Logo
>

Manfaat DEB: Greenhouse dan PLTS Pertamina Ubah Wajah Desa Lebak Gede

Pertamina hadirkan Desa Energi Berdikari di Lebak Gede, Banten, menggabungkan hidroponik dan PLTS untuk memperkuat ketahanan pangan dan energi masyarakat.

Ditulis oleh Harun Rasyid
Manfaat DEB: Greenhouse dan PLTS Pertamina Ubah Wajah Desa Lebak Gede
Pertamina hadirkan Desa Energi Berdikari di Lebak Gede, Banten, menggabungkan hidroponik dan PLTS. Bawa manfaat ekonomi ke masyarakat. Foto: dok. Pertamina

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Pertamina (Persero) terus mengembangkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melalui inisiatif Desa Energi Berdikari (DEB).

    Kali ini, program DEB Pertamina menyasar Desa Lebak Gede, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Provinsi Banten.

    Desa ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara ketahanan pangan dan energi bersih yang menjadi wujud DEB, dengan menghadirkan Kampung Iklim binaan Pertamina yang berhasil mengintegrasikan ekonomi masyarakat, pertanian berkelanjutan, dan pemanfaatan energi hijau ramah lingkungan.

    Pertamina melalui PT Pertamina Energy Terminal (PET) selaku bagian dari Subholding Integrated Marine Logistics (IML), mampu membangun berbagai fasilitas pendukung seperti greenhouse, pelatihan urban farming tanaman hidroponik, serta Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 4,4 kWh (Kilowatt-hour).

    Menurut Corporate Secretary Pertamina, Arya Dwi Paramita, pengembangan DEB merupakan salah satu program kolaboratif Pertamina dengan masyarakat yang dirancang untuk menumbuhkan ekonomi lokal, sekaligus memperkuat ketahanan pangan dan energi.

    “Melalui program rumah hidroponik ini diharapkan dapat membantu ketahanan ekonomi dan pangan masyarakat di lingkungan sekitar Desa Lebak Gede,” ujar Arya dalam kegiatan Management Walkthrough di Banten, dikutip dari keterangan resmi, Kamis 23 Oktober 2025.

    Ibu-Ibu Tani Kian Produktif Berkat Greenhouse Pertamina

    Manfaat program DEB sudah mulai dirasakan langsung oleh warga. Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Wahid Sapa, Ani Suparman, mengaku kehadiran greenhouse dari Pertamina membawa perubahan besar bagi produktivitas dan semangat ibu-ibu di desanya.

    “Tanaman tumbuh lebih sehat karena berada di lingkungan tertutup namun tetap mendapat sinar matahari. Para ibu juga semakin bersemangat setelah mendapat pelatihan urban farming hidroponik dari Pertamina,” ungkap Ani.

    Menurutnya, hasil panen dari greenhouse dimanfaatkan untuk konsumsi pribadi sekaligus dijual, sehingga memberikan nilai ekonomi tambahan bagi warga.

    “Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pertamina. Kini kami bisa menambah pengetahuan dan beraktivitas produktif dengan cara bercocok tanam hidroponik,” tambah Ani.

    Hingga kini, sekitar 30 anggota KWT Wahid Sapa telah berhasil memanen berbagai jenis tanaman hidroponik seperti kangkung, pakcoy, caisim, dan selada dengan total panen mencapai 341,7 kilogram.

    Bukan hanya memberdayakan ibu-ibu, Pertamina juga melibatkan generasi muda dalam pengelolaan energi terbarukan.

    Aditya Fernando misalnya, pemuda Desa Lebak Gede yang ditunjuk mengelola PLTS ini mengaku bangga bisa berkontribusi pada pengembangan energi bersih di desanya.

    “Saya berterima kasih atas dukungan Pertamina. PLTS yang terpasang ini sangat bermanfaat bagi kami dan terbukti efisien. Saya berharap semakin banyak masyarakat yang beralih ke energi ramah lingkungan. Alhamdulillah saya juga mendapatkan sertifikasi junior operator pengoperasian PLTS dari Pertamina dan Kementerian ESDM, sehingga saya bisa merawat dan mengelola PLTS tersebut secara berkelanjutan,” jelas Aditya.

    Dukung SDGs dan Transisi Energi Nasional

    Sekadar informasi, program DEB Lebak Gede menjadi bagian dari komitmen Pertamina dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau) serta SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi).

    Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina terus mendorong berbagai program berbasis energi hijau dan pemberdayaan masyarakat untuk mendukung target Net Zero Emission 2060.

    Seluruh langkah tersebut sejalan dengan implementasi prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

    Pertamina Bekali Sertifikasi Operator PLTS bagi 40 Local Hero DEB

    Pertamina menunjukkan dukungannya terhadap transisi energi nasional lewat penguatan sumber daya manusia di sektor energi baru terbarukan (EBT).

    Kali ini, Pertamina membekali 40 perwakilan dalam program DEB atau Local Hero dengan Sertifikasi Junior Operator Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

    Program ini menjadi bagian dari inisiatif TJSL Pertamina yang mendorong kemandirian energi desa serta pertumbuhan ekonomi hijau berbasis teknologi tepat guna.

    Seperti diketahui, pemerintah menargetkan 76 persen tambahan kapasitas listrik 69,5 GW (Gigawatt) hingga 2034 bersumber dari energi terbarukan.

    Sejalan dengan arah tersebut, Pertamina kini telah mengembangkan 176 Desa Energi Berdikari di seluruh Indonesia, dengan 149 unit PLTS aktif beroperasi, dan menargetkan 80 tambahan unit baru pada 2025.

    Vice President CSR & SMEPP Management PT Pertamina (Persero), Rudi Ariffianto, mengatakan bahwa sertifikasi ini dilaksanakan bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pusat Pengembangan SDM Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) di Jakarta, pada Selasa 14 Oktober 2025.

    “Dari 176 DEB yang sudah beroperasi, kita membutuhkan lebih banyak operator junior yang tersertifikasi. Karena itu, program sertifikasi ini akan terus berlanjut seiring bertambahnya jumlah PLTS di lapangan,” ujar Rudi kewat keterangan resmi, Rabu 15 Oktober 2025.

    Sejak pertama kali digelar pada 2023 hingga 2024, sebanyak 48 Local Hero telah lulus sertifikasi, dan kini 40 peserta baru kembali mengikuti pelatihan untuk memperkuat kapasitas SDM di desa-desa binaan.

    “Kami tidak berhenti di penyediaan listrik saja. Energi dari PLTS ini dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi seperti pertanian, perikanan, hingga usaha kreatif desa,” tambah Rudi.

    Salah satu peserta, Kukuh Diki Prasetya dari Lampung, penggerak DEB di sektor kopi, menuturkan bahwa kehadiran PLTS telah mempercepat produktivitas petani.

    “Program Pertamina membantu mempercepat target kami. Dari yang seharusnya 10 tahun bisa tercapai dalam 5 tahun. Energi surya membuat petani bisa bekerja lebih cepat dan efisien,” ujarnya.

    Kini, Kukuh telah membina 18 kelompok petani kopi yang mengelola produksi dari hulu ke hilir, sekaligus menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di sekitar.

    Kisah serupa datang dari Edison Fami di Desa Wisata Malasigi, Papua, yang sukses mengembangkan ekowisata hutan berkelanjutan dengan PLTS berkapasitas 8,72 kWp.

    “Lewat PLTS ini, kami mendapat penerangan, air, dan harapan baru. Energi matahari membuat masyarakat bisa mengembangkan wisata tanpa merusak hutan,” ungkap Edison.

    Sementara itu, Kasmawati, Local Hero dari Maros, Sulawesi Selatan, melalui DEB AFT Hasanuddin, aktif membina Kelompok Wanita Tani (KWT) Baji Minasa dalam pertanian hidroponik berbasis energi surya. “Kami belajar bahwa energi terbarukan bisa berjalan seiring dengan ekonomi hijau yang menyejahterakan,” tuturnya. (info-bks/*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Harun Rasyid

    Harun Rasyid adalah jurnalis KabarBursa.com yang fokus pada liputan pasar modal, sektor komersial, dan industri otomotif. Berbekal pengalaman peliputan ekonomi dan bisnis, ia mengolah data dan regulasi menjadi laporan faktual yang mendukung pengambilan keputusan pelaku pasar dan investor. Gaya penulisan lugas, berbasis riset, dan memenuhi standar etika jurnalistik.