki peran vital sebagai motor penggerak ekonomi nasional. Kontribusinya bahkan telah melampaui 60 persen terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) serta menyerap mayoritas tenaga kerja Indonesia.

    “Sebagai lembaga keuangan nasional dan mitra strategis pemerintah, Bank Mandiri hadir untuk mempertegas peran sebagai pendorong percepatan ekspor nasional,” ujar Henry lewat keterangan resmi yang dikutip, Kamis 16 Oktober 2025.

    Bank Mandiri ini terus memperkuat ekosistem UMKM melalui Rumah BUMN, Rumah Ekspor, serta pemanfaatan platform digital Kopra by Mandiri yang dirancang untuk memfasilitasi transaksi bisnis lintas negara.

    Hingga pertengahan 2025, Bank Mandiri mengelola 23 Rumah BUMN yang aktif membina lebih dari 15.000 UMKM di seluruh Indonesia. Program pembinaan mencakup 1.500 pelatihan yang berfokus pada literasi digital, pengelolaan keuangan, strategi ekspor, dan penguatan daya saing produk.

    Dalam ajang TEI 2025, UMKM binaan Bank Mandiri juga mendapat kesempatan untuk mengikuti business matching dengan pembeli internasional, membuka peluang ekspor ke pasar nontradisional.

    “Kami berkomitmen mendorong akselerasi UMKM menuju pasar global melalui pendampingan terstruktur dan membangun sinergi lintas instansi agar ekosistem ekspor Indonesia semakin kuat,” imbuh Henry.

    Program UMKM Melangkah Menuju Pasar Global

    Komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat ekspor diwujudkan lewat program “UMKM Melangkah Menuju Pasar Global” yang menjadi inisiatif pelatihan dan pembiayaan terintegrasi bagi UMKM potensial ekspor.

    Peserta program diseleksi secara ketat berdasarkan kesiapan ekspor, meliputi manajemen produk, strategi pemasaran digital, tata kelola pengiriman, sertifikasi internasional, hingga literasi keuangan digital yang terhubung dengan ekosistem Kopra by Mandiri.

    Pasca pelatihan, peserta tetap mendapatkan pendampingan berkelanjutan secara daring dan luring untuk memastikan keberlanjutan bisnis.

    Bank Mandiri juga memperluas kolaborasi dengan kementerian, lembaga, dan mitra internasional guna memperkuat jaringan ekspor, mempersingkat rantai distribusi, dan menekan biaya logistik.

    Menurut Henry, dukungan terhadap ekspor bukan hanya soal transaksi luar negeri, melainkan juga bagian dari upaya menciptakan lapangan kerja baru dan memperkuat ekonomi daerah.

    Langkah ini sejalan dengan semangat HUT ke-27 Bank Mandiri bertema “Sinergi Majukan Negeri”. Inisiatif tersebut menjadi bukti nyata peran Bank Mandiri dalam mendorong akselerasi ekspor nasional, memperkuat daya saing, dan mengokohkan posisi Indonesia sebagai eksportir unggul di tingkat regional maupun global.

    “Bank Mandiri optimistis langkah sinergis ini akan memperluas peluang ekonomi, meningkatkan kepercayaan pelaku usaha, serta memperkokoh posisi Indonesia sebagai negara eksportir yang kompetitif,” pungkas Henry. (info-bks/*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Harun Rasyid

    Harun Rasyid adalah jurnalis KabarBursa.com yang fokus pada liputan pasar modal, sektor komersial, dan industri otomotif. Berbekal pengalaman peliputan ekonomi dan bisnis, ia mengolah data dan regulasi menjadi laporan faktual yang mendukung pengambilan keputusan pelaku pasar dan investor. Gaya penulisan lugas, berbasis riset, dan memenuhi standar etika jurnalistik.