KABARBURSA - BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID meraih penghargaan bergengsi Best Syndicated Loan Deal Southeast Asia/ APAC/ Indonesia dari FinanceAsia dalam ajang FinanceAsia Achievement Awards 2024 di Hong Kong.
Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan deal transaksi kredit sindikasi yang digunakan untuk memperkuat proyek strategis Grup MIND ID.
Corporate Secretary MIND ID, Heri Yusuf, menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan bentuk pengakuan atas upaya perusahaan yang menjadi penggerak hilirisasi industri pertambangan Indonesia.
Penghargaan ini sekaligus menegaskan bahwa MIND ID konsisten membuka kolaborasi dengan berbagai pihak demi menyukseskan program hilirisasi yang akan memperkuat kinerja pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia Emas 2045.
"Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa MIND ID terus berperan aktif membuka kolaborasi dalam mengembangkan industri pertambangan. Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung keberhasilan ini dan akan terus berkomitmen dalam menjalankan strategi hilirisasi yang memberikan manfaat bagi perekonomian nasional," katanya.
Heri menjelaskan bahwa MIND ID memiliki rencana investasi yang progresif, khususnya dalam mendukung peningkatan nilai tambah dari mineral kelolaan, mulai dari nikel, bauksit, tembaga, hingga timah.
Menurutnya, mineral Grup MIND ID sangat potensial untuk terus ditingkatkan nilai tambahnya menjadi produk hilir end-user yang khususnya mendukung transisi menuju energi baru dan terbarukan sebagai alat penyimpanan energi listrik.
"Melalui penghargaan ini, kami dapat melihat bahwa kepercayaan institusi keuangan global dan domestik sangat tinggi kepada MIND ID, dan kami berkomitmen untuk terus melanjutkan inisiatif strategis demi mendukung penguatan kinerja ekonomi nasional," katanya.
FinanceAsia Achievement Awards merupakan ajang penghargaan tahunan yang diberikan kepada institusi keuangan, bank, broker, firma hukum, serta lembaga pemeringkat yang berperan penting dalam pengembangan sektor keuangan di kawasan Asia-Pasifik.
Good Mining Practice
Holding BUMN Industri Pertambangan, MIND ID, menegaskan komitmennya dalam menerapkan Good Mining Practice (GMP) atau praktik pertambangan yang bertanggung jawab. Langkah ini diperkuat dengan pengelolaan lingkungan yang lebih ketat, guna menjamin keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.
Bersama dengan anggota grupnya—PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium, PT Timah Tbk, dan PT Vale Indonesia Tbk—MIND ID menerapkan kebijakan lingkungan yang holistik. Program yang dijalankan mencakup pengelolaan pembukaan lahan dengan fasilitas pengendalian erosi, konservasi tanah pucuk, hingga penataan batuan penutup berdasarkan kajian geoteknik, geokimia, dan hidrologi.
Tak hanya itu, MIND ID juga aktif dalam pengelolaan limbah pertambangan, pengendalian air larian permukaan, air tambang, hingga air asam tambang. Pemantauan lingkungan dilakukan secara berkala, sementara reklamasi dan rehabilitasi pascatambang menjadi pilar utama dalam memastikan keberlanjutan ekosistem.
"Kami berkomitmen menerapkan Good Mining Practice, sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat harmoni antara industri dan lingkungan," ujar Binahidra Logiardi, Division Head of Sustainability MIND ID, Jakarta, Kamis 6 Februari 2025.
Sebagai wujud komitmen tersebut, MIND ID mengadopsi berbagai standar internasional, seperti Aluminium Stewardship Initiative (ASI), Responsible Mining Index (RMI), Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA), serta International Council of Mining and Metals (ICMM).
Selain mengacu pada standar global, perseroan juga melakukan kajian lingkungan secara menyeluruh melalui Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk memitigasi risiko ekologi di setiap operasi tambang.
Menurut Binahidra, kepatuhan terhadap GMP bukan sekadar pemenuhan regulasi, tetapi juga strategi bisnis jangka panjang.
"Bagi kami di MIND ID, penerapan standar ESG yang ketat bukan hanya menjaga keberlanjutan, tetapi juga membuka akses ke pasar global yang semakin selektif terhadap praktik industri yang bertanggung jawab," pungkasnya.
Produk Hasil Hilirisasi
Upaya hilirisasi yang dijalankan oleh BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID bertujuan meningkatkan nilai tambah komoditas mineral sekaligus menjadi solusi dalam mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan baku industri.
Sejumlah produk hasil hilirisasi yang dikembangkan MIND ID, seperti asam sulfat dan caustic soda, memiliki peran strategis sebagai bahan baku utama dalam berbagai sektor industri seperti proses pemurnian mineral hingga manufaktur.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo mengungkapkan bahwa hingga saat ini, sebagian besar bahan pendukung untuk smelter dan refinery masih diperoleh melalui impor.
"Sebenarnya untuk mendukung refinery ataupun smelter ini juga butuh bahan-bahan pendukung yang sebagian besar sekarang ini masih impor, dan proyek strategis hilirisasi Grup MIND ID menjadi solusi untuk juga dapat menghasilkan produk-produk bahan baku industri," katanya.
Dilo menyampaikan salah satu langkah nyata adalah melalui PT Freeport Indonesia (PTFI), yang telah memulai produksi asam sulfat (H₂SO₄) di Pabrik Asam Sulfat yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik.
Pabrik ini memiliki kapasitas produksi sebesar 1,5 juta ton asam sulfat per tahun, yang dihasilkan dari pembakaran pasir tembaga serta limbah industri seperti terak dan gipsum.
Produk ini memiliki peran penting dalam mendukung hilirisasi smelter dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) serta menjadi bahan baku utama bagi industri pupuk, aki, pulp, dan kertas.
Selain itu, MIND ID bersama PT Freeport Indonesia juga tengah mengkaji produksi caustic soda, yang nantinya dapat digunakan dalam industri aluminium.
Caustic soda sendiri merupakan bahan kimia esensial yang banyak digunakan dalam proses pemurnian bahan baku hingga tahap produksi berbagai produk manufaktur.
"Jadi gak cuma satu, kita ingin melengkapi semua. Untuk kegiatan hilirisasi, produk-produk bahan baku industri yang masih bergantung pada impor kita coba untuk kurangi," pungkas Dilo.(info-bks/*)