Logo
>

Motor Listrik Lebih Hemat, Konversi Mendesak?

Ditulis oleh KabarBursa.com
Motor Listrik Lebih Hemat, Konversi Mendesak?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana mengungkap, motor berbasis listrik relatif lebih murah dibandingkan dengan yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

    "Satu motor jika menggunakan 1 liter bbm dapat menempuh sejauh 35 Km dan mengeluarkan emisi 2,5 Kg CO2. Jika menggunakan BBM jenis Pertamax per liter Rp13.700 yang setara dengan 1 Kwh seharga Rp2.400, maka akan terdapat penghematan sebesar Rp11.300," kata Dadan dalam keterangannya, beberapa waktu lalu.

    Perhitungan konsumsi listrik 1 Kwh sepeda motor listrik dapat menempuh sejauh 35 Km tersebut sudah melalui uji selama 10.000 jam. Selain mengahasilkan energi bersih, dia menilai konversi motor listrik juga memberikan penghematan dalam pembelian bahan bakar penggunanya.

    Oleh karenanya, dia mendorong peluncuran program konversi gratis motor listrik sebanyak 1.000 unit bagi masyarakat Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Adapun agenda tersebut juga melibatkan Kementerian/Lembaga terkait, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), hingga badan usaha swasta.

    Program tersebut, kata Dadan, keterlibatan stakeholder telah memberikan manfaat besar dalam mewujudkan energi bersih.

    "Dukungan yang komitmen Bapak/Ibu semua telah memberikan kontribusi yang besar dalam mewujudkan visi pemerintah untuk menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan," tutupnya.

    Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukkan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Eniya Listiana Dewi, program konversi kendaraan listrik Ini dapat menurunkan 132,25 juta ton CO2 dari berbagai efisiensi energi lainnya atau 32 persen dari target penurunan emisi 358 juta ton sampai dengan 2030.

    Kegiatan konversi motlis ini dilakukan oleh Kementerian ESDM sejak tahun 2022 sebanyak 100 unit. Sebagai tindak lanjut implementasi Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 3 tahun 2023 yang telah diubah menjadi Permen ESDM Nomor 13 tahun 2023, Pemerintah memulai program bantuan konversi Sepeda Motor BBM menjadi Sepeda Motor Listrik untuk periode tahun 2023-2024.

    "Pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp10 juta rupiah untuk setiap unit sepeda motor yang dikonversi. Kegiatan konversi dilakukan oleh bengkel konversi tersertifikat Kementerian Perhubungan dan untuk dapat menyalurkan bantuan Pemerintah, bengkel-bengkel tersebut telah dilakukan verifikasi oleh Balai Besar Survei dan Pengujian (BBSP) KEBTKE," jelasnya.

    "Saat ini bengkel konversi yang menjadi mitra dari KESDM sudah mencapai 25 unit dan akan terus bertambah seiring banyaknya pelatihan yang telah dilakukan, baik oleh KESDM maupun bengkel konversi kepada UMKM dan SMK-SMK di Indonesia," imbuhnya.

    Animo Tinggi Konversi Motor

    Eniya mengungkap, program konversi motor yang digelar Kementerian ESDM saat ini mampu menarik animo masyarakat. Dia menyebut, Kementerian ESDM sendiri telah menaikkan bantuan menjadi Rp10 juta untuk program tersebut.

    "Pada akhir tahun 2023 sudah mulai banyak sekali masyarakat yang berkeinginan untuk mengonversi kendaraan listrik. Ditambah lagi Kementerian ESDM sudah menaikkan bantuan menjadi 10 juta. Ini animonya jadi luar biasa," katanya.

    Eniya menyebut, badan usaha yang terlibat dalam program konversi motor listrik ini melalui dana CSR-nya dapat mengklaim menjadi bagain dari upaya mereka dalam penurunan emisi.

    "Badan usaha yang terlibat dalam kegiatan ini melalui CSR-nya dapat mengklaim upaya konversi kendaraan ini menjadi salah satu upaya penurunan emisi Yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebesar 5 point dalam propernya," jelasnya.

    Sebagai informasi, program konversi sepeda motor Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi sepeda motor listrik merupakan kegiatan konkrit program transisi energi dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) Indonesia di tahun 2060 atau lebih cepat.

    Melalui program konversi, motor yang sebelumnya mengonsumsi Pertalite bersubsidi atau BBM lainnya berubah menggunakan listrik tanpa subsidi. Selain itu, yang sebelumnya mengeluarkan emisi CO2 berubah menjadi tanpa emisi.

    Untuk mengakselerasi program kali ini, Kementerian ESDM juga melibatkan BUMN, badan usaha swasta, termasuk di dalamnya badan usaha di bidang mineral dan batubara.

    Selama periode 2023-2024, Kementerian ESDM telah meluncurkan program konversi gratis untuk SMK di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Timur, NTB dan Bali serta Kalimantan Timur. Selain program konversi motor listrik gratis untuk SMK, Kementerian ESDM juga telah meluncurkan program konversi gratis bagi masyarakat umum di wilayah Jabodetabek.

    Pada tahap 1 sebanyak 500 unit dan 500 unit untuk tahap 2 di tahun ini. Bentuk dukungan Perusahaan berupa pemberian dana CSR sebesar Rp6 juta per unit sepeda motor untuk mengurangi biaya konversi.

    Dengan berbagai alasan ini, konversi motor BBM ke motor listrik bisa dikatakan menjadi sangat mendesak.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi